Riyono Harianto adalah seorang mahasiswa yang sering begadang karena tugas dan hobinya bermain game online. Suatu malam, perutnya tiba-tiba mules karena terlalu banyak makan mie instan dan kopi. Dengan tergesa-gesa, ia berlari ke toilet kosan yang terletak di ujung koridor.
Begitu sampai, Riyono mendapati pintu toilet terkunci.
"Woy! Siapa di dalam? Buruan keluar!" teriaknya sambil mengetuk pintu dengan panik.
Tak ada jawaban. Tapi tiba-tiba, pintu toilet terbuka perlahan dengan suara berderit menyeramkan.
"Hah? Kok bisa kebuka sendiri?" Riyono bergidik, tapi karena keadaan darurat, ia tak peduli dan langsung masuk.
Saat duduk di atas kloset, suasana mulai terasa aneh. Lampu toilet berkedip-kedip, lalu Riyono melihat sesuatu bergerak dari balik bak mandi. Perlahan, muncul sesosok pocong dengan mata melotot dan wajah pucat.
"Permisi, mas… ini toilet saya dulu…" ujar pocong itu dengan suara parau.
Riyono yang sedang dalam keadaan genting hanya bisa menatap pocong itu dengan ekspresi putus asa. "Bang, tolong. Gue lagi mules banget, bisa nggak ngobrolnya nanti aja?"
Pocong itu terdiam. "Oh… yaudah, selesaikan dulu urusan duniawimu, mas. Saya tunggu di luar."
Riyono mengangguk cepat. "Sip, bang. Makasih, ya."
Setelah selesai, Riyono keluar dengan perasaan lega. Pocong itu masih menunggu di depan pintu.
"Mas, saya boleh numpang order makanan lewat HP mas? Udah lama meninggal, belum pernah nyobain layanan delivery zaman sekarang."
Riyono yang masih setengah shock hanya bisa menyerahkan HP-nya. "Yaudah, tapi jangan pilih yang mahal, ya. Gue masih mahasiswa miskin."
Sejak saat itu, Riyono punya teman baru yang sering nongkrong di kosannya. Kadang-kadang, ia bahkan memesan makanan lebih banyak karena takut kalau-kalau ada 'tamu tak terlihat' yang ikut lapar di malam hari.