Setiap hari. Aku terbangun dengan suara alarm yang terus berbunyi di sudut kamar, menyelinap masuk ke dalam kesadaranku yang masih enggan untuk kembali ke realitas. Matahari sudah meninggi, menyelinap masuk melalui celah tirai yang sedikit terbuka, menyoroti berkas-berkas debu yang menari di udara. Sejenak, aku menatap langit-langit kamar, mencoba mengumpulkan energi untuk bangkit dan menghadapi hari.
Setiap hari dimulai dengan rutinitas yang sama: mencuci muka dengan air dingin untuk mengusir kantuk, menyeduh secangkir kopi yang aromanya mengisi ruangan, lalu duduk sejenak merenungi hidup di depan jendela. Ada sesuatu tentang pagi yang selalu terasa menenangkan, seolah memberi kesempatan untuk memulai segalanya dari awal.
Namun, hidup tidak selalu seindah pagi yang tenang. Ada saatnya aku harus berlari melawan waktu, mengejar mimpi yang terkadang terasa begitu jauh. Ada beban, ada harapan, ada kegagalan yang harus diterima dan kemenangan kecil yang harus dirayakan. Setiap langkah terasa seperti perjalanan panjang menuju sesuatu yang belum sepenuhnya kupahami.
Dalam perjalanan ini, aku belajar bahwa hidup bukan sekadar tentang mencapai tujuan, tetapi tentang bagaimana aku menjalani setiap momennya. Ada tawa yang menghangatkan, ada air mata yang mengajarkan, ada pertemuan yang mengubah segalanya, dan ada perpisahan yang menyisakan ruang kosong dalam hati.
Di balik segala rutinitas dan impian yang dikejar, aku menyadari bahwa hidup adalah tentang bagaimana aku menulis kisahku sendiri,dengan segala kepahitan dan keindahannya. Dan saat malam tiba, ketika dunia mulai meredup, aku menutup hari dengan satu pertanyaan: Apa yang akan kutulis untuk esok?
[Cᴀʟʟ ᴍᴇ Wᴀʀᷡʀͩᴇͥɴͭ ]