Mirip tapi bukan dia,...
Aku pernah melihat wajahmu sekali. Bukan dalam mimpi, tapi dalam realiti yang terlalu asing untuk ku fahami. Dia bukan kamu, tapi dia menyimpan bentuk yang hampir serupa. Tatapan matanya, senyum kecil yang terbit di hujung bibir — semuanya membuat jantungku berdetak dengan ingatan yang lama.
Aku menemukan seseorang dengan wajah persis seperti kamu, tapi bukan dirimu. Aku tidak menyukainya. Hanya saja aku suka melihat wajahnya kerana ia mirip seperti mu.
Dan saat itu, aku mengerti — bukan wajahmu yang aku rindu, tapi kamu. Bukan bayangmu yang aku cari, tapi hadirmu.
Ada sesuatu tentang kamu yang tak mampu diganti. Walau seribu wajah menyerupai, tak satu pun menyamai caramu membuatku merasa dekat dengan langit.
Aku harap, engkau dan aku dapat bertemu lagi di tempat di mana Allah telah mempertemukan kita buat kali pertama. Dibawah takdir yang indah.
Meski suatu hari aku kehilangan jejakmu, aku mohon Allah pertemukan kita di tempat pertemuan yang menjadi pengubah hidup kita. Aku mahu menatapmu lagi dengan lamanya. Jika diberi kesempatan, aku mahu mengulang kembali kenangan itu dan menatapmu dengan lama, agar hati ini dapat melepaskan rasa rinduku padamu.
Kerana walaupun hanya seketika, cukup untuk aku simpan sampai akhir hayatku. Kerana aku tahu, meski mirip... dia bukan kamu.
Akan aku simpan namamu (Amin) di dasar hatiku, dan akan ku ingat dirimu di setiap detak jantungku… hingga jantung ini tak berdetak lagi.
Sekian dari ana adalyn,
Moga kalian suka coretan ini yang ku beri namanya sebuah puisi. :)