Di sebuah desa kecil bernama Desa Harapan, hiduplah seorang anak bernama Arka. Sejak kecil, Arka telah menunjukkan keunikan yang sulit dijelaskan. Ia bisa mengubah apa saja menjadi warna-warni hanya dengan sentuhannya. Namun, kemampuannya yang istimewa ini membuatnya merasa kesepian, karena teman-teman sebayanya tidak mengerti dan sering kali menjauhinya.
Suatu hari, saat Arka sedang bermain di hutan dekat rumahnya, ia menemukan sebuah batu bercahaya. Ketika ia menyentuh batu itu, tiba-tiba cahaya bergetar dan muncul sosok seorang wanita tua dengan jubah panjang. "Aku adalah Nenek Mira, penjaga sihir kuno," katanya. " kamu memiliki bakat luar biasa, nak. Sudah saatnya kamu pergi ke Sekolah Sihir di Balik Awan."
Penuh rasa ingin tahu dan sedikit ragu, Arka mengikuti Nenek Mira. Mereka terbang ke langit, melewati awan-awan lembut, hingga sampai di sebuah pulau terapung yang dikelilingi lautan biru. Di pulau itu, berdiri megah sebuah sekolah dengan menara tinggi dan taman yang penuh dengan tumbuhan aneh dan indah.
Ketika Arka memasuki sekolah, dia bertemu dengan siswa-siswa lain yang juga memiliki kemampuan unik. Di antaranya ada Lila, gadis yang bisa memanggil angin; Danu, yang mampu berbicara dengan hewan; dan Sari, yang mengendalikan api. Meskipun awalnya merasa canggung, Arka cepat beradaptasi dan mulai belajar sihir.
Pelajaran di Sekolah Sihir tidaklah mudah. Mereka harus menghadapi ujian sihir yang menuntut kreativitas dan kerja sama. Pada suatu malam, saat latihan, mereka menghadapi tantangan terbesar. Seorang monster bayangan muncul dan mengancam sekolah. Tanpa ragu, Arka dan teman-temannya bekerja sama menggunakan kekuatan mereka. Lila menciptakan angin kencang, Danu memanggil seekor burung elang untuk membantu, dan Sari membakar monster itu dengan api yang diarahkan dengan hati-hati. Arka, dengan kemampuannya, menciptakan pelangi yang menyelimuti monster dan mengubahnya menjadi cahaya.
Setelah pertempuran berakhir, para siswa di Sekolah Sihir mengenali Arka tidak hanya sebagai seorang anak dengan kemampuan khusus, tetapi sebagai pemimpin yang berani. Arka merasa bangga, karena akhirnya ia memiliki tempat di mana dia diterima dan dihargai.
Selama bertahun-tahun, Arka dan teman-temannya terus belajar dan berkembang. Mereka belajar untuk menghargai perbedaan masing-masing, menemukan kekuatan di dalam diri mereka, dan menjalin persahabatan yang tak tergoyahkan. Arka menyadari bahwa sihir sejati tidak hanya terletak pada kemampuan yang dimiliki, tetapi juga pada keberanian dan kebaikan hati.
Di akhir tahun ajaran, sekolah mengadakan festival besar untuk merayakan pencapaian siswa. Di tengah sorakan dan tawa, Arka berdiri di panggung, merasa bahagia dan berterima kasih. Ia berjanji untuk terus menjelajahi dan membagikan keajaiban sihir kepada dunia, karena dengan kekuatan dan persahabatan, mereka dapat mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik.
Dan begitulah, petualangan Arka di Sekolah Sihir di Balik Awan baru saja dimulai. Dengan hati yang penuh harapan dan semangat, ia melangkah ke masa depan yang cerah, siap untuk menghadapi semua tantangan yang akan datang.