Aku baru saja masuk sekolah di sekolah SMK negeri di kota kabupaten ku. Aku diterima disekolah impianku.
Ahhhh.....senang sekali rasanya.
Tak sia sia aku belajar siang dan malam. Sehari hari aku berangkat sekolah dengan naik bis atau angkot. Bisa 2 kali naik kendaraan untuk sampai sekolah.
Suatu ketika. Sekolah aku mengadakan ujian bimbingan bahasa inggris. Yang dilakukan pada hari Minggu. Karena emang setiap pulang sekolah sekolah aku mengadakan les tambahan untuk kelas satu dalam mata pelajaran bahasa inggris.
Salah satunya aku yang mengikuti.
Disaat waktunya pulang. Kami semua yang mengikuti ujian, berbinding bending keluar sekolah untuk pulang. Ada yang jalan kaki, naki angkotan umum, dan memakai sepeda motor.
Aku dan salah satu temanku menaiki bis. Bis yang melewati depan sekolahku. Berhenti jika ada siswa yang ingin naik.
Bis berjalan menuju terminal. Aku turun diterminal dan akan menaiki bis kembali sesuai tujuan rumahku.
Aku menunggu bis bersama rombongan yang lain diterminal.
Aku menunggu sampai anak sekolah sudah tidak ada lagi. Karena aku tidak suka naik bis yang berdesak desakkan. Capek kalau harus berdiri. Kalian kosong kan aku bisa duduk.
Sekian lama menunggu, hanya ada aku dan temanku saja. Kami berbeda arah tujuan untuk sampai. Aku naik bis yang sedang, temanku naik bis besar arah kota provinsi.
Disaat lalu lalang orang orang diterminal. Salah satunya ada anak sekolah lain yang memasuki terminal.
Aku bingung dan sempat bertanya kepada temanku. Soalnya kok ada anak cowok yang masuk pakai seragam sekolah. Setahu aku kan sekolah aku hanya dikhususkan untuk anak perempuan.
Aku dan temanku saling melirik. Bertukar pandang. Mengamati mereka sampai benar benar berhenti di samping kami. Kebetulan tempat duduk yang kosong hanya ada disebelah kami.
Kami pun memperhatikan terus menerus tiada henti, seperti maling yang ketahuan mencuri
Hehehehehe
Akhirnya kami tahu, kalau dia itu anak STM. Kenapa kita bisa tahu?. Itu karena dilengan bajunya tertera bad nama sekolahnya.
Tak kamu kemudian, bis jurusan rumah temanku sudah datang. Dia berpamitan terlebih dulu kepadaku untuk naik.
Dia bertanyab apakah jika dia duluan apakah aku keberatan atau tidak?. Ya aku jawab kalua tidak apa apa. Karena pasti sebentar lagi bis yang akan aku naikin pasti akan datang.
Temanku menaiki bis. Dan tak lama kemudian bis tersebut pergi meninggalkan terminal. Aku melihat temanku melambaikan tangannya dari jendela sebagai tanda perpisahan.
Padahal kan besok bisa ketemu lagi. Ya kan!.
Tak lama kemudian, bis yang aku tunggu pun datang. Aku berjalan menaiki bis. Mencari tempat untuk duduk.
Yang tak pernah aku sangka...
Teryata eh ternyata, cowok tadi ikut naik bis yang sama denganku.
Kita saling bertukar pandang. Aku tersenyum canggung melihat dia. Dia tidak sendiri, teryata dia bersama dengan temannya. Dan temannya itu teenyata, tetangga desa aku. Kakak kelas aku waktu SD. Aku hanya tau tapi tak kenal dengannya.
Dia duduk dibangku belakang, tepat dibelakangnya bangku yang aku duduki.
Dia berdehem... Berbasi basi menyapaku. Akupun sama menjawab sekedarnya.
Karena bis mulai berjalan meninggalkan terminal dan suaranya gak begitu jelas.
Dia berpindah tempat duduk menjadi di sebelahku. Dia mengajak aku berkenalan.
Kita saling berkenalan, dan tak lupa bertukar nomor telpon. Kita saling ngobrol di dalam perjalanan itu.
Gak tau, kita kyak cepat nyambung aja gitu.
