Liora adalah gadis berusia 16 tahun, ya anak gadis yang baru duduk di bangku kelas 2 SMA, gadis yang memiliki jutaan mimpi aneh, namun kali ini ia mengalami mimpi yang berbeda dimana ia selalu memimpikan seseorang yang sama setiap harinya namun tidak di kenalinya,entah apakah itu benar-benar hanya sekedar mimpi atau ada maksud lain dari balik semua itu?...
---
Hari pertama
Pada pagi hari pukul 05:00 wib seperti biasa Liora sudah bangun dan sudah siap, liora tidak pernah merepotkan orang tua nya untuk membangunkan dirinya atau pun membuatkan sarapan untuknya, Liora selalu membuat sarapan untuk dirinya sendiri terkadang membuat untuk keluarga nya juga, pada pukul 06:00 wib Liora sudah siap-siap untuk berangkat ke sekolah.
Setelah sampai di sekolah, seperti biasa Liora lah anak terrajin karena di sekolah hanya dirinya yang sampai duluan, Liora pun masuk kedalam kelasnya dan duduk di kursinya, karena pada hari ini adalah hari dirinya piket jadi dirinya membersihkan isi kelas dan merapihkan meja-meja yang berantakan, setelah selesai Liora pun kembali duduk.
Ia duduk sambil melihat jam yang ada di ponselnya, lalu dirinya teringat dengan mimpi yang di alaminya tadi malam.
"Malam tadi aku memimpikan seseorang, tapi aku tidak ingat wajah nya" gadis yang terus duduk itu pun terus berfikir keras untuk mengingatkan wajah dan kejadian tadi malam.
"Tapi, aku sama sekali belum pernah melihat orang itu, apakah orang itu merindukan ku? sampai aku memimpikan orang itu?" Tanya Liora pada dirinya sendiri.
gadis itu terus bergumam dan bergumam sehingga lah ada satu teman Liora yang datang membuat Liora berhenti memikirkan mimpi itu...
---
Jam istirahat
jam istirahat Liora membeli makanan di kantin bersama ke 4 teman dekat nya yaitu Aera, Zizah, Via dan Yaya, lalu Liora mendekati Yaya dan saling berpandangan satu sama lain, Liora sedikit menempelkan tubuhnya ke tubuh Yaya dan mulai berbisik.
"Yaya tau ga semalam aku bermimpi seseorang tapi aku tidak mengenalnya sama sekali" ucap Liora pada Yaya yang tengah sambil memilih makanan.
"Benarkah?" Ucap Yaya yang menoleh ke arah Liora dimana dirinya sudah terbiasa dengan semua cerita yang di berikan oleh Liora.
Ya karena di antara ke 4 teman Liora hanya Yaya yang selalu jadi tempat cerita aneh Liora, karena menurut Liora Yaya lah orang yang tepat untuk menceritakan kisah mimpi yang di alaminya.
Liora mengangguk dengan antusias.
"Nanti di kelas aku ceritakan" ucap Liora dan Yaya pun mengangguk.
---
Di kelas
Di kelas setelah beberapa saat Yaya bertanya kepada Liora soal mimpi nya itu.
"Liora katanya kamu mau ceritain mimpi kamu" tanya Yaya pada Liora yang tengah sibuk menikmati makanannya.
"Oh iya aku lupa" ucap Liora yang berhenti makan, Liora melihat ke sekeliling memastikan agar tidak ada orang yang mendengar cerita nya.
"Jadi gini awal cerita nya itu kita pulang sekolah dan aku lebih dulu turun, di dalam mimpi aku sama sekali tidak melihat kalian saat pulang, tapi saat aku berada di bawah tangga menuju lantai 2 aku melihat anak laki-laki, ia juga memakai pakaian yang sama seperti kita" Liora pun terus menceritakan mimpinya dengan serius sambil sesekali mengingatkan kejadian itu dan Yaya terus memperhatikan cerita nya.
"terus apa yang terjadi?" Tanya Yaya pada Liora dengan tatapan yang penuh rasa penasaran dengan cerita Liora.
"nah pada saat di mimpi aku benar-benar jelas melihat wajah nya, wajah nya itu tampan dengan baju sekolah yang di keluarkan lalu memakai jaket hitam tapi ada garis kuningnya terus dia menggendong tas nya itu dengan satu pundak di sebelah kiri, dia memang benar-benar terlihat tampan, aku melihat dari bawah saja terkagum-kagum sama ketampanannya" ucap Liora sambil menggerakkan tangan dan tubuhnya untuk menggambarkan apa yang di lihat di mimpi nya kepada Yaya.
