Semua bermula ketika aku lapar di tengah malam. Aku berjalan ke dapur, membuka lemari, dan menemukan sebungkus mie instan rasa ayam bawang.
Tanpa pikir panjang, aku mulai memasaknya. Air mendidih, mie masuk, bumbu dituangkan. Semuanya berjalan normal. "Hingga sesuatu yang mengerikan terjadi."
Saat aku mengaduk mie… "AKU TIBA-TIBA TERHISAP KE DALAM PANCI."
"BLUURRPPP!!"
Aku terjatuh ke dalam dunia lain. Saat aku membuka mata…
"AKU TERJEBAK DI DIMENSI MIE INSTAN."
Aku berdiri di atas lautan kuah kaldu yang luas. Uap mengepul di udara. Gunung-gunung cabai menghiasi cakrawala. Di kejauhan, aku melihat makhluk-makhluk aneh…
"DAGING AYAM HIDUP, BERJALAN, DAN BERNYANYI."
Aku menelan ludah. “Apakah aku… sudah menjadi bagian dari mie ini?”
Tiba-tiba, langit berubah gelap. Angin kencang bertiup. Dari atas, muncul "SESOSOK MAHLUK RAKSASA."
Dia adalah… "DEWA MIE INSTAN."
Kepalanya berbentuk tutup panci, tangannya terbuat dari sumpit, dan jubahnya terbuat dari bungkus mie berbagai rasa.
Dengan suara menggelegar, dia berkata:
“SIAPA KAU YANG BERANI MASUK KE DIMENSI MIE SUCI?!!”
Aku gemetar. “Aku… aku cuma mau makan, Dewa…”
Dia menatapku tajam. “KALAU BEGITU, KAU HARUS MENJALANI UJIAN MIE ABADI.”
Tiba-tiba, tanah di bawahku bergetar. Lautan kuah berputar, membentuk pusaran raksasa. Dari dalamnya, muncul…
"SEORANG PETARUNG BERKEPALA TELUR REBUS."
Tangannya terbuat dari bawang goreng, kakinya dari sosis. Dia menatapku dengan mata merah menyala dan berkata:
"KAU HARUS MELAWANKU… ATAU MENJADI BAGIAN DARI MIE INI SELAMANYA!!!"
Aku panik. Aku nggak mau jadi mie! Tapi aku juga nggak tahu cara melawan pria berkepala telur rebus!
Tiba-tiba, aku ingat sesuatu…
"Bumbu mie instan masih ada di sakuku."
Dengan cepat, aku membuka bungkusnya dan melemparkannya ke arah petarung telur rebus.
"BRAK!"
Bumbu itu meledak di wajahnya. Dia menjerit. “AAARRGGH! TERLALU GURIH!!!”
Kesempatan! Aku menendangnya ke dalam lautan kuah. Dia tenggelam dengan dramatis.
Dewa Mie Instan mengangguk. “KAU TELAH MEMBUKTIKAN DIRIMU LAYAK. KAU MEMILIKI KEKUATAN UNTUK MENJADI PENGUASA MIE INSTANT INI.”
Tiba-tiba, dunia di sekitar kami berputar. Lautan kuah mengalir ke arah cakrawala, dan gunung cabai mulai meletus dengan ledakan bumbu pedas. Dewa Mie Instan mengangkat tangan, dan sebuah portal berputar muncul di hadapanku, mengarah ke dunia luar.
“Namun ingat, perjalananmu belum selesai,” katanya dengan suara menggelegar. “Kau akan selalu kembali ke sini. Setiap kali kau makan mie instan, kau akan terhubung dengan dimensi ini.”
Aku terperanjat. “Jadi aku… takkan pernah bisa lepas dari dunia ini?”
Dewa Mie Instan tersenyum. “Tergantung pilihanmu. Apakah kau siap untuk menguasai kekuatan ini, atau… selamanya jadi penggemar mie?”
Aku menatap portal yang terbuka di depanku. Dunia luar… atau dunia yang tak terhingga dalam mie instan?
----------------------------------------