Selamat datang, pengembara! kamu telah membuka pintu untuk masuk kedalam dunia cerita ini. Selamat bersenang-senang!
Carousel adalah simbol kuno perjalanan hidup. Sebagai wahana yang berputar, jalur yang melingkar melambangkan roda kehidupan dan keberuntungan. Menggabungkan pandangan simbolisme komidi putar ini: kepolosan yang hilang, keteguhan hidup dan juga nasib.
˚˙ʚɞ˙˚
Di suatu dimensi yang jauh melampaui imajinasi manusia, terdapat makhluk-makhluk agung yang keberadaannya melampaui batasan waktu dan ruang. Mereka bukan Tuhan, dewa, ataupun makhluk bersayap yang dituliskan didalam Alkitab.
Orion dan Andromeda, dua entitas primordial yang dikenal sebagai penjaga keseimbangan kosmik. Tidak hanya lebih tua dari bintang-bintang yang menghiasi langit malam, mereka juga merupakan awal dan akhir dari segala eksistensi, makhluk inti yang mengawasi setiap sudut alam semesta.
Orion adalah simbol kekuatan yang tak terbatas, mewakili keberanian untuk menciptakan dan menghancurkan, untuk menjaga keseimbangan dalam kekacauan. Ia adalah sang Penjaga Keberanian, makhluk yang megah dengan tubuh setinggi gunung, diselimuti cahaya yang berkilauan seperti kilat.
Di sisi lain, Andromeda, sang Penjaga Kebijaksanaan, adalah sosok yang anggun dan misterius, melayang di antara bintang-bintang dengan jubah yang berkilauan oleh debu-debu galaksi. Matanya memancarkan cahaya lembut berwarna ungu, memancarkan ketenangan yang dalam. Sosoknya adalah lambang kedamaian dan harmoni.
"Andromeda,"
dia memulai, tatapannya tetap terpaku pada kegelapan, "Apakah kau merasakan itu? Detak halus di jantung alam semesta. Perlahan, namun pasti, segalanya mulai mendekati akhir."
Andromeda menoleh, menatap kakaknya dengan lembut.
"Kau bicara tentang kiamat?" katanya, suaranya tenang, tetapi penuh dengan kebijaksanaan.
"Sudah lama kita tahu bahwa ini akan datang, Orion. Alam semesta lahir dengan satu tujuan, untuk mencapai titik akhirnya. Namun, apa yang membuatmu berpikir bahwa saatnya semakin dekat?"
Orion menghela napas, mengirimkan kilatan energi kosmik di udara, "Energi yang dulu mengalir dengan tenang mulai terhenti, galaksi mulai melambat, bintang-bintang semakin jarang bersinar. Aku bisa merasakannya, Andromeda."
Andromeda menundukkan kepala, merenung sejenak.
"Kau selalu memandang akhir sebagai sesuatu yang pasti, Orion. Tetapi, apakah kau tidak berpikir ada jalan lain? Mungkin kiamat ini bukanlah akhir dalam arti kehancuran, melainkan sebuah awal dari siklus yang belum pernah kita bayangkan."
Orion menatap adiknya. Topik yang mereka bicarakan adalah hal terlarang. Tetapi, ia masih memiliki ketenangan itu diwajahnya.
"Kau selalu lebih bijaksana dariku, Andromeda. Tetapi bagaimana jika yang datang bukanlah transformasi yang indah, melainkan kehancuran total? Bagaimana jika tidak ada siklus baru, hanya kehampaan yang tak berujung?"
Andromeda tersenyum, penuh keyakinan, meskipun suasana di sekitar mereka dipenuhi ketegangan.
"Kakak, alam semesta ini lebih cerdas daripada yang kita bayangkan. Kita mungkin penjaga keseimbangan, tetapi kita bukanlah penguasa takdirnya. Kiamat adalah satu titik dalam jalur panjang, mungkin seperti fajar yang mengintip di balik malam terkelam,"
"Apa pun yang terjadi, kita akan melewati ini bersama," Andromeda mendekat, meletakkan tangannya di bahu Orion yang kuat itu.
"Kita adalah inti dari alam semesta, kita adalah bagian dari awal dan akhir. Dan ketika waktu itu tiba, kita akan menyaksikannya, tidak dengan ketakutan, tetapi dengan pemahaman."
Orion mengangguk pelan, meski hatinya masih dibebani oleh ketidakpastian. Mereka berdua berdiri di sana, menatap ke dalam kekosongan, menunggu apa yang akan datang bukan dengan ketakutan, tetapi dengan keyakinan bahwa apa pun yang terjadi, mereka akan tetap menjaga keseimbangan hingga semuanya berakhir...
˚˙ʚɞ˙˚
Malam di Celestial bukanlah kegelapan yang menakutkan, melainkan waktu untuk merenung dan memahami.
Di sini, Orion dan Andromeda bukan hanya penjaga, tetapi juga bagian dari harmoni alam semesta yang mereka awasi.
Mereka adalah makhluk yang melampaui batasan waktu, berdiri di tengah keabadian, ditemani oleh keindahan kosmos yang tak terukur.
Dan dalam setiap malam yang hening itu, mereka terus menjaga keseimbangan, memastikan bahwa cahaya dan kegelapan tetap seimbang dalam tarian abadi kehidupan dan kematian.