Nama ku mai seorang remaja SMA kelas 2 berumur 17 tahun, aku tinggal dengan ayah ku setelah ibu meninggal akibat kecelakaan sewaktu aku kecil saat aku berumur 10.
Aku dan orang tua ku sedang bersama sama berjalan jalan saat itu aku melihat sebuah balon berada di sebrang jalan dan aku meminta ibu ku untuk membelikan Balon itu, ibu ku tersenyum pada ku sambil memegang lengan ku berjalan menyebrangi jalan raya dan ayah ku pergi membeli air makanan di sana.
Saat aku dan ibu berjalan menyebrangi jalan tiba tiba ada sebuah mobil dengan cepat berjalan ke arah kami ibu ku mendorong diri ku untuk menyelamatkan ku hingga dia tertabrak.
Di sana aku melihat ibu ku mengeluarkan banyak darah dan terluka aku berlari ke arah ya dan mendekati ya
" ibu! Ibu!.." kata mai berlari ke arah ibu ya sambil menangis dan duduk di samping ya
"putri kecil yang hebat, jangan menangis ibu tidak apa apa... Ibu mohon pada mu jaga lah ayah mu ya jadi lah anak ya baik...iya.. ibu sayang mai" ucap ibu ya memegang lengan mai
"Ibu!.." teriak saat itu memangil ibu ya sambil memegang lengan ibu ya dengan erat
"Sayang!!" Suara dari seorang pria ku berlari ke arah mau dan ibunya dengan wajah penuh ketakutan
"Ayah!.. tolong ibu yah..." Ucap ku mendekati ayah ku
Pada saat aku mendekati ayah ku di sana dia tidak memperhatikan ku. Ayah ku dengan wajah penuh ketakutan dan gemetaran di sana memeluk ibu ku yang tergeletak aku pun mengikuti ayah ku dari samping karena aku bingung apa yang harus aku lakukan.di saat yang sama Banyak orang orang datang juga mendekati kami dan mereka membantu menelpon ambulans.
Beberapa menit kemudian ambulans itu datang ibu di bawa ke rumah sakit. Saat sampai di sana ibu segera di masukan ke dalam ruangan UGD. Aku di sana menangis takut ibu ku kenapa napa, aku di sana menangis mendekati ayah ku juga memasang wajah yang ketakutan dan cemas.
"Hiks... Ayah.. ayah" aku memangil ayah sambil memegang lengan ya mengharap mendapat sebuah pelukan hangat yang bisa membuat ku sedikit tenang.
Namun sayang ya ayah ku tidak memperdulikan ku ayah ku selalu bergumam "tidak.. tidak.. tidak mungkin" kata ayah ku terus menerus di sana tampak memperhatikan ku.
Aku di sana semakin bersedih melihat ayah ku terlihat saat terluka aku menggoyang badan ya terus menerus tetapi ayah tidak mendengar ku. Di sana yang sama dokter keluar dengan wajah murung.
Ayah ku melihat dokter keluar langsung mendekati ya dan menanyakan keadaan ibu ku namun sayang ibu ku tidak dapat di selamatkan. Ayah ku menarik jas dokter itu dan meneriakinya " tidak! Itu tidak mungkin!.. dia baik baik saja dokter pasti dia baik baik saja" di sana ayah di tanganin banyak orang karena ayah ku di sana memberontak.
Aku di sana saat sedih menangis ayah ku di bawa oleh pada suster. Aku tidak memiliki siapa di sisi ku membuat ku merasakan perasaan yang saat sedih.
Saat aku bersedih dokter yang merawat ibu ku mendekati ku. "Hey tenang lah kau gadis kecil yang kuat yang bersedih" dokter itu mendekati ku memeluk ku dengan lembut, aku menangis di pelukannya meluapkan perasaan sedih ku.
Dokter itu pun mengendong ku membawa ku kesebuah taman untuk menenangkan diri dia di sana mengajakku berbicara dengan lemah lembut yang membuat ku menjadi lebih tenang. Saat yang sama seorang suster mendatangi dokter itu mereka berbisik bisik dan di sana aku melihat wajah dokter ya tersenyum berubah menjadi Shok. Dokter itu pun menyuruh suster itu pergi lalu dia menatap ku dengan senyum kecil ya.
