Di antara bintang yang saling berbisik,
Ada satu doa yang lirih terucap.
Bukan tentang harap, bukan tentang takut,
Hanya tentang perjalanan hati menuju cahaya.
Malam memelukku dalam keheningan,
Menitipkan rindu yang tak pernah habis.
Aku melangkah di atas bayang angan,
Mencari jejak cahaya dalam gelapku.
Hidup ini serupa arus sungai yang sunyi,
Mengalirkan cerita tanpa pernah bertanya.
Menggoreskan luka sekaligus harapan,
Seolah semua adalah bagian dari cinta-Nya.
Di pucuk embun pagi,
Kulihat secercah janji tak kasat mata.
Bahwa setiap derita menyulam bahagia,
Dan setiap tangis memeluk tawa.
Aku hanyalah debu yang dipeluk angin,
Namun dalam kecilku, aku menemukan makna.
Bahwa cinta bukanlah milik mereka yang sempurna,
Tapi untuk mereka yang berani kehilangan.
Wahai semesta yang agung,
Biarkan aku berjalan tanpa takut,
Karena aku tahu, dalam setiap denting waktu,
Ada tangan yang tak terlihat, membimbing langkahku.