Liora pun sesekali tersenyum sendiri membuat Yaya geleng-geleng kepala melihat tingkat Liora.
"Kamu ini giliran yang tampan aja langsung bersinar terang, eh tapi serius dia setampan itu? jadi penasaran deh seperti apa wujudnya" ucap Yaya pada Liora yang sambil memikirkan wujud laki-laki itu.
"tapi pada saat aku bangun aku jadi tidak begitu mengingatkan wajah nya, wajah nya itu samar-samar dan buram, kalo dia ada di sini mungkin sudah jadi idaman para gadis termasuk aku, hahaha" ucap Liora yang sedikit tersipu membuat wajah berkulit putihnya memerah.
suara tawaan kecil yang keluar dari mulut Liora membuat Yaya semakin geleng-geleng kepala seperti tidak tau harus berkata apa lagi.
"Tapi kan Yaya aku sama sekali tidak mengenal anak itu, seluruh anak sekolah aku tahu kecuali laki-laki itu, seperti anak baru yang baru masuk beberapa hari gitu lho" tawaan kecil Liora terhenti ketika ia kembali mengingat anak itu.
"Sungguh?" Tanya Yaya yang terlihat bingung.
"Tapi konon katanya orang itu pernah melihatmu lalu merindukanmu makanya laki-laki itu masuk kedalam mimpi kamu" sambung Yaya.
"Ga mungkin selama ini aku tidak pernah berpergian kemana-mana, jadi itu tidak mungkin" sela Liora dengan tegas.
"Tapi sapa tau anak sekolah sebelah" ucap Yaya yang meyakini Liora.
"Ngga Yaya, itu ga mungkin, paling ini cuman bunga tidur aku aja" aku mencoba untuk meyakini diri sendiri.
"Ya itu bisa jadi" kata Yaya dengan anggukan.
Setelah nya suara alarm masuk pun berbunyi..
---
Hari kedua
Keesokan harinya setelah selesai belajar di jam istirahat Liora terpikir dengan mimpinya semalam dan ingin menceritakan nya pada Yaya.
"Yaya, Yaya kamu tau" ucap Liora sambil melihat Yaya yang siap siap pergi ke kantin.
"Ngga" jawab Yaya dengan nada bercanda.
"Ih serius aku mau cerita tentang mimpi ku lagi" ucap Liora yang berubah menjadi serius.
Yaya melihat ekspresi Liora yang berubah menjadi serius Yaya pun bertanya apa yang terjadi.
"Apa? Apa kamu mimpi laki-laki itu lagi?" Ucap Yaya sambil mencoba untuk menebak, dan disambung dengan anggukan Liora.
"Ya tapi kali ini tempat nya berbeda aku berada di sekolah tapi di dalam perhutanan dekat gunung" ucap Liora dengan nada serius sambil mengingat kejadian.
"Ko bisa?" Tanya Yaya yang tengah kebingungan.
Yaya yang mau ke kantin pun tidak jadi karena mendengar cerita dari Liora,
kedua gadis itu pun duduk di lantai sambil berhadapan.
"Ya bisa karena itu mimpi"ucap Liora
"Iya juga hehehe, terus apa yang terjadi" ucap Yaya yang penasaran dengan cerita Liora
"lalu pada saat aku keluar dari kelas aku masuk ke dalam kamar mandi untuk bersembunyi, aku tidak tahu kenapa tapi aku merasa laki-laki itu terus mencari keberadaanku, aku terus bersembunyi di kamar mandi dan menutup mulutku untuk tidak mengeluarkan suara,aku menangis ketakutan, lalu suara laki-laki itu terdengar memanggil namaku ia berkata"
"Liora cepat keluar dan ikutilah bersama ku, atau aku yang akan memaksamu untuk ikut bersamaku"
"kata laki-laki itu dengan nada beratnya membuat tubuh ku gemetar" Liora terus menceritakan mimpinya dengan ekspresi penuh khawatiran dan ketakutan membuat Yaya merasa ikut khawatir melihat Liora seperti itu.
"Dan pada akhirnya aku menyerah dan keluar dari kamar mandi, aku mendekati laki-laki itu, aku terus menunduk karena tidak berani menatapnya tapi tangan besarnya meraih wajahku dan mengusap air mataku, laki-laki itu berkata lagi"
"jangan menangis aku tidak akan menyakitimu, aku hanya ingin dirimu ikut bersamaku" ucap Liora yang meniru nada laki-laki itu.
"Itu ko jadi ngeri ya mimpi nya" ucap Yaya yang merasa merinding mendengar cerita Liora.
