Pagi yang cerah tampak menghiasi langit kota Jakarta. Seperti pada umumnya jalanan kota itu sangat padat. Apalagi jika dijam jam berangkat kerja dan sekolah.
Huh!
Terdengar suara helaan nafas dari salah satu mobil yang tengah terjebak dijalanan macet itu.
Gadis itu menatap malas lampu merah yang sedari tadi tidak berganti warna.
Huuh!!!!!!!
Terdengar kembali suara helaan nafas dari dalam mobil itu.'gila!'umpatnya. Tatkala ia melihat jam tangannya telah menunjukan pukul 07.15.
Dan pastinya gerbang SMANSAJA pasti akan ditutup sekitar 15 menit lagi.
Gadis itutampak merutuki nasib sialnya hari ini.
TIN.
Suara klakson membuyarkan lamunannya.mau tak mau gadis itu melajukan mobilnya sebelum gerbang sekolahnya ditutup.
''Huuh,akhirnyaa sampe juga''
ucapnya tatkala ia berhasil berada di lorong kelas XII IPA 1.
Tapi langkahnya tiba-tiba terhenti tatkala ia melihat geng rean cs di samping tangga yang seharusnya ia naiki.
Gadis itu tampak bimbang. Haruskah ia lewat atau menunggui mereka pergi?
Pasrah. Kata itu adalah hal yang kini Rasya lakukan.
Mungkin Ia bodoh karena memilih menunggui mereka pergi dari pada menerobos rombongan Rean Cs itu.
Tapi sepertinya keberuntungan tengah tak berpihak padanya dengan adanya bell yang berarti telah mulai waktu jam pelajaran pertama dimulai.
'Please Rean pergi' Rapalnya sembari menutup mata.
Dengan penuh harap ia membuka mata,berharap orang yang tengah berada dalam hatinya itu segera pergi dari tempatnya berdiri.
Dewi fortuna agaknya tengah mencoba baik kepadanya saat ia lihat rombongan Rean Cs telah menghilang dari tempat sebelumnya.
***
Tatapan heran merupakan hal yang ia lihat saat memasuki ruang kelasnya itu.
Terlebih dari kedua temannya yang sepertinya akan cosplay jadi wartawan dadakan setelah melihatnya telat sekolah.
Cerita pun mengalir tanpa henti menjelaskan bahwa Ia telah ditinggalkan sang kembaran tercinta.
Cerita pun mulai berganti. Kini Cia dengan semangat mengatakan bahwa Ia baru saja memiliki seorang kekasih.
Cerita itu berawal dari saat dia-Cia menunggu jemputan sang sopir usai mengikuti Ekstrakulikuler tari.
Bersamaan dengan itu, salah satu anak basket menghampirinya hingga berakhir deñgan ungkapan perasaan dari si anak basket tersebut.
"Namanya sìapa?" Tanya Rasya ikut antusias.
"Reano wijaya!" Balas Cia hingga membuat Rasya membeku.
Gadis itu membeku mendengar kabar bahwa rean-gebetanya itu tengah menjalin hubungan dengan cia sahabatnya.
"Ekhemm."
Dehamnya agar rasa canggung itu tak berada di tengah -tengah perbincangan mereka.
"Lo terima nggak ci?"Tanya Nadya mewakilkan Rasya.
Dengan semangat 45 cia mengangguk.
"Iya gue terima" Ucap Cia yang berhasil membuat Rasya lemas.
Percakapan mereka terinterupsi dengan datangnya pak Andra di kelas mereka.
Namun pandangan seluruh siswa kini terarah ke satu titik.
Rean Cs tengah berada di belakang pak Andra sembari menjewer telinga masing masing.
***
Lamunan Rasya terbuyarkan. Tatkala ada tepukan pelan di pundaknya yang mengharuskannya menoleh.
Sebaris pertanyaan muncul di benak Rasya mencoba mencari tahu penyebab Arif kini duduk di sebelahnya.
"Lo ngapain disini?" Tanyanya setelah lama menahan rasa keponya.
"Disuruh Pak Andra,Sya" Jawabnya.
"Lah kok bis-"
"-Gue ke kantin pas jam masuk" potongnya.
***
5 bulan setelahnya.
