Seorang gadis bernama Ruby dan sahabat nya yang bernama Raka sudah menjadi teman sejak kecil. Mereka melakukan segala hal bersama, dari bermain hujan-hujanan, belajar di sekolah, hingga berbagi mimpi. Meskipun sifatnya berbeda (Ruby lebih periang, Raka lebih pendiam), mereka saling melengkapi. Raka sering berkata “ apapun yang terjadi, kita tetap sahabat selamanya.” Seiring bertambahnya usia, mereka mulai berubah, Raka mulai memiliki teman-teman baru, sementara Ruby tetap berharap hubungan mereka tidak berubah. Raka mulai sibuk dengan dunianya sendiri-karena lingkungan pergaulan di sekitarnya dan sudah mendapatkan seseorang yang baru dalam hidupnya. Ruby merasa tersisih, namun tetap bertahan, karena Raka adalah bagian penting dalam hidupnya.
Suatu hari Ruby mengajak Raka pergi untuk bermain bersama lagi dan bisa mengulang masa kecil mereka, namun Raka menolaknya dengan alasan ia harus mengerjakan tugas dirumah temannya. Ruby pun memutuskan untuk pergi ke pantai seorang diri saja. Tapi siapa yang menyangka saat Ruby hendak membeli minuman di salah satu warung, dia melihat Raka yang sedang asik berbincang dengan wanita lain. Kelihatan dari cara mereka berbicara itu bukan obrolan tentang tugas, tentu ruby curiga karena mereka hanya berdua dan saat sebelumnya ia mengajak Raka untuk pergi bermain, dirinya langsung ditolak begitu saja. Ruby merasa kecewa dan pergi meninggalkan tempat itu lalu segera pulang.
Semenjak kejadian di pantai, sudah hampir lewat 2 bulan mereka sudah tidak berkomunikasi lagi.Pada suatu momen, saat dimana Ruby akan wawancara disuatu perusahan terbesar di Kotanya, ia mengalami kecelakaan. Saat terbangun di rumah sakit, yang dia lihat hanya orang tuanya dan beberapa warga yang telah membantunya saat kecelakaan, dia tidak melihat adanya keberadaan Raka. Namun Ruby masih mengira bahwa Raka sedang sibuk dengan tugas kuliahnya.
Tiga hari berlalu saat Ruby akan pulang dari rumah sakit, dirinya mendapat kabar dari tetangganya melalui telfon jika ibu nya mejadi korban tabrak lari dan meninggal dunia. Ruby bergegas pergi ke rumah, selama perjalanan dari rumah sakit hingga di makam sang ibu, ia hanya bisa menangis. Bahkan disaat sedang mengalami duka, Raka yang sudah dia anggap sahabat bahkan kakaknya sendiri itu tidak ada disamping Ruby untuk sekedar memberikan semangat padanya.
Ruby menyadari bahwa persahabatan mereka sudah tidak seperti dulu.Saat pulang dari makam sang ibu, dirinya melihat Raka yang sedang bermesraan dengan wanita lain di suatu taman, Ruby segera menghampiri Raka dan menamparnya *PLAKK*. Tamparan itu berhasil membuat wanita yang bersama Raka terkejut dan berkata “WOIII, PUNYA MASALAH APA LU MAIN TAMPAR TAMPAR PACAR GW” sontak itu membuat Ruby terkejut dan berkaca-kaca. “gw gak punya masalah sama lu, tapi gw punya masalah sama cowo yang lo anggep sebagai PACAR LO ITU” Ruby yang mulai emosi pun tak tahan dan langsung menarik Raka ketempat yang agak jauh dari wanita itu, “ lo gausah ikut campur dulu, ini masalah gw sama nih cowo!! Jadi lo diem disitu.”
Raka yang merasa bingung pun mulai angkat bicara dan bertanya “Ruby lu kenapa sih? Tiba-tiba nampar gw didepan cewe gw, emang nya gw punya masalah apa sama lo selama ini?” pertanyaan dari Raka sontak membuat Ruby semakin emosi “LO BILANG KALO LO GA PUNYA MASALAH SAMA GW??!! PAS GW AJAK LO BUAT MAIN 2 BULAN YANG LALU LO MALAH NOLAK DENGAN ALASAN KALO LO SIIBUK SAMA TUGAS TUGAS LO, TAPI TERNYATA LO MALAH KE PANTAI BERDUA SAMA CEWE ITU DAN LO NOLAK GW MENTAH MENTAH GITU AJA!!!!!!!” Raka terheran dengan yang baru saja dilontarkan Ruby, dirinya tahu bahwa tidak mungkin Ruby akan mempermasalahkan hal sepele begitu saja “masa Cuma gara-gara gw nolak lo, danlo harus nampar gw di depan cewe gw bahkan ditempat umum kaya tadi??”-Raka. “tiga hari lalu, lo bahkan ga jenguk gw saat gw dirawat dirumah sakit!! OHH ATAU lo bahkan ga tau kalo tiga hari yang lalu.. selepas gw mau wawancara itu gw kecelakan?? Lo gatau kan Raka!! LO GATAU KALO GW KECELAKAN DIHARI ITU KAN?!!!” emosi Ruby sudah meluap.
