Dihari dimana shafira meninggalkanku, dihari perayaan hubungan kita yang sudah jalan 8 thn, saat kita sedang melukis bersama. kata kata yang tiba tiba terucap dari bibir nya membuatku membeku saat itu juga tanpa bisa berkata apapun dan hanya memandangi wajah nya.
"apa kita sebaiknya putus saja? "
Tanpa memberi alasan saat itu, dan hanya memperlihatkan air mata yang jatuh dari matanya, aku tak tau alasan dibalik itu semua.
Setelah 3 tahun berlalu aku masih saja tak bisa lepas dari kejadian itu, dan hanya menghabiskan waktu dengan cara melukis tanpa henti. Disaat rasa rindu yang tak bisa ku ungkapkan padanya, adakala nya aku membencinya, tapi bayangan tentang nya masih terus menghantuiku setiap saat.
Aku merasa seperti orang bodoh yang terus menerus memikirkan nya, selalu berharap ia akan kembali dan memperbaiki hubungan kita. Terdengar gila tapi itu lah harapan yang ku taruh padanya.
Gelap malam yang tenang saat sedang berjalan mengelilingi tempat biasa kita bersama, tak sengaja aku bertemu dengan shafira. Rasa nya seperti mimpi, setelah 3 thn berlalu dan tak pernah berjumpa. Dan bertemu tanpa sengaja, membuat rasa hati ingin sekali memeluknya.
Dan kami hanya saling menatap tanpa ada yang berbicara lebih dulu, entah tanpa sadar aku langsung melangkah pergi tanpa disadari. Tubuhku seperti tak ingin berjumpa dengannya, mungkin karna rasa kecewa yang terlalu dalam padanya.
Ku akui setelah dia pergi aku tak bisa memacari orang lain. Seperti terjebak pada satu orang dan tak bisa pergi kemana pun. Atau mungkin aku hanya tak ingin menghadapi kekecewaan lagi seperti dulu.
"apa kabar aidan lama tak berjumpa?"ucapnya tanpa ada rasa ragu
Langkahku berhenti dan menengok kebelakang.
"dia tersenyum tanpa ada rasa bersalah"batin aidan
"ga bisa liat saya masih hidup"ketus nya
"iya lihat."
Aku pun langsung pergi dan tak menyapa balik shafira. Entah lah aku hanya tak ingin terlihat bahwa aku masih memiliki rasa padanya, aku hanya malu terlihat tak bisa hidup tanpa nya. Sedangkan ia sendiri baik baik saja.
"apa kita bisa bertemu lagi di lain waktu?"tanya nya
"untuk apa? "
"aku hanya ingin tau bagaimana keadaanmu, apa kau baik baik saja setelah aku pergi? "
"menurutmu apa aku terlihat hancur karna tak bersamamu?"
"kau sangat lucu, apa kau lupa ketika kau berbohong telingamu memerah." ucapnya sambil terkekah kecil
"astagaa dia masih mengingat hal itu."batin aidan
"aku sangat mengenalmu, dan aku tau kalau kau berbohong atau tidak."
Aku tak bisa mengelak karna ia tau segala hal tentangku. Akan sulit untuk membohongi nya.
"apa kita harus bertemu besok, karna besok adalah hari weekend jadi kau pasti libur bekerja. Mari kita bertemu lagi disebuah restoran pertama kali kita kencan, bagaimana?"
"jam 2 okayy aku akan menunggumu disana."
Shafira langsung pergi setelah mengatakan itu semua, entah lah ia tak menanyakan pendapatku tentang janji itu. Tapi dalam hati kecilku aku merasa sedikit senang. Karna bisa bertemu lagi dengan nya.
Keesokan hari nya
Aku tetap memenuhi janji itu. Dan mulai bersiap dengan sangat rapi walaupun tidak formal aku tetap ingin terlihat tampan didepannya, walaupun aku tidak bisa menyingkirkan rasa kecewaku padanya. Tapi tetap saja cinta tetap cinta.
Singkat nya aku pun sampai dan menunggunya, karna aku memang datang lebih awal. Setelah menunggunya beberapa waktu akhirnya ia pun datang. Aku pun terpesona oleh kecantikkan nya, hari ini dia sangat cantik. Beda dari hari hari lalu, atau mungkin karna sudah lama tak bertemu dengan nya.
Kami pun memesan sebuah makanan dan minuman. Aneh nya ia kali ini memesan pesan yang berbeda dari yang biasa dia dulu pesan, aku pun bertanya tanya karna dulu ia tak pernah memesan makan berkuah yang panas.
"awalnya aku kira kau tak akan datang, tapi ternyata kau datang juga."ucapnya memulai obrolan
"karna aku tau cara menghargai perasaan seseorang, bukan seperti kamu."
Shafira hanya menghembuskan napas nya berat dan menatap aidan yang terlihat sangat ketus kepada dirinya.
"lalu apa menurutmu dulu aku tidak bisa menghargai perasaan mu begitu?"
Aku tak menjawab pertanyaan nya dan hanya menatap mata indah shafira.
