---
Judul: “Jam 2:17”
Di sebuah kota kecil yang jarang disebut di peta, ada satu rumah tua di ujung jalan Mawar. Rumah itu kosong, tapi tiap malam pukul 2:17, ada suara musik piano yang mengalun pelan dari dalamnya.
Orang-orang bilang itu cuma suara angin atau ilusi pendengaran. Tapi bagi Alya, itu bukan kebetulan. Dia mendengar lagu itu setiap malam sejak ulang tahunnya yang ke-17.
Alya adalah gadis pendiam. Ibunya meninggal saat dia berumur tujuh tahun, dan ayahnya bekerja di luar kota. Hidupnya sunyi. Tapi sejak suara piano itu muncul, Alya merasa… tidak sendiri.
Malam itu, dia memutuskan untuk menyelidiki. Ditemani senter dan keberanian setipis tisu, Alya melangkah ke rumah tua itu tepat pukul 2:15.
Begitu masuk, debu dan dingin menyambutnya. Tapi suara piano itu... nyata. Mengalun dari ruang utama. Alya mendekat. Di sana, duduk seorang laki-laki remaja dengan rambut keperakan, memejamkan mata, memainkan lagu yang entah mengapa... Alya hapal nadanya.
Laki-laki itu berhenti, membuka mata, dan menatap Alya.
“Kamu akhirnya datang.”
Alya menelan ludah. “Siapa kamu?”
“Namaku Elan. Dan kamu... udah janji buat balik.”
Alya mengerutkan kening. Elan tersenyum tipis, lalu menunjuk ke lukisan tua di dinding. Di sana, ada dua anak kecil sedang bermain piano. Satunya Alya. Satunya Elan.
“Kita dulu bersahabat. Kamu pernah janji, kalau aku pergi duluan, kamu bakal nyusul... pas umur kamu tujuh belas.”
Alya terdiam. Ingatannya kabur, tapi hatinya seperti mengenali semuanya. Elan berdiri, lalu berkata,
“Tapi kamu nggak harus ikut sekarang, Alya. Aku cuma pengen main lagu kita... sekali lagi.”
Dan mereka pun duduk berdua. Memainkan melodi lama yang pernah mereka ciptakan bersama.
Pukul 2:17, lagu itu selesai. Elan memudar, perlahan. Tapi sebelum menghilang, dia berbisik:
“Terima kasih… karena nggak lupa.”
Keesokan paginya, Alya bangun di kamarnya. Tidak tahu bagaimana dia bisa pulang. Tapi di meja kecil dekat tempat tidurnya, ada bunga mawar biru dan selembar kertas bertuliskan:
"Sampai jumpa di lagu berikutnya."
---
Kalau Adek suka, abang bisa lanjutin jadi mini series. Gimana?