Kini dipikirannya hanya Raka yang dianggap nya sahabat telah berkhianat begitu saja. Raka yang mendengar itu pun sontak terkejut dan merasa bersalah karena tidak mengetahui atas kejadian yang telah menimpa Ruby. Raka kini hanya bisa diam melihat Ruby yang telah menangis dihadapannya, saat tangan Raka ingin mengusap air mata Ruby, tangannya langsung ditepis begitu saja. “DIEM LO, TANGAN LO GA PANTES BUAT NGEHAPUS AIR MATA GW, BAHKAN DI SAAT GW DALAM KEADAAN TERPURUK SEKALI PUN LO GA ADA BUAT SEKEDAR NGASIH GW SEMANGAT!!” ucapan Ruby yang semakin membuat Raka terdiam, Ruby hanya menatap mata Raka dengan penuh emosi dan kembali berkata “ GW TEBAK… lo pasti gatau kan sama kejadian yang udah menimpa gw saat ini?!”Tangis Ruby semakin menjadi,
Melihat Raka yang sudah ikut emosi dengan Ruby dan dia pun mulai berbicara tanpa rasa bersalah “LO PIKIR DIDUNIA INI CUMA ADA LO DOANG?? HAHH?? GW JUGA PUNYA KEHIDUPAN GW SENDIRI, DUNIA GW GA MELULU TENTANG LO!! LOO!! LO ITU CUMA SEBATAS SAHABAT GW DOANG DAN GA LEBIH!! JADI GAK SEMUA TENTANG LO PERLU GW KETAHUIN KAN??!!!!” Teriak Raka kepada Ruby, Ruby yang tak perduli, dan berkata dengan lirih “ibu gw udah gada” Raka pun terdiam dan kaget, dirinya tidak percaya dengan apa yang dikatakan Ruby, “hah?? Apa lo bilang tadi? Gausah bercanda deh.. itu ibu lo kocak”-Raka.
“gw gak bercanda, ibu gw udah gada. Perlu gw ulangin lagi?? IBU.. GW.. UDAH.. GAK.. ADAA!! IBU UDAH MENINGGAL!!! PUAS LO” Raka terdiam dan semakin merasa bersalah atas semuanya “Maafin gw uby, gw gatau soal itu, gw minta maaf gw udah gagal jadi sahabat lo” sekali lagi Ruby menampar Raka dengan keras *PLAAKK* “GW BENCI SAMA LO KA, GW KECEWA SAMA LO, MULAI HARI INI GAUSAH TEMUIN GW LAGI, URUSIN AJA URUSAN LO ITU!! DUNIA LO BUKAN TENTANG GW DOANG KAN?? Pergi sana urusin cewe lo. gw minta maaf karena udah nampar lo tadi dan sebelumnya. Sekarang gw pamit” tanpa berbicara lagi Ruby segera berlari dan meninggalkan taman tersebut.
Bertahun-tahun kemudian, Ruby mengenang kembali semua kenangan saat bersama Raka. Meski sakit, dia tak bisa menyangkal bahwa persahabatan mereka pernah menjadi bagian terindah dalam hidupnya. Kini Raka sangat menyesali semua yang telah dia perbuat kepada Ruby dan telah mengingkari omongannya sendiri, dia sudah berkhianat dengan melupakan Ruby dan membuatnya sengsara dalam masalah yang dihadapinya. Sekarang hidupnya pula yang menjadi sengsara karena wanita yang dianggapnya pacar saat itu ternyata meninggalkannya begitu sudah mendapatkan harta dari Raka, itu adalah karma bagi Raka sendiri. Kini Ruby dan Raka hanya bisa mengenang dan menerima kenyataan bahwa tidak semua hubungan bisa bertahan selamanya jika sudah ada yang bisa menghancurkan sebuah kepercayaan seseorang begitu saja.
Kisah ini menggambarkan bahwa tidak semua persahabatan bisa bertahan selamanya, tetapi tidak mengurangi maknanya dalam hidup kita.