Dokter itu mengelus kepala ku pada saat itu dia juga berkata gadis kecil Kamu tahu saat ini ibu mu sedang pelukan kuasa, dan ayah mu saat ini sedang sakit jadi dia akan menjadi orang pemarah karena kehilangan ibu mu. Aku di sana mendengar perkataan dokter itu bersedih dan ingin menangis.
Saat yang sama aku mengingat pesan terakhir ibu ku yang membuat ku menghapus air mata ku dan menatap dokter itu sambil berkata "tidak apa apa pak dokter, dokter baik Mai sudah membaik sekarang dan dokter tidak perlu khawatir Mai anak yang kuat kok" kata ku yang tersenyum pada dokter itu
Dokter itu memasang wajah sedih aku tersenyum kecil dan menenangkan ya di sana.hingga esok hari tiba ibu ku di makam kan dan di sana aku melihat ayah ku saat bersedih dan menangis di samping kuburan ibu ku, aku mendekati ayah ku dan mengajak ya pun namun dia tidak mendengarkan ku.
Orang orang di yang menghadiri pemakaman ibu ku mereka mencoba membawa ayah ku dengan paksa kembali pulang kerumahku.
Saat sampai ayah ku yang ku kenal kini berubah dia sering berbicara sendiri menangis berteriak. Aku selalu mencoba menenangkannya tetapi dia tidak mendengarkan ku, pada malam hari ya aku merasakan lapar dan mendekati ayah ku tetapi dia tetap merenung di diam kemana mana sambil memegang foto ibu ku. Aku melihat ayah ku seperti itu sedih dan menghentikan niat ku untuk menganggu ya dan diri ku pergi ke kamar ku berada membuat sebuah kotak yang terdapat uang tabungan ku yang ku kumpulkan.
Aku mengambil uang beberapa lalu pergi ke luar membeli sebuah makanan untuk ku dan ayah ku saat aku kembali aku duduk di depan ayah ku sambil membuka sebuah roti dan menyuapi ayah ku dengan roti itu awalnya ayah tidak ingin memakannya sama sekali yang beberapa lama akhirnya dia memakan sepotong roti itu aku senang melihat ayah ku bisa makan, aku takut nanti dia akan meninggalkan ku jadi aku di sana berjanji akan selalu bersama ayah ku hingga ayah ku kembali ke sedia kala.
Hari demi berlaku awak ayah ku hanya diam lama lama dia menjadi pemarah dan dia mulai lakukan kekerasan pada ku memukul ku berbicara hal hal jahat di depan ku yang membuat ku sedih dan menangis. Saat aku sendirian aku menguatkan diri ku meyakini bahwa pasti itu karena penyakit di derita ayahku.
Hari demi hari ayah ku semakin berubah dan terus menyakiti ku melemparkan ku dengan barang barang. Tetapi aku menerima itu semua semua rasa sakit ini aku menerima itu semua hal itu, aku juga mempelajari banyak hal untuk menjalani kehidupan ku secara mandiri sambil merawat ayah ku.walaupun aku di jauhi oleh banyak karena penampilan ku yang selalu penuh luka membuat mereka semua takut dengan ku.aku tidak memperdulikan itu semua
Sekian lama beberapa tahun berlalu diri yang Semaka kecil seorang periang dan selalu tersenyum kini menjadi seorang penyendiri, pemalu, takut bersosialisasi dengan orang orang hingga terus berlanjut hingga sekarang.
Aku seseorang yang pendiam tidak membuat hati pada siapa pun untuk berteman. Hingga pada kelas 1 SMA aku bertemu dengan seseorang pria yang ceria dan selalu bersemangat, nama Aldian dia dan aku saling berbicara sama kita satu kelompok. Dia baik kepada ku dan ramah membuat ku merasakan perasaan yang menyelimuti hati ku
Aku mulai menyukai ya tetapi aku tidak berani mengungkapkan perasaan ku itu karena aku merasa diri ku adalah sosok yang tidak pantas.lalu pada suatu hari seorang murid baru yang pindah muncul dia cantik, baik, ramah dan penyayang semua orang menyukai ya nama ya viona.
Saat aku berada di perpustakaan buku mencari sebuah buku, aku melihat dari jendela di bawah ada Aldian yang terlihat memperhatikan viona dari kejauhan dengan wajahnya yang memerah. Disana aku sadar bahwa Aldian menyukai vion aku di sana tersenyum kecil melihat mereka, karena aku tahu bahwa aku tidak bisa memiliki Aldian.
