Kicauan burung di pagi hari terdengar begitu merdu di pagi hari. Pagi hari adalah slah satu jam paling sibuk untuk banyak orang, banyak yang berangkat bekerja dan banyak pula Remaja yang tengah bersiap pergi ke sekolah.
Ya... Begitu juga rutinitas seorang gadis remaja berusia 18 tahu bernama aura ,dan tahun keduanya bersekolah disma pantai gading.
Dia di kenal di sekolah dengan sang jenis, di mana hampir di semua mata pelajar dia hampir mendapatkan nilai sempurna,dan karena itu banyak teman-temannya mencoba mendekatinya untuk memanfaatkan kepintaran gadis muda nan polos bernama aura.
Sebenarnya dia tinggi di sebuah pedesaan yang jauh dari ibu kota, namun setelah ibunya menikah lagi dia di bawa pergi ke ibu kota untuk menjalin kehidupan baru di zona baru baru pula.
Namun di pertengahan semester satu semuanya mulai. Merubah hidupnya.
Saat itu sebelum berangkat ke sekolah, pria muda bernama dika mendatanginya dan mengajaknya berkenalan.
Aura yang adalah seorang gadis yang berasal dari pedesaan dengan ramah menjawab perkenan itu, dan setelah itu mereka berdua mulai lebih dekat.
Dika di sekolah panti gading di kenal sebagai remaja bakal dan penuh dengan kasus,namun dia memilih paras tampan yang membuatnya cukup populer di sekolah, apalagi dia adalah satu-satunya orang yang berani memukul guru di jam sekolah. Namanya semakin terbang tinggi setelah itu.
Di sisi lain, aura yang adalah murid pindah tak begitu mengerti tentang latar Belakang dika, sehingga dia semakin lama semakin dekat dengan pora berandal itu.
Ada beberapa teman baiknya yang sudah memperingatkan aura tentang bagaimana sifat dika, namun di mata aura sikapnya padanya benar-benar bagaikan langit dan bumi, yang tak mungkin dia bisa percaya dengan teman-teman itu.
Jam 16:55.
Singkat waktu setelah pulang sekolah, lebih tepatnya setelah keskul sekolah.
Aura nya saat itu selesai seksul kimia berniat ini segera pulang, namun tanpa di duga dia melihat dika berdiri sambil menyenderkan badannya di dinding lorong, tampak dia seakan menunggu sesuatu.
Melihatnya aura dari kejauhan,dikau sambil tersenyum lebar pergi menghampiri, mengandung tangannya dan membawanya pergi ke satu tempat.
Mereka berdua sudah cukup sedekah ini, sehingga aura tanpa penolakan mengikat dila dati belakang. Entah mereka akan pergi ke mana, namun yang pasti mereka berdua berjalan masuk lebih dalam ke sekolah.
Suasana semakin sore, dika mengajak aura pergi ke taman mini sekolah sambil menyiapkan sesuatu di balik badannya, dan pada saat aura lengah dika memberikan bunga mawar indah sambil memberikan kata-kata penuh cinta, seolah-olah dia adalah kisaran cinta.
Melihat bunga beserta pengakuan cinta, aura yang tak pernah mendapatkan hal ini segera memalingkan wajahnya, pipinya merah penuh Rasa malu.
Perlahan aura mengambil bunga itu dan menjawab cina dika dengan kata 'iya, aku mau jadi pacar kamu'.
Mereka berdua saling menatap penuh perasaan, dika berdiri menghadap aura yang lebih pendek darinya, dan dengan sedikit usaha dika mencium aura tepat di keningnya.
Aura segera menundukkan wajah, matanya terbelalak penuh perasaan campur aduk.dia terlihat tak marah, malah merasa dengan cuman itu aura merasa perasaan mereka memang saling berbalas kasih,tak ada yang saling membohongi.
Setelah ungkapkan perasaanmu itu, aura dan dika semakin dekat satu sama lain.
Di sisi lain, teman-teman aura yang melihat kedekatan aura dan dika selalu meningkatkan auara untuk berhati-hati, namun apa yang di katakan a teman-teman aura sekan masuk kuping kanan lalu keluar dari puping kiri.aura sekan tak peduli dengan peringatan itu,Dia seakan merasa paling mengetahui sifat dika yang sebenarnya.
Sore itu setelah aura pulang seksul,dia tak seperti biasa langsung pulang ke rumah, malah dia bertemu dengan dika di sekolah.
Di taman sekolah yang sama pada saat dika menembak aura, saat ini mereka Juga berada di sana sambil saling menatap satu sama lain.
Pada awalnya Kedua remaja itu saling mengobrol satu sama lain, namun semakin lama Merek berinteraksi semakedekat pula jarak antara mereka berdua.
Dika semakin lama semakin dekat dengan auara, sedangkan aura Menerima hal itu tanpa ada penolakan.
Perlahan Dika memebelai lembut tangan aura dengan penuh perawat, aura tak mencoba menghindar malah sekan Menerima Semua yang di lakukan Dika padanya.
Dika sendiri yang melihat tak Ada penolakan semakin inten mendekati. kali ini Dika mulai pendekatan baru, dia menyuruh aura bersender di bajunya, tangannya menyentuh aura dari belakang.
Situasi ini berjalan beberapa menit sebelum Dika mulai memeluk aura di pinggang,dan perlahan-lahan dila terus menarik tangannya ke atas, sampai hampir menyentuh buah dada aura.
