Kenzo yang baru pulang di tengah malam pun masuk ke dalam kamarnya terlihat istri yang baru saja ia nikahi itu tengah tertidur lelap.
Byur!
"Hah, hujan hujan!" kaget Nazla sambil mebelakkan matanya kaget.
Kenzo pun langsung menaruh kembali gelas yang sudah ia pakai untuk menguyur Nazla itu. "Saya bilang tunggu. Bukan tidur." sentak Kenzo yang emosi itu.
Ia pun menatap Kenzo dengan remeh. "Ck, apaan sih. Gue bukan babu lo." kesal Nazla.
Kenzo pun langsung mwncengkram leher Nazla dengan kuat hingga membuatnya terbatuk batuk sambil memukul mukul lengan Kenzo untuk dilepaskan. "Uhuk! Uhuk!"
"Le-lepas!" ucap Nazla terbata bata.
"Kamu saya bayar untuk melayani saya! Bukan untuk numpang tidur di sini." bentak Kenzo.
Plak!
Dengan kekuatan yang tersisa ia pun langsung menampar wajah tampan Kenzo. Kenzo yang mendapatkan perlakukan itu pun menatap Nazla dengan amarah dan langsung mendorongnya ke kasur.
"Ukh! Berapa, berapa harga yang lo keluarin?!" tanya Nazla sambil bangkit dan menatap Kenzo dari dekat.
Kenzo pun menatapnya dengan remeh. "Memangnya kamu bisa melunasinya?" tanya Kenzo.
"Gue bilang berapa!" bentak Nazla.
Kenzo pun tersenyum dan duduk di pinggir ranjang sambil menatap Nazla. "3 miliyarn, kalo kamu bisa membayarnya sekarang, kamu bisa pergi." balasnya dengan entengnya.
Nazla yang mendengar itu pun seakan tersambar petir, ia terdiam akan jumlah uang yang sangat besar itu. 'Waduh, nih cewek ngutangnya gede banget. Buat apaan?' batin Nazla.
Tiba tiba ia mendapatkan memori dari sisa sisa ingatan Nazla. Ternyata semua uang itu ia gunakan untuk biaya pengobatan adiknya dan biaya sekolah adiknya. 'Ah, kasian sekali gadis ini. Sial banget ketemu nih cowok setan!' batin Nazla.
"Kenapa? Gak sanggup?" ujar Kenzo sambil tersenyum remeh.
"Gak masalah, turuti saja kemauan saya. Maka hutangmu akan lunas." sambung Kenzo.
"Hah?!"
Tiba tiba Kenzo menggendong Nazla ala bridal style dan membantingnya ke kasur lalu men1nd1hi tubuhnya itu, sontak ia pun membelakkan matanya kaget. "Turun gak lo—"
Cvp'
Kenzo malah menc1um Nazla secara brutal yang memvuat Nazla sulit mengatur nafasnya. 'Gila! Siapa pun tolongin gue!' batin Nazla panik.
Kenzo mer0bek baju Nazla secara paksa dan langsung menghabiskan malam bersama Nazla detik itu juga.
***
Keesokan harinya ia pun terbangun dari tidurnya terlihat Kenzo sudah tidak berada di kamarnya. Hal itu membuat Nazla merasakan kesal karna seluruh tubuhnya sakit akibat ulah Kenzo.
"Sialan! Lagian lo kenapa berurusan sama nih cowok satu sih." gumamnya.
"Tenang Nay, baru awal liat aja kalo dia pulang, gue gantung." gumamnya lagi.
"Oke Nay—Nazla salah lagi gak apa apa. Mulai hari barumu."
Nazla pun masuk ke kamar mandi dengan tertatih tatih untuk membersihkan dirinya itu, setelah membersihkan dirinya ia pun turun ke bawah untuk sarapan.
Para pemabantu disana hanya menatap Nazla dengan sinis seakan akan melihat musuh. 'Gue sedibenci itu kah?' batin Nazla bertanya tanya.
Bahkan saat ia sarapan pun mereka memberikannya secara kasar. 'Pengen gue lempar nih pembantu satu.' batinya kesal.
"Eh, katanya nona Naya sedang di rawat di rumah sakit."
"Iya benar, tuan sampai lari ke rumah sakit pagi pagi buta untuk menjenguknya."
Nazla yang mendengar suara bisik bisik dari para pembantunya itu sebisa mungkin menguping tentang pembicaraan mereka. 'Hah? Apa tadi? Naya? Gue dong?' batin Nazla penasaran.
"Katanya, koma kemarin malam karna jatuh saat konser."
'Loh, loh, benaran gue. Jadi gue koma? Lah apa hubungannya sama Kenzo?' batin Nazla penasaran.
"Iya padahalkan yang harusnya menikah dengan tuan, nona Naya."
'Hah?! Gimana gimana? Sejak kapan gue punya hubungan sama tuh cowok setan!' batin Nazla.
Brak!
Sebuah pintu di banting dengan kuat hingga penampilkan sesosok Kenzo yang murka. "Nazla!" teriak Kenzo sambil menghampirinya.
Semua para pembantu itu pun terdiam ketakutan tak berani menatap sementara Nazla bingung dengan apa yang terjadi.
"Ikut saya ke rumah sakit!" sentaknya sambil mengeret tubuh Nazla kuat.
"Eh, eh, apaan sih. Lepas! Buat apa ke rumah sakit!" berontak Nazla namun nihil ia tidak bisa mengimbangi kekuatan Kenzo.
"Naya membutuhkan darahmu!" balasnya.
"Hah?!" kagetnya sambil membelakkan matanya
Bersambung...