"Ih,by aku malu." Ucap Rasya sembari menutup muka dengan kedua tangan.
"Kenapa?" Tanyanya lembut.
Tangan kirinya beralih mengusap surai Rasya lembut dan setelahnya menggandeng tangan Rasya.
Hal itu membuat tangan Rasya mulai turun dari wajahnya.
"Diejek Arsya" Ucapnya terlihat kesal.
"Arsya kan ga punya pawang,By. Jadi Arsya mungkin iri" Tebak Si cowo yang tak lain dan tak bukan adalah Muhammad Arif Bumantara.
"Gitu ya,By?" Tanya Rasya sedikit tenang.
Arif tampak mengangguk membenarkan pertanyaan dari sang kekasih.
***
Mobil hitam itu berhenti dipelataran SMAN SATU JAYA.
Pengemudi tampak keluar dengan setelan serba hitam dan setelahnya berjalan menuju kursi penumpang disamping kemudi.
Sekilas dapat dilihat jika pria itu membuka pintu dan kemudian memberikan uluran tangan untuk disambut sipenumpang.
Tanpa basa-basi Rasya menerima uluran tangan dari Arif dan setelahnya keluar dari mobil hitam itu.
Sepasang kekasih itu menuju Aula. Tempat acara akan dilangsungkan.
Aula sekolah kini telah disulap oleh anak OSIS untuk acara prom night tahun ini.
Pekikan heboh terdengar kala Rasya dan Arif memasuki Ruang Aula tersebut.
Tak heran. Sebab Arif yang dikenal cuek dalam urusan cewek kini tengah bersanding dengan gadis yang tak jauh berbeda dengan image Arif.
Sungguh pasangan yang serasi.
"By, Aku mau ke temen-temen dulu ya?" Pamit Rasya dan menghilang diantara lautan manusia.
"LO JADIAN SAMA ARIF?!" Tanya Nadya setengah berteriak.
"Iya dari 4 bulan yang lalu" jawabnya santai.
"Dan lo ga ngasih tau gue?,cukup tau" Ucap Nadya.
"Dia minta backstreet" Bela Rasya sesuai fakta.
"Dih,lebih nurut sama pacar ketimbang sahabat." Canda Nadya.
"Ciee yang ga jomlo lagi" Goda Cia.
"Ciee yang udah lima bulan" Balas Rasya tak mau kalah.
"Ciee tinggal Nadya yang jomlo" Ucap Rasya dan Cia bersamaan.
"Kapan-kapan kita double date yuk,Sya" Ajak Cia antusias.
"Three date" Koreksi Nadya.
"Gue tadi pagi jadian sama Ethan,hehe" Nadya cengengesan.
"Ciee" Ucap mereka bertiga barengan.
Ting!
Ponsel Rasya berbunyi.
••✰By<3✰••
By, kesini ya..
Tunggu ya by, izin dulu sama temen
Iyaa
••✰✰✰••
"Gue mau nyamperin Arif dulu ya, Bye" Pamit Rasya.
"Byee" Serentak Nadya dan Cia.
Rasya berlari kecil menghampiri gerombolan Arif Cs yang tengah berkumpul.
"Iya,Kenapa?" Tanya Rasya.
"Pulang yuk" Ajak Arif.
" Ayuk. By , kapan-kapan kita three date yuk sama Ciaa,Nadya" Pinta Rasya.
"Boleh. Tapi hari ini kita kerumahku dulu ya?, Mama pengen ketemu." Adu Arif yang diangguki oleh Rasya.
Mobil itu melaju meninggalkan area SMA SATU JAYA.
Kini tujuan mobil itu tak lain dan tak bukan ialah rumah sang pengemudi.
••✰NADYA✰••
Gw snng lo udh move on
Gw hrp lo bhgia brg Arif,lnggng ya
Thx,lo jg lnggng y sm Ethan
Me too
Makasih.
Lanjut kuliahnya diuniv yang sama yuk
Boleh,gw hrp kta ttp brg dn g prnh asng
Gue jga brhrp gtu.
••✰✰✰••
"By, I Love You" aku Rasya.
"I Love You More,Sayang" Balas Arif sembari tersenyum.