Aura yang menyadari Apa yang di lakukan dika segar menolak, Di mencoba melepaskan pelukan dika, namun bukan seperti apa yang dia inginkan, Dika semakin intens erat memeluk.
Dika menata aura lebih dekat, di saat itu aura sudah tak nyaman dengan situasi ini, Di ingat lepas dari pelukan pria ini namun keliatannya jaih di bawah dika.
Di saat aura sedih lengah, dika langsung memberikan ciuman di bibir.
Di saat bibir mereka saling bertemu, rasa hangat dan situasi aneh mulai di rasakan aura,entah mengapa rasa nyaman dan nikmat mulai melemahkan hatinya.
Aura yang perlahan hanya dalam situasi yang intens segar di gunakan dika untuk melangkah lebih jauh, di mana kedua tangannya mulai meraba buah dada dan selanjut bagian sensitif aura.
Saat dika menyentuh bagian sensitifnya, aura sedikit menolak namun semakin lama dalam. Situasi ini Di semakin luluh dan akhirnya benar-benar hanyut dalam kenyamanan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.
Sesaat kemudian stelah tak ada penolakan oleh aura, dika mengajak aura ke salah satu kelas, di sana hubungan keduanya semakin inten sampai tak terasa aura sudah menangalkan semua pakaiannya, begitu juga dengan Dika.
Sore itu semua kenikmatan yang tak pernah aura rasakan akhirnya telah mengalir bersamaan dengan suara rintihan kenikmatan yang keluar dari mulutnya.
Pada akhirnya aura pulang lebih telat dari biasanya, di mana bisanya dia pulang jam 17:10 kali ini dia pulang tepat setelah magrib berkumandang.
Setelah kejadian itu, aura tampak berubah dari biasanya,ia tampak lebih lesu sekan banyak pikiran yang memenuhi otaknya. Semunya palsu mualim terlihat dan hal itu mualim di rasakan teman-teman terdekatnya.
Namun, meskipun mereka adalah orang-orang terdekatnya tak mungkin aura akan menceritakan kejadian sore itu pada mereka, bukan motivasi yang ia dapat malah hinaan yang akan ia terima.
Beberapa hari berlalu, aura tampak masih tak bisa melupakan kejadian itu, entah mengapa hatinya sekan merasa bersalah pada dirinya dan jubah ibunya. Telfonan dan sms dari Dika selama beberapa hari ini tak ia jawab,ia ingin menenangkan pikiran beberapa hati lagi.
Keesokan pagi, tepat di tengah hari pada saat jm istirahat kedua bunyi. Aura tiba-tiba mendapat panggilan dari kepala seolah yang mengatakan untuk menemuinya di ruangannya.
Aura yang tak tau menaungi tentang persoalan ini tak berfikir panjang langsung pergi ke ruangan kepala sekolah.
Di sana ruangan tampak tertutup dengan jendela-jendela ruangan tertutupi hordeng, jadi tak ada yang bisa melihat apa yang ada di dalam ruangan kepala sekolah.
Setelah masuk ke sana, kepala sekolah duduk di kursinya, menatap layar komputer dengan ekspresi serius.
Selanjeia memalingkan wajahnya ke hadap aura, menyuruhnya duduk sebelum menjelaskan kenapa dia menyuruh aura untuk menemuinya.
Di saat ia menatap keplak seolah, entah mengapa tiba-tiba aura Merasa ragu dan takut seolah-olah dia telah membuat suatu kejahatan yang tak bisa di tolerin.
Kepala sekolah memutar layar monitor, memperlihatkan cctv yang setengah layar menampilkan video di taman sekolah dan sisi layar lainnya menampilkan kelas 11-A1.
Melihat rekaman video itu, wajah aura berubah pucat, matanya penuh ketakutan dan tubuhnya seketika itu lemas tak bertenaga.
Aura segar membuat alasan untuk membela diri, namun rekaman ccctv sudah cukup jelas menjelaskan bahwa itu dia dan Dika yang tengah melakukan sesuatu yang tak di perolehan.
Aura yang bingung dan takut seketika itu mengisi, dia memohon untuk tidak melanjutkan hal ini ke jenjang yang lebih serius, atau sampai ke telinga orang tuannya.
Kepala sekolah tiba-tiba tersenyum cabul,sambil. Memberikan ancaman sekaligus solusi"kamu tau kan seserius apa kasus ini? Aku bisa saja memanggil kedua orang tuamu,atau malah video ini aku sebar ke internet.tapi aku punya solusi bagus soal ini " kepala sekolah tersenyum tipis"jadilah gadis penurun ku" dalam konteks lebih dalam.
Aura pada awalnya langsung menolak tawaran itu, dia berencana untuk segera meninggalkan kantor kepala sekolah, namun ancaman segar terlontar " baiklah,video ini sepertinya bagus jika di sebar ke internet".
Aura langsung berhenti sekan menjadi patung, wajahnya menjadi semakin pucat dan pada saat ia membalikkan badan kepala sekolah sudah hampir mengirim video itu ke internet.
Pada akhirnya aura yang terjebak dalam ancaman Hanya mampu berkata "akan aku lake, tapi jangan sebarkan video itu ke siapapun".
Setelah negosiasi panas itu, kepala sekolah akhirnya mengatakan untuk memulai menjadi anak penurut sekarang juga.
Aura yang saat itu masih cukup polos mulai mendapatkan pelajaran privat dari kepala sekolah. Setelah bel masuk berbunyi, pelajaran privat dari kepala seorang pun berakhir. Saat itu aura tampak acak-acakan dengan baju dan rok penuh kusutam.