Sejak pertama kali melihatnya di bangku SMP, Rosella sudah tahu bahwa Joshua adalah sesuatu yang istimewa. Entah dari mana datangnya perasaan itu, yang jelas hatinya selalu berdebar setiap kali melihatnya. Joshua, dengan senyum manisnya, selalu duduk di bangku dekat jendela kelas. Mungkin karena itu, Rosella sering kali menatapnya diam-diam, berharap suatu saat bisa berbicara dengannya. Karena jika sudah berada di dekatnya semua kata-kata yang akan terlontar tiba-tiba hilang entah kemana.
Seperti cinta pertama kebanyakan, Rosella tidak pernah berani mengungkapkan perasaannya. Mereka hanya berteman biasa, walau Rosella selalu berusaha dekat dengannya. Karena di sekolah nya Joshua terkenal sangat tampan dan berbakat terutama di olahraga basket. Sedangkan Rosella hanya murin biasa yang syukur-syukur jika naik kelas juga.
Temannya Dina hanya bisa mengelus dada jika Rosella sudah menatap dalam Joshua dari kejauhan.
"Heh lo lama-lama jadi gila kalau gitu terus. Kalau gue mah udah ngomong, kalau di tolak mah belakanga." jelas Dina sembari menepuk-nepuk pundak Rosella.
"Demi kebaikan bersama, gue juga pengen gituu loh din. Tapi pas gue mau ngomong tiba-tiba gabisa! Soalnya gue udah tersihir sama senyuman nya" balas Rosella dengan sedikit cengiran tidak berdosa.
.
.
.
Waktu terus berjalan. Tahun demi tahun, mereka menempuh pendidikan di sekolah yang sama. Ketika SMP berakhir dan mereka berpisah menuju SMA, Rosella merasa ada jarak yang mulai terbentuk antara dirinya dan Joshua. Joshua yang dulu selalu jadi pusat perhatian, kini semakin sering dikelilingi teman-temannya. Dia semakin tampan, semakin populer, dan semakin sulit dijangkau. Namun, Rosella tak pernah benar-benar melupakan perasaannya.
Di SMA, mereka tetap berada di sekolah yang sama, meski kelas mereka terpisah. Setiap kali mereka bertemu di lorong, hati Rosella kembali berdebar. Tetapi, Joshua selalu tampak sibuk dengan teman-temannya. Rosella merasa semakin jauh, tapi hatinya tak pernah berubah.
"Sel sumpah gue kasian sama Lo, dari SMP sampai sekarang masih jatuh cinta sama Joshua dan ga pernah di nyatain???" Dina hanya bisa menatap kasian Rosella yang sedang mengawasi pertandingan basket yang salah satu tim nya pasti Joshua.
"Mau gimana lagi.. hati gue udah milik Joshua seorang" sembari membuat love sign yang mengarah ke Joshua.
Dari kejauhan terlihat jika seorang pria sedikit memberikan senyuman ke arah wanita yang dari awal pertandingan menarik perhatian dirinya.
"Tumben lu senyum? Kesambet?
"Iya kayaknya gue kesambet cewek"