•✰Tamat✰•
Pagi yang cerah tampak menghiasi langit kota Jakarta. Seperti pada umumnya jalanan kota itu sangat padat. Apalagi jika dijam jam berangkat kerja dan sekolah.
Huh!
Terdengar suara helaan nafas dari salah satu mobil yang tengah terjebak dijalanan macet itu.
Gadis itu menatap malas lampu merah yang sedari tadi tidak berganti warna.
Huuh!!!!!!!
Terdengar kembali suara helaan nafas dari dalam mobil itu.'gila!'umpatnya. Tatkala ia melihat jam tangannya telah menunjukan pukul 07.15.
Dan pastinya gerbang SMANSAJA pasti akan ditutup sekitar 15 menit lagi.
Gadis itutampak merutuki nasib sialnya hari ini.
TIN.
Suara klakson membuyarkan lamunannya.mau tak mau gadis itu melajukan mobilnya sebelum gerbang sekolahnya ditutup.
''Huuh,akhirnyaa sampe juga''
ucapnya tatkala ia berhasil berada di lorong kelas XII IPA 1.
Tapi langkahnya tiba-tiba terhenti tatkala ia melihat geng rean cs di samping tangga yang seharusnya ia naiki.
Gadis itu tampak bimbang. Haruskah ia lewat atau menunggui mereka pergi?
Pasrah. Kata itu adalah hal yang kini Rasya lakukan.
Mungkin Ia bodoh karena memilih menunggui mereka pergi dari pada menerobos rombongan Rean Cs itu.
Tapi sepertinya keberuntungan tengah tak berpihak padanya dengan adanya bell yang berarti telah mulai waktu jam pelajaran pertama dimulai.
'Please Rean pergi' Rapalnya sembari menutup mata.
Dengan penuh harap ia membuka mata,berharap orang yang tengah berada dalam hatinya itu segera pergi dari tempatnya berdiri.
Dewi fortuna agaknya tengah mencoba baik kepadanya saat ia lihat rombongan Rean Cs telah menghilang dari tempat sebelumnya.
***
Tatapan heran merupakan hal yang ia lihat saat memasuki ruang kelasnya itu.
Terlebih dari kedua temannya yang sepertinya akan cosplay jadi wartawan dadakan setelah melihatnya telat sekolah.
Cerita pun mengalir tanpa henti menjelaskan bahwa Ia telah ditinggalkan sang kembaran tercinta.
Cerita pun mulai berganti. Kini Cia dengan semangat mengatakan bahwa Ia baru saja memiliki seorang kekasih.
Cerita itu berawal dari saat dia-Cia menunggu jemputan sang sopir usai mengikuti Ekstrakulikuler tari.
Bersamaan dengan itu, salah satu anak basket menghampirinya hingga berakhir deñgan ungkapan perasaan dari si anak basket tersebut.
"Namanya sìapa?" Tanya Rasya ikut antusias.
"Reano wijaya!" Balas Cia hingga membuat Rasya membeku.
Gadis itu membeku mendengar kabar bahwa rean-gebetanya itu tengah menjalin hubungan dengan cia sahabatnya.
"Ekhemm."
Dehamnya agar rasa canggung itu tak berada di tengah -tengah perbincangan mereka.
"Lo terima nggak ci?"Tanya Nadya mewakilkan Rasya.
Dengan semangat 45 cia mengangguk.
"Iya gue terima" Ucap Cia yang berhasil membuat Rasya lemas.
Percakapan mereka terinterupsi dengan datangnya pak Andra di kelas mereka.
Namun pandangan seluruh siswa kini terarah ke satu titik.
Rean Cs tengah berada di belakang pak Andra sembari menjewer telinga masing masing.
***
Lamunan Rasya terbuyarkan. Tatkala ada tepukan pelan di pundaknya yang mengharuskannya menoleh.
Sebaris pertanyaan muncul di benak Rasya mencoba mencari tahu penyebab Arif kini duduk di sebelahnya.
"Lo ngapain disini?" Tanyanya setelah lama menahan rasa keponya.
"Disuruh Pak Andra,Sya" Jawabnya.
"Lah kok bis-"
"-Gue ke kantin pas jam masuk" potongnya.
***
5 bulan setelahnya.