"Ya makan nya itu, terus tau ga laki-laki itu menggendong ku ala bridal gitu, tapi anehnya aku malah diem dan tidak memberontak dan lebih anehnya lagi saat berada di pelukan laki-laki itu aku malah merasa nyaman" ucap Liora yang berubah menjadi tenang namun masih ada kekhawatiran.
"Masa? Aku juga pernah mimpi seperti itu memang rasanya nyaman, tapi mimpi kamu sedikit ngeri laki-laki itu seperti tidak mau melepaskan dirimu" ucap Yaya yang menyimpulkan cerita mimpi Liora, kedua nya sama-sama berfikir dan keadaan semakin tegang terutama Liora sendiri yang mengalami nya
---
setelah beberapa hari kemudian
Setelah beberapa hari terakhir mengalami mimpi itu, akhirnya Liora terbebas dari mimpi aneh itu terutama dengan laki-laki misterius.
namun tidak di sangka setelah terbebas Liora mengalami mimpi yang sama lagi.
---
Hari yang sama
Di sekolah Liora nampak murung dadanya terus berdebar kencang.
Seperti biasa pada jam istirahat Liora menceritakan mimpinya terhadap Yaya.
"Yaya aku tidak tau apa yang terjadi sebelumnya aku sudah terbebas dari mimpi itu tapi anehnya mimpi itu kembali lagi termasuk laki-laki itu" ucap Liora dengan ekspresi cemas dan campur aduk.
"Lho? Ko bisa, terus apa yang terjadi?
Tanya Yaya yang terkejut dengan ucapan Liora.
"Jadi aku mimpi berada di hutan juga namun tempat nya tiba-tiba berubah berada di pantai, setelah itu aku kembali untuk pulang sampai larut malam, aku berjalan dengan teman perempuanku kita hanya berdua, setelah itu ada segerombolan anak laki-laki dengan memakai pakaian sekolah, mereka mencegah kita, aku mencoba menolong temanku untuk membiarkan dirinya pergi sendiri, sedangkan aku mencoba untuk melawan mereka, tapi tiba-tiba.." Liora mengehentikan ceritanya, sambil mengerutkan keningnya saat mengingat kejadian itu.
Yaya yang melihat nya penasaran kenapa Liora tiba-tiba menghentikan ceritanya dan melihat ekspresi raut wajahnya yang terlihat begitu khawatir, namun Yaya dengan sabar menunggu Liora untuk melanjutkan cerita nya.
Liora menatap kedua mata Yaya dengan serius.
"Tiba-tiba laki-laki itu muncul menghentikan tindakan segerombolan anak sekolah dimana para segerombolan itu adalah teman nya, lalu laki-laki itu mendekat ke arahku dan berkata"
"Apakah kamu masih mengingatku?"
"Itu lah yang di ucapkan nya, setelah itu aku terbangun dan tidak mengingat apapun lagi, aku benar-benar tidak tahu, aku merasa takut, aku masih memaklumi bahwa laki-laki itu masuk ke dalam mimpiku dua kali tapi ini yang ketiga kalinya, ini bukan sekedar kebetulan bahkan sampai saat ini aku masih tidak mengenal siapa laki-laki itu" ucap Liora yang terus mengerutkan keningnya karena tidak bisa mempercayai apa yang sudah di alaminya, Liora merasa frustasi dan putus asa.
"Kamu benar ini bukan hanya kebetulan, aku juga tidak tahu apa yang terjadi tapi apapun itu jangan di pikirkan dan tetap tenang, lagipun kamu dengannya berbeda, tetap berdoa agar tidak mengalami mimpi aneh lagi" ucap Yaya yang berusaha menenangkannya Liora yang tengah ketakutan itu.
Liora pun mengangguk mendengarkan nasehat Yaya,gadis yang penuh mimpi aneh itu pun terus berusaha melupakan semua kejadian itu, dan kembali fokus pada kehidupannya yang sebenarnya.
---
Dua minggu kemudian
Dua minggu kemudian, Liora sudah tidak lagi mengalami mimpi aneh itu dan laki-laki misterius itu pun menghilangkan dari mimpi nya, namun entah mengapa Liora si gadis yang memiliki sejuta mimpi aneh itu... tiba-tiba merindukan laki-laki misterius yang selalu menghantui dirinya beberapa minggu lalu.
"Entah kenapa.....aku merindukannya" Hela nafas yang begitu berat dari gadis itu terlihat bahwa dirinya terus memikirkan sosok laki-laki itu.
Namun gadis itu berusaha melupakan nya dan tidak memikirkan sosoknya lagi.
TAMAT...