Saat aku memperhatikan Aldian dan viona dari jendela tiba tiba diri ku merasakan pukulan kecil dari belakang mengenai kepala ku. Saat aku berbalik aku melihat rey dia adalah sahabat Aldian dan dia seorang yang suka usil kepada semua orang termasuk aku.
"Hey apa kau tadi habis tersenyum keluar jendela" kata rey dengan senyuman itu memperhatikan ku dengan seksama
Aku di sana memilih meninggalkan rey dan pergi ke luar perpustakaan. Sejak saat itu Rey mulai terus mendekati menyapa ku dan lain lain, Walaupun begitu Rey orang yang baik tepi menolong orang secara langsung.
Saat aku baik Kelas 2 aku satu kelas dengan Aldian, viona, dan Rey mereka orang yang ku kenal karena mereka lah yang baik kepada ku.saat aku ke dalam kelas ku aku memilih duduk paling belakang dan ada orang yang duduk di samping ku dia Rey dia selalu saja di sekitar ku tetapi dia tidak pernah menjahili justru dia selalu membantu ku.
Hari demi hari berlalu aku mulai dekat dengan viona, Aldian dan Rey mereka mendekati ku dan mengajak ku berteman membuat ku merasakan senang.saat aku di aja makan bersama mereka mereka saat baik pada ku membuat ku merasakan nyaman ini setelah sekian lama yang membuat ku tersenyum kecil. Saat aku mulai menyadari bahwa aku tersenyum membuat ku merasa malu.
Setelah hari di waktu pulang aku pun berjalan pulang ke rumah, sesampai ya di rumah aku melihat ayah ku yang masih bersedia di sudut ruangan dimana di sana ada foto foto keluarga ku,ayah hanya memperhatikan foto ibu saja tidak dengan yang lain. Lalu saat aku mendekati ayah ku tiba tiba ayah ku berdiri dan mengambil vas bunga yang ingin memukul vas bunga itu ke arah diri ya, yang membuat ku seketika mendekati ya dan menghentikan ya saat aku menghentikan vas itu malah terlempar ke arah ku hingga aku terjatuh dan kepala ku berada.
Saat aku ke sakit tiba tiba Rey datang dan memukuli ayah ku yang membuat ku seketika panik dan terkejut aku mendekati Rey mencoba menghentikan ya
"Rey hentikan itu jangan sakiti ayah ku.."
"Mai apa kamu bodoh ayah mu ini melukai mu dia melalui kekerasan pada mu kenapa kau melindunginya"
Saat aku berbicara dengan Rey aku melihat ayah ku yang sedang di masa frustasi gemetar ketakutan, di sana aku mencoba menjelaskan situasi ya pada Rey hingga tiba tiba beberapa orang masukin rumah ku dan membawa ayah ku yang membuat ku terkejut.
Saat aku melihat kebelakang banyak orang yang melihat kejadian ini dan orang orang itu mereka menelpon seorang yang pengurus seseorang yang memiliki masalah jiwa. Aku di sana Panik mencoba menghentikan orang orang itu untuk membuat ayah ku
"Tidak jangan bawa ayah ku, kumohon lepaskan dia"
"Mai lepaskan ayah mu biarkan lah orang orang itu membawa ayah mu pergi"
"Tidak jangan...hiks.. jangan bawa dia... Hiks dia ayah ku... Dia tidak apa apa dia... Hiks.. jangan bawa dia dialah keluarga satu satu ya yang ku miliki ku mohon hiks.."
Di sana aku menangis memohon untuk ayah ku keluarga ku orang yang merawat ku saat aku kecil dengan cinta bersama ibu untuk tidak di bawah. Aku saat bersedih takut melihat ayah ku pergi meninggalkan pergi jauh.
Author:[Cerita ini murni cerita yang di buat bukan cerita nyata yah ges 🥰 takut kalian mengira ini cerita nyata karena pengguna kata atau teks ya seperti curahan hati padahal enggak karena cerita ini sebuah cerita yang ingin aku bikin novel cerita ya panjang tetapi karena aku gabut jadi aku bikin cerita ya secara singkat dan memakai sudut pada salah satu tokoh dalam cerita ku ini, ^^ sekian makasih ya membaca cerita ini]