Udara dingin menusuk kulitku, aroma tanah basah dan dedaunan membusuk memenuhi hidungku. Aku membuka mata, terkejut melihat langit biru cerah yang dihiasi awan putih berbulu, berbeda jauh dengan langit abu-abu kota yang biasa kulihat. Di sekitarku, hutan lebat membentang luas, pohon-pohon menjulang tinggi, batangnya dihiasi lumut hijau dan akar-akar yang mencengkeram tanah.
"Dimana aku?" gumamku, suara asing keluar dari mulutku. Aku mencoba bangkit, tapi tubuhku terasa lemah, berbeda dari tubuhku yang biasa. Aku melihat tangan-tanganku, kecil dan kurus, dengan kulit yang kecokelatan. Ini bukan tanganku.
Sebuah suara lembut memanggilku, "Anya, kau sudah bangun?"
Aku menoleh, melihat seorang wanita tua dengan mata yang tajam dan wajah yang penuh kerutan. Dia mengenakan jubah cokelat tua yang lusuh, rambutnya berwarna putih keperakan, diikat dengan pita sederhana.
"Siapa kau?" tanyaku, suaraku gemetar.
"Aku Elara, ibu angkatmu," jawabnya, matanya berkaca-kaca. "Kau baru saja jatuh sakit. Kau akan baik-baik saja."
Jatuh sakit? Aku mencoba mengingat, tapi pikiran ku kosong. Hanya ada bayangan-bayangan samar dari kehidupan yang lain, kehidupan yang terasa begitu jauh.
"Aku... aku ingat sesuatu," kataku, suaraku serak. "Aku ingat kehidupan yang lain."
Elara terdiam, matanya terbelalak. "Kehidupan yang lain? Apa maksudmu, Anya?"
Aku menghela napas. Aku tak tahu bagaimana menjelaskannya, bagaimana menceritakan tentang dunia yang berbeda, tentang teknologi yang canggih, tentang kehidupan yang telah kutinggalkan. Aku hanya tahu bahwa aku bukan lagi orang yang sama. Aku adalah jiwa yang telah bereinkarnasi, jiwa yang terjebak dalam tubuh yang asing, di dunia yang asing.
"Aku harus mencari tahu," gumamku, mataku menatap ke arah hutan lebat. "Aku harus mencari tahu siapa aku dan mengapa aku ada di sini."
Elara mengulurkan tangannya, menarikku ke dalam pelukannya. "Kau aman di sini, Anya. Aku akan menjagamu."
Aku memeluknya erat, merasakan kehangatan tubuhnya, merasakan kasih sayang yang asing, yang tak pernah kurasakan sebelumnya. Aku tahu, perjalanan baru telah dimulai. Perjalanan untuk menemukan jati diriku, perjalanan untuk memahami dunia baru ini, perjalanan untuk menemukan tempatku di dunia fantasi ini.
Bersambung...