"apa kau masih kesal dengan kejadian 3 thn lalu?"
"seperti yang kau lihat saja."
Makanan yang meraka pesan pun datang. Dan meraka langsung memakan nya, seperti biasa aidan selalu habis lebih dulu dari shafira.
"jika sudah selesai kamu boleh pergi lebih dulu, aku ingin makan dengan perlahan."
"memang nya kenapa aku harus pergi, aku bisa menunggumu sampai selesai makan."
"tidak apa apa kamu tidak perlu menunggu, karna aku tau kamu tidak suka menunggu."
Walaupun mendengar itu aidan tidak pergi dan menunggu shafira.
"aku akan makan dengan perlahan, tidak apa apa jika kamu ingin pergi lebih dulu."
"aku tidak mempersalahkan nya, makan lah dengan perlahan."
"tapi tumben kamu pesan makanan itu, aku pikir kamu tidak suka karna tak pernah memesan nya."tanya aidan
"aku suka tapi karna kau selalu makan dengan cepat jadi aku tak ingin membuatmu menunggu."jawabnya
"aku tidak sejahat itu sampai tidak ingin menunggumu."
Setelah selesai makan mereka pun pergi jalan mengelilingi sebuah taman yang indah.
"apa kau masih suka melukis."
"aku selalu melukis untuk mengisi waktu luang."
"apa kau mau melukis bersamaku lagi."
"tidak usah aku tidak mau melakukan nya denganmu lagi."
"memang nya kenapa, jika kita melukis bersama. Kita bisa mengingat masa lalu kan."
"mengingat apa menurutmu masalalu kita berakhir dengan indah!."nada ku agak sedikit membentaknya
"kenapa kau kembali setelah membuangku seenakmu, apa kau pikir aku adalah barang yang bisa kau pungut ketika kau inginkan saja. Dan membuangnya ketika kau sudah tak membutuhkan nya begitu, apa kau tak pernah memikirkan perasaan orang lain. Ketika kau bersikap semau mu!."
"maksudmu apa bersikap semau ku, apa kau tidak pernah berkaca. Bagaimana sikap mu kepadaku!."
"berkaca? Kau lah yang meninggalkan ku lebih dulu. Kau lah yang mengakhiri semua nya, tanpa ada nya persetujuanku. Meninggalkan ku tanpa ada nya alasan!"ucap aidan
"tanpa ada alasan, aku pikir dengan meninggalkan mu tanpa memberi tau alasan nya akan membuat mu Berpikir ternyata kau tetap sama seperti aidan yang ku kenal. Selalu menyalah kan orang lagi."
"kau mau tau alasan dibalik aku mengakhiri hubungan ini. Karna kau terlalu egois, kau hanya memikirkan dirimu sendiri, kau hanya memikirkan kesulitan mu sendiri, dan kau selalu memaksa ku untuk terus mengerti keaadan mu, dan tak pernah memberiku ruang sendiri untuk diriku."
"itu lah yang membuatku pergi, sikap mu lah yang menyuruh pergi. Apa kau selama ini berpikir aku pergi karna kemauan ku sendiri. Ke egoisan mu itu lah yang membuat ku pergi."ucap shafira
"itu alasan nya, kenapa kau tak pernah bilang dari dulu. Apa kau sangat terluka saat bersama ku hingga kau tak bisa bertahan lagi. Kenapa kau tak memberi tau ku jika dulu aku sangat jahat."
"tapi kenapa kau tak bilang dari dulu, jika aku tau dari dulu. Kita masih bisa memperbaikinya kan."
"karna aku tak mau memperbaiki nya."ucap shafira
"aku tak ingin terus menerus seperti orang bodoh hanya karna aku mecintaimu begitu besar. Seperti nya ku rasa kita cukup sampai disini saja, tidak perlu perbaiki yang sudah berlalu."
"aku juga mencintaimu lebih besar dari pada yang kau kira shafira, cinta kita sama sama besar kita masih ada peluang untuk kembali bersama kan."
"tidak, mari kita sudahi saja."
Aidan terlihat lemas setelah mendengar ucapan shafira, tetesan air mata jatuh dari mata nya. Aidan terlihat pasrah akan keputusan shafira
"baiklah jika itu mau mu."
"aku ingin kita tidak bertemu lagi, di kebetulan mana pun, mari nenghilang dan menjadi orang asing yang pernah saling kenal."ucap aidan dengan tetesan air mata yang turun
"iya mari kita saling menghilang dari kehidupan satu sama lain."jawab shafira dengan mata yang dipenuhi air mata
Aidan pun pergi meninggalkan shafira sendirian. Shafira hanya melihat kepergian aidan yang mulai menjauh dari nya. Keputusan mereka adalah jalan tengah yang mereka setujui. Walaupun berat bagi orang yang sama sama mencintai dan punya cinta yang sama sama besar, tapi jika takdir tak menyetujuinya mereka bisa apa, mereka hanya bisa menerima bahwa keaadan tak berpihak pada kisah cinta mereka.
Makasih yang sudah bacaa( ̄3 ̄)