Dika seorang remaja yang baru saja lulus dibangku pendidikan, ia dilema antara harus melanjutkan impiannya atau merantau dan bekerja untuk membantu ekonomi keluarganya.
Dikarenakan Dika adalah anak kedua dari tiga bersaudara kakak pertamanya yang bernama Risa tengah melanjutkan pendidikan (berkuliah) dan adik bungsunya yang masih bersekolah.
Tahun 2023 dimana penerimaan rekruitmen(TNI) akan terbuka, Dika yang saat itu melihat pendaftaran yang akan terbuka berniat untuk mencoba kemudian ia meminta izin dan restu dari orang tuanya untuk mengikuti seleksi penerimaan (TNI)
Orang tua Dika pun mengizinkan Dika untuk mengikuti seleksi tersebut, melihat semangat Dika begitu antusias ibu nya pun memberikan tabungannya kepada Dika untuk mengurus segala keperluan yang akan dibutuhkan untuk mengikuti seleksi tes tersebut(TNI) .
Keesokan harinya Dika langsung mempersiapkan berkas-berkasnya mengingat waktu rekruitmen 4 hari lagi akan di buka, setelah dirasa berkas nya telah siap Dika kembali melatih fisiknya mengingat untuk menjadi seorang (TNI) dibutuhkan juga fisik yang mumpuni.
Tiba hari di mana Dika memasukkan berkasnya di KODAM(KODAM adalah Komando daerah militer yang dimana sebagai pembinaan dan operasional kewilayahan tentara nasional Indonesia TNI angkatan darat yang di mana sebagai tempat penerimaan/rekruitmen calon tentara nasional Indonesia sebelum di berangkatkan kepusat pendidikan) setelah selesai pengecekan berkas Dika dinyatakan memenuhi syarat untuk kelengkapan berkas.
Dengan perasaan yang sangat senang mengabari orang tuanya lewat handphone..."Assalamu'alaikum, ibu aku lulus di tahap seleksi pemberkasan, do'akan aku yah untuk bisa mengikuti seleksi berikutnya."( ucap Dika).
"Waalaikumsalam, iya nak kami semua senantiasa kok mendoakan yang terbaik untukmu kamu jangan lupa selalu menjaga sholat mu di mana pun itu nak."(ucap ibu):
"Iya ibu pasti kok kalau gitu aku mau pulang dulu yah ibu."(pungkasnya)
Tes demi tes Dika lalui dengan lancar tiba hari dimana Dika akan memasukkan tes pemantauan akhir, Dika sempat berputus asa karena ia pikir dirinya tidak mungkin akan bisa lulus ditambah lagi dirinya tidak memiliki bekingan (hanya mengandalkan dirinya sendiri dan doa orang tuanya).
Tiba-tiba namanya di panggil oleh panitia....Muhamad Dika ramadhan dengan nomor casis 45, membuat diri nya kaget bukan main bercampur perasaan bahagia dan haru, mengingat dirinya hanyalah siapa? di antara ribuan bahkan jutaan pendaftar dengan bekingannya, siapa sangka seorang Dika anak seorang petani bisa masuk lulus (TNI).
Dika dinyatakan lulus dan melanjutkan pendidikannya selama 6 bulan lamanya
Pesan moral..... "Jika kamu merasa gagal/mau menyerah ingat Elang tidak langsung terbang melainkan Elang butuh proses untuk bisa terbang tinggi ke langit .... Sukses itu mahal ? Kenapa mahal karena apa yang kamu rasakan saat ini adalah bagian dari harga yang harus di bayar dimasa yang akan datang."never give up
END