DUARR…Suara dentuman akibat gelas jatuh menggema ke seluruh penjuru. “Hey! Dasar kaum manusia yang bodoh,Apa yang kamu lakukan! kamu tak tau kan seberapa mahal nya gelas ini.Gelas ini bahkan lebih mahal dari dirimu!.” Ujar seorang wanita sambil mengernyitkan dahi nya dengan kesal. “Sudah lah Rania,kaum manusia memang bodoh tidak seperti kaum kita yaitu kaum Eldar yang pintar.” Ujar velis sambil terkekeh. Zara adalah satu-satunya kaum manusia yang ada di alam dan kaum Eldar.Dahulu kaum Eldar dan kaum Manusia saling hidup berdampingan dengan penuh kepercayaan dan persatuan yang sangat erat,namun sebuah tragedi terjadi yang membuat kaum manusia begitu membenci kaum Eldar,yaitu pada sebuah hari seorang Eldar membunuh dan mengambil kulit manusia karena ia iri dengan kecantikan dan keindahan kulit manusia.Perang besar antara kaum Eldar dan manusia pun terjadi dan pada akhirnya kaum Manusia kalah karena mereka tak sekuat kaum Eldar,mau tak mau kaum Manusia harus pergi dari Olasir ke bumi untuk menyelamatkan diri. Namun ada keturunan kaum manusia yang masih tertinggal disana.
“M-maaf Nona Rania,Nona velis maaf kan saya.”ujar Zara memohon maaf sambil membersihkan pecahan kaca. “Maaf?” Rania mengambil segelas air dan menyiram nya ke Zara. “AQUATEE!” Seorang laki-laki berteriak mengucapkan mantra itu untuk mengendalikan air yang akan terkena tubuh Zara. “Rania! Velis! Kalian tidak boleh bersikap seperti itu pada Zara!” Ujar laki-laki itu, setelah mendengar kan perkataan laki-laki itu Rania dan Velis menunduk kan kepala mereka dan pergi. “Kamu tidak apa-apa Zara?” Ujar laki-laki itu. “Ah,Namair! Terimakasih sudah membantu ku…” Ujar Zara. “Tak masalah,lagi pula kita kan teman sudah seharusnya kita saling membantu! Ngomong-ngomong aku punya sesuatu yang pasti membuat mu senang kawan ku.” Ujar Namair. “Eh apa itu?” Ujar Zara terheran-heran sambil membuang pecahan kaca tadi. “Lihat ini kawan!” Namair mengeluarkan sebuah buku usang. “Ini adalah sejarah kaum mu dan kaum ku! ” Ujar Namair sambil tersenyum.
Zara terkejut dan segera mengambil buku itu dengan semangat. “Namair terimakasih! Sekali lagi kamu menolong ku!” Ujar Zara sambil membaca buku itu.
“N-namair,di buku ini di katakan ada kaum Eldar yang juga terbawa ke bumi!” Ujar Zara terkejut.
“Namair,aku punya ide!” Ujar Zara dengan penuh semangat. “Apa itu kawan ku!” Namair terheran-heran,dan tak sabar mendengarkan ide dari teman nya itu. Ternyata setelah membaca buku itu Zara memiliki ide untuk membawa kaum Eldar yang ada di bumi kembali ke Olasir ia ingin ‘bertukar tempat dengan kaum Eldar itu’. Zara menceritakan Semua itu pada Namair. “Ide yang bagus Kawan ayo kita lakukan!” Ujar Namair dengan penuh semangat. “Apa? Kita? tidak Namair biar aku saja,ini terlalu beresiko untuk mu! Jika ini gagal biar aku saja yang di musnahkan…K-kamu terlalu banyak membantu ku.” Ujar Zara. “Maka dari itu kita tidak boleh gagal Zara! Lagi pula kamu tidak akan bisa melewati kabut perbatasan, karena kaum manusia harus bergandengan tangan dengan kaum Eldar Agar bisa melewati kabut perbatasan!” Ujar Namair. “Baiklah, terimakasih Namair,sampai jumpa besok!” Ujar Zara sambil tersenyum.
“WOII.” Namair mengejutkan Zara yang sedang menunggu nya di depan kabut perbatasan. “NAMAIR!! Kamu membuat ku kaget! Aku sudah menunggumu dari tadi.” Ujar Zara dengan ketus dan kesal.
“Eh tunggu kenapa telinga mu? tidak seperti biasanya.” Ujar Zara “Ah,m-maaf kan aku hehe,ah aku merubah telinga ku agar saat di bumi para manusia tidak menyadari bahwa aku adalah Eldar, Sekarang ayo pegang tangan ku!” Ujar Namair. Zara memegang tangan Namair dan berjalan bersama,tak diduga kabut perbatasan sangat berkabut jauh dari ekspektasi mereka, mereka cukup kesulitan untuk menembus kabut perbatasan itu. Tak terasa sudah hampir satu jam mereka akhirnya bisa menembus kabut perbatasan. Zara menutup hidung nya. “Astagaa bau disini…” Zara terdiam dan melihat sekeliling penuh dengan tulang belulang manusia dan Eldar.
