Ini bukan cerita romansa manis yang semula benci menjadi cinta, bukan juga cerita tentang perpisaha dengan akhir yang menyedihkan, apa lagi cerita tentang seorang antagonis yang menjadi baik. Karena ini cerita tentang masalalu yang tidak akan pernah berubah, Cerita di masa kecil ku.
Ini AKU seorang gadis yang hidup di suatu kampung bersama keluarga besarku, aku adalah anak ke 4 dari 5 bersaudara, "keluarga berencana apa itu? Sejenis makanan ringan?". Kata orang jaman dulu, "banyak anak banyak rizky" aku tak pernah setuju dengan hal itu. Harus menjadi adik yang baik untuk kakak-kakakku dan kakak yang baik untuk adik ku adalah kata-kata yang selalu di ulang kedua orang tua ku, dan itu adalah hal yang menyebalkan. Oke-Oke sudahi sesi curbuatnya kita Kembali ke inti cerita.
Dulu kampung ku masih sangat asri, sawah-sawah luas yang berjejer rapih dengan pohon-pohon yang berbuah lebat menjadi tempat yang nyaman untuk bermain, apa lagi kalu tempatnya di sekitar pohon jambu, kalian tahu pribahasa "sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui ya kami bermain sekaligus memakan jambu manis yang diambil (dicuri) langsung dari pohonnya "ah nikamat mana lagi yang kau dustakan". Harap di maklum waktu itu aku masih kecil Hehehe.
Rumahku itu dekat sekali dengan sawah, jika kalian membuka pintu belakang rumahku maka akan langsung nampak sawah-sawah berjejer rapih, dengan gurung-gunung yang nampak indah, itu dulu sekarang sudah tertutupi bangunan rumah milik kakakku.
Dulu aku punya 3 teman dekat. Kami sudah berteman sangat lama mangkin dari kami baru lahir, karena setauku mereka juga lahir di sana dan hanya beda beberapa bulan, sebenarna teman ku ada banyak tapi yang paling dekat ya dengan mereka ber 3. Suka dan duka, hujan dan panas mudah kami lalui bersama, apa lagi saat hujan turun kami seperti ikan dalam kolam kering yang diberi air, bermain dengan gembira lalu saat pulang kerumah kami seketika berubah menjadi hamba sahaya yang siap menerima pukulan dari sang majikan, tapi tetap saja itu tidak membuat kami jera hehe 😜.
Banyak sekali permainan tradisional yang sudah kami mainkan tapi yang menjadi kesukaanku adalah bermain gasing, aku suka memainkannya tapi selalu kalah, "ini menyebalkan kapan aku akan menang?" Apa lagi jika kakak laki-lakiku sudah turun ke arena maka kesempatan ku untuk menang itu sangat MUSTAHIL. Percayalah kakakku sangat hebat dalam permainan itu, aku berpikir mungkin salah satu faktor yang membuatku kalah karena gasingku yang paling jelek dari gasing yang lain, kenapa berbeda? Ya karena kami membuatnya sendiri, iya sendiri. Ayahku itu seorang tukang kayu jadi mendapatkan bahan untuk membuat gasing itu adalah hal yang mudah, lalu bagaimana cara membuat gasing nya? tentu saja langsung tutor pada sesepuh (ayahku). Tapi walaupun sudah belajar, hasil apa yang kalian harapkan dari tangan anak kecil yang bergulat dengan perkakas.
Sebenarnya masih banyak cerita di masa kecilku tapi kisah itu biarlah menjadi kenanganku, dan kalian dengan kenangan kalian. Sekarang kita semua sudah memasuki fase dewasa, fase dimana realita dunia tak seindah bayangan kita di waktu kecil. Fase dimana kita lebih bisa membedakan yang benar dan salah. Menurutku tidak ada salahnya sesekali kita membayangkan kenangan kita di waktu kecil mau itu yang manis atau patit, karena kejadian kejadian itulah yang menjadikan diri kita seperti sekarang.
Aku bukanlah orang suci. Aku juga pernah melakukan kesalahan, banyak kesalahan. Yang kalian baca di atas adalah cerita-cerita yang manis dari masa kecilku, tagi ketahuilah cerita pahit pun pasti ada. Saat aku memasuki peralihan fase dari anak-anak ke remaja, aku banyak melakukan kesalahan dan saat aku mulai dewasa, aku baru sadar bahwa apa yang aku lakukan dulu mungkin menyakiti hati seseorang. Aku pernah menjauhi temanku hanya karena aku merasa dia tidak pantas bermain dengan ku, aku melontarkan kata-kata kasar yang aku Yakini itu pasti menyakiti hatinya. Orang yang benar-benar tulus ingin berteman denganku justru aku malah mendorongnya menjauh, Jujur saja saat aku teringat kenangan itu, rasarnya aku ingin Kembali kemasan itu dan memukul diriku sambil berkata "BEGO!! kau menjauhi orang yang tuhus ingin bertemuan dengan mu, dan malah mendekati orang yang tidak benar benar menganggap mu teman".
Seperti yang sering di amanatkan oleh kepala sekolah ku dulu saat upacara, ada 3 hal yang tidak bisa Kembali, kesempatan yang sudah terlewat, ucapan yang sudah terlontar, dan waktu yang sudah berlalu. Kita tidak bisa mengulang masa lalu tapi kita bisa Belajar dari masa lalu, dan merenungkan bagaimana kita dulu. Tidak ada orang suci di dunia ini. Orang hebat bukan mereka yang tidak pernah berbuat salah, tapi mereka yang mengakui kesalahannya dan tidak mengulanginya.
Dan sayang nya aku belum bisa menjadi orang hebat itu, aku harus terus belajar, belajar, dan belajar untuk menjadi lebih baik, aku pernah dibuly dan bodolnya aku juga pernah membully, aku pernah menjadi korban dan aku juga pernah menjadi pelaku.
Mari merenung sejenak memikirkan seperti apa kita dulu, membayangkan kenangan-kenangan kita dulu, mungkinkah kalian pernah menyakiti hati orang lain secara sengaja atau tidak di sengaja maka jangan mengulanginya lagi, atau kalian pernah di sakiti atau dibully oleh orang lain, maka aku hanya ingin mengatakan terimakasih sudah bertahan sampai sekarang, terima kasih, kalian adalah orang hebat, luar biasa, aku tau hidup dalam kenangan menyakitkan itu tidak mudah, hidup dalam bayang-bayang masa lalu dan trauma yang melekat seperti parasit dalam tubuh, itu tidak mudah sangat sulit untuk sembuh dari itu semua.
Terimakasih kepada kalian yang sudah bertahan dan kepada kalian yang sudah berubah.
Terimakasih