Ternyata di dunia ini ada yang namanya cinta sepihak atau bisa di bilang cinta bertepuk sebelah tangan terlebih lagi dengan keyakinan yang berbeda, bagaimana bisa seperti itu? Jangan terlalu memaksa diri dan jangan terlalu egois, apakah cinta itu kandas dengan baik atau tidak?...
____
Pesan yang tiba-tiba
Dimalam hari melisa sedang bermain ponsel di kamarnya, namun tiba-tiba ia mendapatkan pesan dari nomor yang tidak di kenal, namun dirinya melihat isi pesan itu dan ternyata itu adalah teman sekolahnya yang berada di kelas sebelah.
Raut wajah gadis itu seketika berubah dan enggan untuk membalas pesannya.
Ya mau bagaimana lagi? Melisa adalah gadis introvert tidak begitu menyukai interaksi dengan banyak orang mau itu media atau pun secara langsung terutama berinteraksi dengan lawan jenis, tidak banyak laki-laki yang berkomunikasi denganya jangankan berkomunikasi memberikan nomor pada sesama jenis saja Melisa tidak mau apa lagi kepada lawan jenis, jadi wajar saja Melisa merasa enggan membalas pesan laki-laki itu.
"Kenapa dia tiba-tiba chat diriku? Lalu bagaimana bisa dia mendapatkan nomorku? Siapa yang memberikan nomor ku Tampa seizin dari ku?" Ucap melisa dengan nada kesal dan terus berfikir.
"Mungkin aku coba tanya saja deh" Melisa pun mau tidak mau harus membalas pesan laki-laki itu karena ingin mengetahui siapa yang memberikan nomor padanya.
****Di dalam pesan****
"Bagaimana kamu mendapatkan nomor ku?" Tanya Melisa
"Aku mendapatkannya sendiri, ada masalah?" Balas laki-laki itu
"Oh tidak ada hanya bertanya" balas Melisa
"Iya jangan lupa save aku, kalo kamu ga mau juga tidak masalah, aku tidak memaksa" balas laki-laki itu lagi
Gadis itu terus mengerutkan kening nya dengan bingung karena ucapan nya, gadis itu benar-benar tidak mengerti bagaimana bisa ia mendapatkan nomornya dengan mudah? Bukankah banyak nomor lain di dalam grup itu?
"Ini aneh benar-benar aneh, tidak mungkin dia mendapatkan nomorku dengan mudah sedangkan aku dengannya tidak satu grup kecuali berada di grup yang tertentu, meskipun begitu tetap saja, aku ingin menemukan nomor guru saja sulit karena usernya berbeda, aku yakin dia pasti mendapatkan nomorku dari temanku, namun dia mengatakan hal itu agar aku tidak marah dengan temanku kan?" Melisa terus berfikir keras untuk memastikan bahwa yang fikirkan olehnya itu benar.
____
hari pertemuan yang canggung
Gadis itu tidak lain adalah Melisa, terbengong karena tenggelam di pikiran nya sendiri, terus memikirkan yang semalam, pada saat gadis itu melihat laki-laki yang memberikan pesan kepada dirinya semalam, laki-laki itu menyapanya, Melisa sedikit ragu namun tidak baik jika di abaikan, pada akhirnya Melisa membalas sapaannya namun itu terdengar sangat canggung seperti baru pertama kali melihat satu sama lain.
Gadis itu pun bergegas pergi menuju kelasnya, gadis itu merasa bahwa itu tidak normal bagaimana bisa dirinya merasa canggung?
"Apa-apa ini kenapa jadi seperti ini, aku sama sekali tidak mau hal ini terjadi di kehidupanku, aku sudah melewati hal seperti ini di masa lalu, bagaimana mungkin kejadian ini terulang lagi? Benar-benar menyebalkan, itu sungguh merepotkan" gumam Melisa yang terus menggerutu sendiri dengan nada kesalnya.
Ya memang menyebalkan sesuatu yang tidak di inginkan tiba-tiba datang dan merusak suasana hati, sama halnya yang di alami Melisa.
----
Setiap bertemu tidak pernah sengaja saling memandang dan selalu memberikan anggukan untuk menandai bahwa ia menghormati orang.
____
Long teks yang mengerikan
Hampir setiap hari saat bertemu melakukan hal yang sama, menyapa memberikan anggukan atau senyuman, itu benar-benar membuat Melisa merasa tidak tahan lagi dengan semuanya, Melisa sangat-sangat ingin keluar dari zona berbahaya ini, namun ia mencoba tenang dan menganggap bahwa itu semua adalah hal biasa yang di lakukan orang-orang.
----
Malam hari nya Melisa baru melihat pesan dari laki-laki itu di karenakan pesan nya di arsipkan,saat Melisa melihat kiriman pesannya melebihi 5 pesan dan Melihat isinya Melisa terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Gadis yang terpaku itu sesekali menarik nafas nya dan mencoba untuk tenang, dan menghela nafas dengan kasar.
Apa yang membuat Melisa seperti itu, memangnya apa pesan yang di kirim oleh laki-laki itu? Ya itu adalah pesan long teks, bagaimana tidak membuat Melisa terdiam? Sungguh laki-laki memang selalu membuat kejutan.
Bisa-bisa nya mengirim pesan long teks dimana setiap perkatanya membuat jantung gadis itu berdebar kencang, bukan berarti jatuh cinta.