Ternyata dia turun lebih dulu dari aku. Dia melambaikan tangan. Mengatakan akan disambung lagi nanti lewat handphone.
Aku jawab aja, ok mas hati hati ya.
Malamnya.
Waktu aku sedang mengerjakan tugas sekolah. Ada pesan masuk di handphone ku. Tak taunya cowok yang tadi berkenalan dibis. Kita saling bertukar pesan sampai malam.
Pagi pun waktu berangkat sekolah pun sama, bertukar pesan tanpa lelah.
Setiba disekolah aku bercerita dengan temanku. Kalau aku berkenalan dengan cowok yang waktu diterminal. Temanku jadi heboh sendiri.
Hari demi hari berlalu. Aku dan dia,makin sering berbakat pesan, bertelponan. Sering janjian pulang bareng. Dia menungguku diterminal, baru kita naik bis pulang bareng. Karena sudah saling terbiasa bareng akhirnya kita jadian. Kita pacaran.
Kita berpacarn tidak seperti orang kebanyakan lainnya.
Kita itu unik sekali. Kalau yang lain kan antar jemput naik motor. Setiap libur jalan keluar. Kalau kami tidak. Kita hanya bertemu saat pulang sekolah saja. Dan itu kita hanya pulang bareng naik bis. Lebih intens kita lewat pesan.
Waktu itu, ada acara ulang tahun kabupaten. Semua siswa sekolah diharuskan berjalan mengelilingi alun alun untuk menghormati. Pas waktu kelas ku berjalan berpapasan dengan sekolah pacarku. Dan waktu itu kelas dia yang disuruh mewakili. Teman temannya melihat aku, yang tahu aku pacar temannya. Dipanggil panggil namaku. Sampai semua orang melihat ke aku. Kan aku jadi malu. Disorakin begitu. Pengen rasanya langsung menghilang. Aku cepat cepat aja jalannya menjauh. Padahal teman sekelasku gak ada yang tahu aku punya pacar. akhirnya mereka tahu kalau aku punya pacar.
Pada waktu kenaikan kelas.
Pasti ada yang namanya jam bebas kalua dulu itu disebutnya. Ada lomba voly antar sekolah yang diadakan di GOR.
Aku dan temanku berjalan ke GOR untuk memberi dukungan kepada salah satu teman kamu. Dia menjadi peserta voly putri sekolah. Sorak Sorai terdengar riuh di GOR. Saling memberi dukungan kepada sekolah masing masing.
Aku bertemu pacarku disanan. Kita sudah berjanji untuk ketemu dan memberi dukungan kepada sekolah masing masing.
Waktu sekolahku maju, pacarku dan temannya ikut memberi dukungan, satu kelas mungkin dibawanya. Sedangkan saat sekolah dia bertanding, akupun ikut memberi semangat. Walaupun hanya berdua saja dengan teman ku.
Seru sekali ternyata bisa berkumpul dengan anak STM. Mereka saling bercanda tidak pernah saling sindir. Selalu membuat aku tertawa senang.
Sebentar lagi pacarku lulus. Karena dia sudah kelas tiga. Sedangkan aku masih kelas satu. Kita masih menjalin hubungan. Sampai aku lulus kita masih sama sama.
Setelah lulus dia mendapat kerja langsung dari sekolahnya. Dia diterima disalah satu pabrik mobil ternama di Jakarta. Sedangkan aku masih harus menanti lulus sampai 2tahun lagi.
Kami melakukan hubungan secara LDRan. Setiap hari berhubungan melalui handphone. Setiap malam sebelum tidur kita melakukan panggilan telepon sampai tertidur.
Tiga tahun hubungan kami berjalan dengan baik. Tidak pernah menaruh curiga. Kita selalu percaya kepada satu sama lain. Setiap hari kita bercerita apa saja yang kita lalui walau pun lewat handphone.
Tapi semakin lama, ada perasaan jenuhnya. Ada perasaan ada yang kurang. Tidak pernah bertemu. Bertemu hanya saat lebaran saja. Bosan itulah yang dirasa
Hingga akhirnya kita sama sama memutuskan untuk berpisah dengan baik baik. Kita masih tetap berhubungan tapi bukan Sebagai kekasih. Hanya sebagai teman.
Tamat.........