"Ih,by aku malu." Ucap Rasya sembari menutup muka dengan kedua tangan.
"Kenapa?" Tanyanya lembut.
Tangan kirinya beralih mengusap surai Rasya lembut dan setelahnya menggandeng tangan Rasya.
Hal itu membuat tangan Rasya mulai turun dari wajahnya.
"Diejek Arsya" Ucapnya terlihat kesal.
"Arsya kan ga punya pawang,By. Jadi Arsya mungkin iri" Tebak Si cowo yang tak lain dan tak bukan adalah Muhammad Arif Bumantara.
"Gitu ya,By?" Tanya Rasya sedikit tenang.
Arif tampak mengangguk membenarkan pertanyaan dari sang kekasih.
***
Mobil hitam itu berhenti dipelataran SMAN SATU JAYA.
Pengemudi tampak keluar dengan setelan serba hitam dan setelahnya berjalan menuju kursi penumpang disamping kemudi.
Sekilas dapat dilihat jika pria itu membuka pintu dan kemudian memberikan uluran tangan untuk disambut sipenumpang.
Tanpa basa-basi Rasya menerima uluran tangan dari Arif dan setelahnya keluar dari mobil hitam itu.
Sepasang kekasih itu menuju Aula. Tempat acara akan dilangsungkan.
Aula sekolah kini telah disulap oleh anak OSIS untuk acara prom night tahun ini.
Pekikan heboh terdengar kala Rasya dan Arif memasuki Ruang Aula tersebut.
Tak heran. Sebab Arif yang dikenal cuek dalam urusan cewek kini tengah bersanding dengan gadis yang tak jauh berbeda dengan image Arif.
Sungguh pasangan yang serasi.
"By, Aku mau ke temen-temen dulu ya?" Pamit Rasya dan menghilang diantara lautan manusia.
"LO JADIAN SAMA ARIF?!" Tanya Nadya setengah berteriak.
"Iya dari 4 bulan yang lalu" jawabnya santai.
"Dan lo ga ngasih tau gue?,cukup tau" Ucap Nadya.
"Dia minta backstreet" Bela Rasya sesuai fakta.
"Dih,lebih nurut sama pacar ketimbang sahabat." Canda Nadya.
"Ciee yang ga jomlo lagi" Goda Cia.
"Ciee yang udah lima bulan" Balas Rasya tak mau kalah.
"Ciee tinggal Nadya yang jomlo" Ucap Rasya dan Cia bersamaan.
"Kapan-kapan kita double date yuk,Sya" Ajak Cia antusias.
"Three date" Koreksi Nadya.
"Gue tadi pagi jadian sama Ethan,hehe" Nadya cengengesan.
"Ciee" Ucap mereka bertiga barengan.
Ting!
Ponsel Rasya berbunyi.
••✰By<3✰••
By, kesini ya..
Tunggu ya by, izin dulu sama temen
Iyaa
••✰✰✰••
"Gue mau nyamperin Arif dulu ya, Bye" Pamit Rasya.
"Byee" Serentak Nadya dan Cia.
Rasya berlari kecil menghampiri gerombolan Arif Cs yang tengah berkumpul.
"Iya,Kenapa?" Tanya Rasya.
"Pulang yuk" Ajak Arif.
" Ayuk. By , kapan-kapan kita three date yuk sama Ciaa,Nadya" Pinta Rasya.
"Boleh. Tapi hari ini kita kerumahku dulu ya?, Mama pengen ketemu." Adu Arif yang diangguki oleh Rasya.
Mobil itu melaju meninggalkan area SMA SATU JAYA.
Kini tujuan mobil itu tak lain dan tak bukan ialah rumah sang pengemudi.
••✰NADYA✰••
Gw snng lo udh move on
Gw hrp lo bhgia brg Arif,lnggng ya
Thx,lo jg lnggng y sm Ethan
Me too
Makasih.
Lanjut kuliahnya diuniv yang sama yuk
Boleh,gw hrp kta ttp brg dn g prnh asng
Gue jga brhrp gtu.
••✰✰✰••
"By, I Love You" aku Rasya.
"I Love You More,Sayang" Balas Arif sembari tersenyum.
•✰Tamat✰•