"Apa ini kenapa harus long teks seperti ini, jadinya aku bingung mau jawab apa, tidak di sangka dia masih mempertahankan kiriman pesannya padahal aku tidak mendapatkan notif pesannya selama seminggu, itu karena dirinya ingin diriku tahu semuanya" ucap melisa yang terus menerus layar ponselnya
"Ini benar-benar merepotkan" gumam Melisa sambil terus memikirkan kata-kata yang pas untuk membalas pesannya.
Namun gadis itu tidak langsung mengirimkan balasannya, ia menunggu keesokan harinya untuk menenangkan fikiran nya sebelum membalas pesannya, karena gadis seperti Melisa harus terus mengulang perkataan yang akan di kirim kepada laki-laki itu agar tidak ada kesalahan pahaman ataupun menyakiti perasaan nya.
____
Penolakan yang halus
Melisa pun sudah memutuskan untuk membalas semua pesan nya meskipun ada keraguan tapi Melisa tetap menjalankan tugas nya.
Sesekali Melisa menghela nafas, saat Melisa mengirim beberapa pesannya, tidak sangka laki-laki itu membalas dengan cepat.
"Ya ampun kenapa harus balas cepat? Aku kan belum sempat mengoreksi nya lagi" kesal Melisa sekaligus rasa ketakutan terhadap kata-kata yang bisa saja membuat laki-laki itu merasa tersakiti.
"Harap-harap dirinya mengerti" ucap Melisa sambil menghela nafas pasrah
Setelah beberapa menit kemudian, laki-laki itupun membalas pesan dari melisa dimana terlihat jelas memaklumi semuanya namun ada beberapa kata yang membuat dirinya tidak mudah menyerah.
Gadis itu pun memasang wajah tidak suka dan terus menghela nafas kasar.
"Ya ampun tidak bisa seperti ini" ucap Melisa dengan sedikit tekanan di setiap katanya.
****Dalam pesan****
"Tidak masalah kita juga bisa jadi teman kan?" Tanya laki-laki itu
"Ya, tapi setelah jadi teman akan terus di anggap teman tidak lebih dari itu" balas Melisa
"Kalo lebih pasti gapapakan?" Balas laki-laki itu lagi
"Tidak" balas Melisa dengan singkat padat jelas
"Oke tapi pada saat kamu tau semuanya jangan jadi asing ya?" balas laki-laki itu
"Iya" balas Melisa
****
____
Kecanggungan yang membara
Di sekolah memang selalu bertemu dengan laki-laki itu, semuanya di anggap tidak terjadi apa-apa, Melisa sendiri juga mencoba melupakan kejadian itu, dan menahan diri untuk tidak menceritakan hal ini kepada siapapun.
Namun Melisa terus merasa canggung setiap tidak sengaja bertemu dengan laki-laki itu, benar-benar tidak bisa menghindarinya karena gadis itu sudah mengatakan "ya" agar tidak saling asing.
Kecanggungan itu terus menerus berlanjut setiap hari nya.
____
Pengungkapan kebenaran
Di tengah semester ini ada kejadian yang tidak di ketahui dimana sebuah kebenaran terungkap.
Di lab Kom hanya tersisa Melisa dan temannya, seperti biasa mereka selalu bergosip tentang hal hal.
Ada salah satu teman Melisa yang selalu mencurigai gerak gerik dari laki-laki itu, pada hari itu juga teman Melisa yang benar zela ini memberitahu yang lainnya, namun ternyata hal terduga telah terjadi dimana teman Melisa yang satunya lagi bernama kira ini mengetahui bahwa laki-laki itu memang menyukai Melisa sejak menginjak kelas 10 SMA sekaligus kira juga teman nya laki-laki itu.
Tidak di sangka semuanya menjadi plotwis.
Pada akhirnya Melisa pun menceritakan semuanya pada temannya.
"Kenapa kamu baru kasih tau ke kita, kamu mau main rahasiaan ya?" Ucap zela dengan nada kecewa.
Melisa menggelengkan kepalanya berusaha untuk menjelaskan nya bahwa itu semua tidak benar.
"Tidak itu tidak benar, aku mau mengatakan nya tapi aku butuh waktu yang tepat untuk memberitahu kalian, tapi sekarang aku sudah mengatakan yang sebenarnya, jadi sudah tidak ada lagi rahasia" ucap Melisa dengan perasaan bersalah nya.
"Iya iya ngerti ko, aku tau kamu tidak bermaksud seperti itu" ucap zela dengan anggukan nya.
____
Penolakan kedua kalinya
Saat-saat menginjak kelas 12 SMA, Melisa merasa tenang dan damai, namun raut wajahnya terlihat lagi, dimana laki-laki itu mengirim pesan lagi.
****Dalam pesan****
"Perasaan ku masih sama, apa kamu masih belum menerima perasaan ku?" Tanya laki-laki itu
"Tentu saja belum dan tidak akan pernah sebelum nya aku sudah mengatakan, jika sudah menjadi teman akan tetap menjadi teman dan tidak akan berubah" balas Melisa
"Sekali aja beri kesempatan buat aku, ya?" Balas laki-laki itu
"Tidak bisa, maaf, aku masih belum cukup baik untukmu masih banyak gadis lain yang mau bersamamu, jadi sekali lagi aku minta maaf" balas Melisa dengan sedikit merasa bersalah atas semua nya
Pada akhirnya nya laki-laki itu tidak membalas pesan dari Melisa, namun Melisa tidak merasa keberatan dengan itu,lagi pula itu adalah penolakan yang kedua kalinya tidak mungkin laki-laki itu menanyakan perasaannya pada Melisa, saat mengungkapkan semua perkataan itu Melisa merasa lega dan tenang walaupun ada sedikit Kata-kata yang mungkin membuat laki-laki itu merasa kecewa.
Tamat....