Malam itu, bulan purnama menghiasi langit dengan cahayanya yang lembut. Namun, bagi Ayu, malam ini terasa sangat sunyi dan menyakitkan. Ia duduk di tepi jendela, menatap ke luar dengan mata yang basah.
Ayu telah menunggu kekasihnya, Riko, selama berbulan-bulan. Mereka berpisah karena Riko harus pergi ke luar negeri untuk kuliah. Ayu sangat mengerti dan mendukung keputusan Riko, namun hatinya tidak bisa berhenti merindukan kekasihnya.
Setiap malam, Ayu akan menunggu Riko pulang, meskipun ia tahu bahwa Riko masih berada di luar negeri. Ia akan membayangkan Riko berjalan masuk ke dalam rumah, dengan senyum yang lebar dan mata yang berbinar.
Namun, malam ini terasa berbeda. Ayu merasa bahwa Riko tidak akan pernah kembali. Ia merasa bahwa cinta mereka telah berakhir, dan bahwa ia harus melanjutkan hidupnya tanpa Riko.
Ayu menangis, membiarkan air matanya mengalir deras. Ia merasa sedih dan kesepian, namun ia juga merasa bahwa ia harus kuat. Ia harus melanjutkan hidupnya, meskipun tanpa Riko.
Ketika pagi tiba, Ayu bangun dengan mata yang lelah. Ia memandang ke luar jendela, dan melihat bahwa bulan purnama telah menghilang. Ia merasa bahwa cinta mereka telah menghilang, namun ia juga merasa bahwa ia harus melanjutkan hidupnya.
Ayu berdiri, membasuh mukanya dengan air dingin. Ia merasa bahwa ia harus kuat, dan bahwa ia harus melanjutkan hidupnya. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, namun ia tahu bahwa ia harus melanjutkan hidupnya dengan penuh harapan.
Ayu memulai hari barunya dengan perasaan campur aduk. Ia merasa sedih karena Riko tidak ada di sampingnya, namun ia juga merasa bahwa ia harus melanjutkan hidupnya.
Ia memutuskan untuk pergi ke kampus, meskipun ia tidak memiliki kelas hari itu. Ia hanya ingin menghabiskan waktu dan melupakan perasaan sedihnya.
Saat ia sedang berjalan di kampus, ia melihat seorang teman lama yang sedang duduk di bangku. Teman itu, yang bernama Lesti, memanggil Ayu dan memintanya untuk duduk bersama.
Lesti bertanya tentang Riko, dan Ayu menjelaskan bahwa Riko masih berada di luar negeri. Lesti mendengarkan dengan sabar, dan kemudian memberikan nasihat yang bijak.
"Ayu, kamu harus melanjutkan hidupmu. Kamu tidak bisa menunggu Riko selamanya. Kamu harus fokus pada diri sendiri dan melakukan hal-hal yang membuat kamu bahagia."
Ayu mendengarkan nasihat Lesti dan merasa bahwa ia memiliki alasan untuk melanjutkan hidupnya. Ia memutuskan untuk fokus pada diri sendiri dan melakukan hal-hal yang membuatnya bahagia.
Hari-hari berikutnya, Ayu mulai melakukan hal-hal yang membuatnya bahagia. Ia memulai hobi baru, seperti melukis dan bermain musik. Ia juga mulai menghabiskan waktu dengan teman-temannya dan melakukan hal-hal yang menyenangkan.
Ayu merasa bahwa ia telah melanjutkan hidupnya dan telah menemukan kebahagiaan baru. Ia masih merindukan Riko, namun ia tidak lagi merasa sedih dan kesepian.
Namun, pada suatu hari, Ayu menerima surat dari Riko. Surat itu berisi kabar bahwa Riko akan segera pulang ke Indonesia. Ayu merasa bahwa hatinya telah berhenti berdetak. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Apakah Ayu harus menunggu Riko dan melanjutkan hubungan mereka? Atau apakah Ayu harus melanjutkan hidupnya sendiri dan tidak menunggu Riko lagi? Ayu tidak tahu apa yang harus dilakukan, dan ia merasa bahwa ia telah terjebak dalam dilema yang sulit.