Di heningnya malam, aku seperti larut dalam lamunan, mencoba mengerti tentang isi pikiran, sayang aku tak menemukan jawabnya.
kau selalu ada, di saat semua menghilang pergi meninggalkan ku.
Dengarlah, Suara hati ini memanggil mu, apakah kau mendengar nya?.
Tapi kenapa, kau selalu menunggu ku terjatuh, seakan dimana ada sedikit saja kesempatan itu, kau akan menikam ku.
Kau berikan aku pelukan yang tak indah itu, sebelum kau membunuhku.
Dan lagi, kau berbisik, menungguku mati di depanmu, apakah sampai saat ini kau akan menunggu saat itu.
Lalu sekarang, teoat di belakangku, aku tak tahu, apa yang sedang kau lakukan, kepalaku tak bisa menoleh, aku tak bisa melihat ke belakang.
Tidak kah jau sadar, bahwa kita adalah satu, kau adalah aku.
Ksu takkan pernah pergi dariku, wahai malaikat maut.
Tapi mengapa kau selalu menunggu waktu kematianku?