Aroma kopi yang baru diseduh menyeruak memenuhi udara Kafe Senja. Di sudut dekat jendela besar, seorang wanita bernama Risa duduk termenung. Hari itu adalah hari ulang tahunnya, namun ia merasa hampa. Pekerjaannya sebagai ilustrator lepas terasa monoton, dan ia merindukan sesuatu yang baru, sesuatu yang bisa membangkitkan semangatnya.
Ia menyesap kopinya perlahan, matanya menerawang ke jalanan yang ramai di luar. Tiba-tiba, matanya tertuju pada seorang pria yang sedang kesulitan membuka peta besar. Pria itu tampak kebingungan, dan Risa tanpa sadar tersenyum kecil.
Entah dorongan dari mana, Risa bangkit dari kursinya dan menghampiri pria itu. "Permisi, bisa saya bantu?" tanyanya ramah.
Pria itu terkejut, lalu tersenyum lega. "Oh, terima kasih banyak. Saya sedikit tersesat. Saya baru pertama kali datang ke kota ini."
Risa menawarkan bantuannya, dan mereka berdua akhirnya duduk di meja Risa. Pria itu memperkenalkan diri sebagai Arya, seorang fotografer alam yang sedang mencari inspirasi untuk proyek barunya. Mereka berbincang-bincang tentang banyak hal, mulai dari seni, perjalanan, hingga impian-impian yang mereka pendam.
Tanpa terasa, senja mulai mewarnai langit. Cahaya jingga menyinari wajah Arya, membuatnya tampak lebih bersinar. Risa merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya, sebuah perasaan hangat yang sudah lama tidak ia rasakan.
Arya bercerita tentang perjalanannya ke berbagai tempat eksotis, tentang keindahan alam yang ia abadikan dalam fotonya. Risa terinspirasi. Ia menyadari bahwa selama ini ia terlalu terpaku pada rutinitasnya, melupakan dunia luar yang penuh dengan keajaiban.
Sebelum berpisah, Arya memberikan kartu namanya kepada Risa. "Mungkin suatu saat kita bisa bekerja sama," katanya sambil tersenyum.
Risa pulang dengan hati yang lebih ringan. Pertemuan tak terduga dengan Arya di kafe itu telah membuka matanya. Ia menyadari bahwa hidup ini penuh dengan kemungkinan, dan terkadang, kejutan kecil bisa membawa perubahan besar.
Malam itu, Risa mulai menggambar sketsa-sketsa baru, terinspirasi dari cerita Arya. Ia merasa semangatnya kembali menyala. Ia tahu, hidupnya tidak akan pernah sama lagi. Pertemuan di Kafe Senja bukan hanya pertemuan biasa, melainkan awal dari sebuah petualangan baru, sebuah babak baru dalam hidupnya.
By : Gemini AI
Tolong komen dan tekan mangga di pojok kanan bawah!