Kejadian semalam sungguh membuat ku binggung dan takut. Gara-gara kejadian itu, aku jadi tidak bisa membedakan mana dunia nyata atau dunia mimpi. "Entahlah...? ", aku merasa semua kejadian itu mengganjal. Bahkan sampai saat ini aku tidak percaya. Tetapi aku menemukan hal yang menakutkan menjadi pengalaman di diriku.
Jadi, pada malam hari itu aku tertidur dengan nyenyak. Awalnya saja aku merasa begitu tapi lama-kelamaan rasa tidurku merasa tidak nyenyak. Bulir-bulir keringat terus menetes di dahiku dan detak jantung berdebar kencang. Aku mencoba untuk tidur, meski aku sebenernya belum membuka mata. Wajar-wajar saja aku tidak mau membuka mata, hari sudah malam.
Siapa yang tidak takut dengan kegelapan? Jika ada yang tidak takut, aku yakin pasti dia anak indigo atau anak kuat iman. Kebetulan aku bukan tipe orang yang kuat iman dan hal seperti ini pastilah sangat mengerikan bagiku.
Kondisi masih sama, aku memenjamkan mata dengan bulir-bulir keringat yang terus menetes dan detak jantung berdebar kencang. Hawa juga mendadak berubah yang tadi panas menjadi dingin mencekam, bulir keringat pun sudah tidak menetes lagi. Tidurku sudah berubah rasanya, kasur empuk ku berubah menjadi keras.
Merasa aneh dengan kondisi sekarang, aku pun dengan penuh was-was membuka mata. Pertama kali ku lihat hanyalah cahaya yang redup di bawah gelap gulita, lalu lama-kelamaan aku tersadar dengan sekitar ku. Aku bangkit dari tidurku, memperhatikan sekitar. Rasa heran muncul di benak ku, "bukannya di dalam kamar ya tadi? "heranku. Kenapa sudah berubah menjadi ruangan yang gelap dengan sepasang Lampu yang redup. Ditambah lagi suasana kamarnya berubah menjadi ruangan penjara, dan banyak orang berwajah seram di dalam penjara itu sedang berteriak, berkelahi, dan ada yang memperhatikan ku. Aku bingung, tetapi aku yakin, pasti diriku sedang bermimpi. Namun semuanya terasa seperti bukan mimpi melainkan seperti kenyataan.
Aku tersentak kaget saat mendengar suara jeritan seseorang yang sedang memanggil ke arahku. "HEI!! KAU HARUS MATI", teriak nya ke arahku. Namun aku terdiam dan kaku saat dia berkata begitu ke arahku, langkah kakiku perlahan-lahan mundur ke belakang, sambil aku menutup mata. Aku berpikir kalo menutup mata kembali semua nya akan kembali berada di kamarku.
Aku secara perlahan membuka mataku kembali dan aku melihat di sekitarku kembali. Rasa heran muncul lagi di benakku, "bukannya tadi aku berada di ruangan penjara", Heranku. Kenapa aku berada sekarang di atas pesawat dengan memakai parasut untuk terjun ke bawah. Aku binggung dan tidak percaya apa yang terjadi padaku, bukannya ini mimpi!? Tapi rasanya nyata.
Aku melihat di sekitarku orang-orang sama seperti ku memakai parasut yang sedang mengelilingi ku. Aku berdiam diri saja dengan pandangan kaku sambil melihat mereka persatu-satu, dan mereka tahu kalo aku memperhatikan mereka semua satu-persatu, tapi mereka semua membalas tatapan ku balik dengan senyuman hangat mereka semua ke padaku. Aku hanya bisa terdiam dan menunduk tanpa sepakatapun dan begitu juga mereka tanpa ada yang mau berbicara atau mengobrol satu sama lain.
Tiba-tiba aku di dorong Secara langsung terjun ke bawah. "AAAAHH!!!", jeritku. Rasanya dadaku tersengal-sengal karna jatuh ke bawah. Namun aku tidak tahu cara memakai perasut sehingga parasut ku tidak ada gunanya sama sekali bagi ku, soalnya mereka tidak bilang apapun atau sekedar berkata saja tidak ada yang memberi tahu cara memakai nya tadi pada saat di pesawat.
