Judul: Panggung di Balik Bayangan
Di balik gemerlap lampu panggung dan sorak-sorai penonton, ada dunia lain yang tak semua orang tahu—dunia yang penuh tekanan, perjuangan, dan rahasia yang hanya dipahami oleh mereka yang hidup di dalamnya.
Ava Park, seorang trainee berbakat dari agensi hiburan terbesar di Korea, telah menghabiskan enam tahun hidupnya dalam bayang-bayang harapan dan ambisi. Setiap hari, dia bangun sebelum matahari terbit, menjalani latihan vokal dan menari selama berjam-jam, dan tidur larut malam dengan tubuh yang penuh kelelahan. Hidupnya bagaikan roda yang terus berputar tanpa jeda.
Namun, di balik kerja kerasnya, ada satu ketakutan yang selalu menghantui Ava—ketakutan akan gagal. Dia telah melihat begitu banyak trainee berbakat datang dan pergi, mimpi mereka hancur sebelum sempat bersinar.
Hari itu adalah hari penentuan. Agensi akan memilih siapa yang akan debut dalam grup baru mereka. Ava sudah memberikan segalanya, tapi entah mengapa, jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya.
"Ava, kau siap?" suara Liam, sahabatnya sesama trainee, membuyarkan lamunannya.
Dia mengangguk, mencoba tersenyum. "Tentu saja."
Liam menatapnya sejenak. "Kau akan berhasil. Aku yakin."
Ava menghela napas. "Semoga saja."
Mereka berjalan menuju ruang audisi, di mana para juri—termasuk CEO agensi—sudah menunggu. Setiap trainee maju satu per satu, menunjukkan bakat mereka dengan harapan bisa terpilih. Saat nama Ava dipanggil, dia menelan ludah dan melangkah maju.
Dia menutup mata, mengingat semua yang telah dia lewati. Lalu, saat musik mulai mengalun, dia membiarkan tubuhnya bergerak mengikuti irama. Suaranya mengisi ruangan, penuh dengan emosi dan kejujuran yang datang dari dalam hatinya.
Saat dia selesai, ruangan hening sejenak sebelum juri mulai berbisik satu sama lain.
"Ava, kami sudah membuat keputusan," kata CEO dengan suara tenang.
Jantungnya hampir berhenti.
"Kau terpilih untuk debut."
Seolah dunia berhenti berputar. Ava ingin menangis, ingin berteriak, tapi dia hanya bisa tersenyum lebar. Ini adalah awal dari segalanya.
Namun, dia tahu bahwa perjalanan barunya tidak akan mudah.
Karena di balik cahaya sorotan, selalu ada bayangan yang mengikutinya.