Waktu berlalu. Rani tumbuh menjadi gadis remaja yang cerdas dan berani, kemampuannya untuk berkomunikasi dengan makhluk halus bahkan melebihi Nenek Asih. Ia sering membantu hantu-hantu yang tersesat atau kesepian di hutan, menuntun mereka menuju kedamaian atau membantu mereka menyelesaikan urusan duniawi yang belum selesai.
Suatu hari, sebuah tragedi melanda desa mereka. Seorang anak laki-laki hilang di hutan. Penduduk desa panik, mencari ke seluruh penjuru hutan, tetapi tak menemukannya. Mereka mulai curiga, bahwa anak itu telah diculik oleh makhluk halus.
Rani dan Nenek Asih ditawari bantuan. Dengan kemampuan mereka, mereka menyusuri hutan, memanggil nama anak laki-laki itu. Mereka memanggil roh-roh hutan, memohon bantuan untuk menemukan anak tersebut.
Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan seorang hantu tua yang sangat kuat. Hantu itu mengatakan bahwa anak laki-laki itu telah dibawa ke dunia lain, dunia yang hanya bisa diakses oleh orang-orang yang memiliki kekuatan spiritual yang tinggi.
Rani dan Nenek Asih tak menyerah. Dengan kekuatan gabungan mereka, mereka berhasil membuka portal ke dunia lain tersebut. Mereka menemukan anak laki-laki itu, tertidur lelap di sebuah tempat yang indah.
Rani dan Nenek Asih membawa anak laki-laki itu kembali ke dunia nyata. Anak itu selamat, dan penduduk desa sangat bersyukur atas bantuan Rani dan Nenek Asih. Sejak saat itu, Rani dan Nenek Asih menjadi pahlawan desa, dihormati dan disegani oleh semua orang.
Rani melanjutkan hidupnya, membantu hantu-hantu dan manusia yang membutuhkan. Ia menyadari bahwa dunia ini tidak hanya dihuni oleh manusia, tetapi juga oleh makhluk-makhluk halus lainnya. Ia belajar untuk hidup berdampingan dengan mereka, menghargai keberadaan mereka, dan membantu mereka jika diperlukan. Kisah Rani dan Nenek Asih terus diceritakan dari generasi ke generasi, menjadi legenda yang melegenda di desa tersebut.