Aku kembali menutup mataku karna tidak sanggup lihat kebawah lagi dari ketinggian yang tidak terkira bagiku, aku hanya pasrah saja buat hidup atau mati ke depannya aku tidak tahu lagi.
Cukup lama aku menutup mata dan kembali membuka mata lagi secara perlahan, karna aku merasa diri ku seperti terombang-ambing di dalam air dan keadaan sudah berubah lagi, diriku sudah tidak terbang lagi di langit lepas seperti burung di udara kehilangan sangkar nya. Aku terkejut kembali pada saat membuka mata. Aku sudah berada di dalam air yang sangat luas. Aku lasung panik ke tika sudah sadar dalam pemikiran ku sendiri.
Bawah aku tidak bisa mengambil oksigen lagi karna posisi ku tadi sudah di dalam air Secara langsung tidak di darat. Aku meratapi nasib ku entah mengapa bisa terjadi pada di diriku ini. Ini bukan mimpi lagi tapi bawah alam sadar yang terasa nyata bagi ku.
Aku melihat dari atas bawah matahari masih ada terang- Menerangnya di atas permukaan air laut. Rasanya aku sudah tidak tahan lagi, tidak ada kesempatan lagi meminta bantuan sama siapa yang bisa menolong diriku di atas permukaan laut itu dan jarak diriku sudah jauh di atas permukaan air di atas. Lama-kelamaan diriku hanyut sedalam-dalamnya sehingga aku menutup mata kembali.
Aku merasakan kembali perbedaan tempat lagi, karena rasa nya diriku tidak terombang-ambing lagi di dalam air. Aku kembali sadar dan membuka mata ku secara perlahan menyesuaikan cahaya yang mengenai mata ku.
Aku melihat sekeliling ku kembali dan aku terkejut kembali dan takut. "kenapa bisa aku di atas Rooftop ini dan kenapa aku berdiri di atas pinggiran diding ini!???" ngumam ku. Aku semakin kalang kabut karena kaki ku sudah gemeteran duluan untuk turun di atas perbatasan diding Rooftop ini.
Posisi ku saat ini berhadapan ke arah depan untuk tinggal terjun ke bawah. Sedari tadi aku hanya bisa mematung tidak bergerak sama sekali untuk turun ke diding perbatasannya, karena aku berpikir dua kali untuk cara turun nya ke bawah. Daritadi aku tidak berani lihat kebawah dan sekarang aku memberanikan diri untuk melihat nya, aku penasaran seberapa tinggi kah!!, kalo misalnya aku jatuh ke bawah.
Akhirnya aku pun melihat kebawah suasana nya sangat tinggi sekali apa yang ku pikirin dari tadi. Aku semakin ketar-ketir dan keringat dingin seketika telah melihatnya. Entah mengapa perasaanku semakin tidak enak seperti akan terjadi lagi ke pada ku. Tidak mungkin kan aku hanya berdiam diri saja di atas tembok perbatasan itu dengan angin yang menerpa ku selalu.
Tiba-tiba aku terjatuh kembali dari atas ketinggian yang membuat ku kembali merasakan detak jantung ku yang tidak teratur dan rasanya dada ku seperti di hempit kembali, itu sangat sesak bagi ku karna susah menghirup oksigen secara teratur kembali. Aku kembali pasrah apa yang terjadi pada ku, sudah ke berapa kali nya aku berpindah tempat yang sangat extreme bagiku, tidak ada bagus nya sama sekali tempat yang aku datangin. Rasanya seperti nyata tapi aku sadar kalo ini hanya lah akal-akalan bawah alam sadarku.
Seketika aku terkejut dan terbangun, dari mimpi bawah alam sadar ku dengan nafas yang tidak beraturan. Sungguh aku tidak percaya apa yang terjadi pada diriku ini. Rasanya sangat lah nyata bagi ku dan aku masih mengingat apa yang terjadi pada diriku barusan.