“Ini adalah Hutan Kematian tempat perang para Manusia dan Eldar..” Ujar Namair sambil menarik tangan Zara. “Ayo jalan cepat!” Ujar Namair, Akhirnya mereka keluar dari hutan tadi. Mereka terkesima dengan keindahan yang ada di bumi “Indah sekali!” Ujar keduanya secara bersamaan, mereka kembali lagi melanjutkan perjalanan. “Aku lelah dan lapar!” Ujar Namair. “Humm,iya aku juga tapi kita harus menukar sesuatu untuk mendapatkan makanan, lihat mereka.” Ujar Zara menunjuk orang-orang yang sedang makan.
“Maksud mu ini?” Namair tersenyum mengeluarkan sekantung uang koin. “Lho? gimana kamu mendapatkan nya?” Ujar Zara terkejut. “Sudah lah ayo kesana.” Ujar Namair berjalan ke warung makan itu. Namair dan Zara duduk di bangku.“Pakk…dua porsi ya!” Ujar Namair memesan makanan. “Ini makanya.. monggo.” Ujar Bapak penjual makanan.
Di saat mereka sedang menikmati makanan tiba-tiba ada sebuah badut yang mengadakan pertunjukan sulap. “Eh Namair,lihat itu bukan kah itu seperti sihir?atau hanya sekedar perasaan ku?” Ujar Zara sambil berbisik agar tidak ada yang bisa mendengar apa yang ia katakan. “Ah,aku juga merasa seperti itu…” ujar Namair “N-namair liat telinga mu.” Ujar Zara, ternyata telinga Namair kembali seperti semula ia dan Zara segera meninggalkan tempat makan itu.Namun di tengah-tengah kepanikan mereka, mereka bertemu dengan badut tadi. “Eh,kamu badut tadi kan, tunggu sebentar.” Ujar Zara. “Ah ya aku badut tadi, perkenalan aku Fay.” Ujar fay. “Ah hai Fay,aku Namair dan ini Zara, ngomong-ngomong apa kamu menggunakan sihir dalam sulap mu?” Ujar Namair memberanikan diri untuk bertanya sambil menyembunyikan telinga nya. Namun mendengar pertanyaan itu Fay tidak menggubris dan hanya berpamitan. Melihat sikap Fay yang aneh Zara pun bertanya sebelum ia pergi.
“Apa kamu seorang Eldar?!” Teriak Zara , Mendengar apa yang di katakan Zara,Fay pun berbalik dengan wajah kaget. Lalu menceritakan semuanya dengan jujur bahwa ia adalah seorang Eldar yang ada di bumi satu-satunya. Zara dan Namair juga bercerita apa tujuan mereka. “Tapi bukan kah percuma karena tetap saja Eldar dan Manusia tetap tidak akan bisa berteman lagi?” Ujar Fay. Zara dan Namair pun tersentak karena apa yang di katakan Fay itu benar bukan kah percuma jika hanya menukar Zara dan Fay, tapi kaum Eldar dan Manusia tetap bermusuhan. Namair,Zara ,dan Fay mereka sedang mencari cara bagaimana menyatukan bangsa Eldar dan Manusia. “Zara dan Namair,ayo kita ke rumah ku untuk beristirahat.” Mereka semua pun mengikuti Fay,sampai nya di rumah Fay ada seorang wanita tua di depan rumah Fay.
“Fay,kamu sudah kembali nak…siapa mereka?” Wanita itu bertanya. Fay, Namair dan Zara menceritakan semuanya pada wanita tua itu yang bernama Felna,Felna adalah gabungan kaum Eldar dan Manusia ia juga yang merawat Fay di dunia manusia.Setelah mendengar keluh kesah mereka Felna tersenyum dan berkata. “Ternyata masih ada yang peduli tentang hubungan antara Manusia dan Eldar, saya punya sebuah rencana yang ‘mungkin’ bisa mengembalikan lagi hubungan antara Manusia dan Eldar.” Ujar Felna, mereka bertiga mendengar kan rencana Felna dengan baik.Mereka bersiap untuk menjalankan rencana itu.
Keesokan harinya mereka di bangun kan oleh Felna. “Haduhh,dasar anak-anak zaman sekarang!” Ujar Felna menggerutu.
Setelah mereka bertiga bangun mereka langsung menjalankan rencana dan tugas masing-masing,Felna dan Zara, mencari jangkrik di bumi dan ,Namair dan Fay mencari Naga api di olasir. Setelah mendapatkan yang mereka cari, mereka berkumpul di perbatasan. Ternyata rencana Felna adalah membuat Eldar dan Manusia bersatu melalui kelemahan, Para Eldar takut pada jangkrik karena suara yang berisik dan di anggap menyeramkan oleh para Eldar, sementara manusia takut pada Naga api karena dapat membunuh manusia. Felna dan Zara, menghasut Naga api untuk menyerang bumi , Namair dan Fay melepas kan para jangkrik untuk menyerang olasir. Saat Manusia ketakutan karena Naga api dan Eldar ketakutan pada jangkrik,Felna, Zara, Fay, dan Namair mereka ber empat menghasut manusia dan Eldar untuk saling membantu satu sama lain. Pada akhirnya mereka berhasil menghasut Eldar dan Manusia. Mereka berempat adalah penyelamat manusia dan Eldar.Kini kaum Eldar dan Manusia kembali bersatu dan hidup berdampingan Tampa ada permusuhan lagi.
_ TAMAT _