Di Tanah Kelahiran, ada dua anak kembar yang lahir pada kala itu, yang satu perempuan yang diberi nama Thea, dan satu lagi anak laki-laki yang diberi nama: Orpheus, mereka berdua ini adalah malaikat, karena Tanah Kelahiran adalah tempat dimana para malaikat lahir.
Terlihat tidak ada sesuatu yang spesial, namun permasalahannya adalah, aturan dari Tanah Kelahiran ialah: malaikat yang lahir dari sini, itu harus perempuan, dan permasalahannya ialah Orpheus adalah laki-laki, yang tidak cocok dengan peraturan itu, jadi dia harus terpaksa untuk mengabdikan hidupnya yang abadi itu untuk menghukum para manusia pendosa.
Sebaliknya Thea, saudara Orpheus, karena cocok dengan peraturan tesebut, ia yang parasnya tidak hanya cantik saja, namun memiliki potensi yang sangat tinggi, dimana ia sangat cocok untuk, memberikan kehidupan untuk umat manusia, oleh karena itu ia ditugaskan tidak hanya sebagai pembantu saudara kembarnya, melainkan memberikan kehidupan untuk seluruh dunia, manusia, tumbuhan, dan hewan, berada di tangan Thea.
Orpheus memiliki ciri fisik yang sangat kekar, dan fit, cocok untuk menjadi prajurit, dia tidak pernah melepaskan helmnya, atau bahkan zirah perangnya, ia terus-menerus mengenakan itu, lalu ia memiliki sebuah pedang yang bernama: Lights Ceremony, yang akan langsung mengirim jiwa pendosa untuk masuk ke Tanah Penyiksaan, dunia lain dari Tanah Kelahiran.
Namun, beberapa dekade terakhir, para malaikat mulai risau, sebab para iblis mulai menunjukkan diri mereka lebih rentan, dan mulai menyesatkan manusia secara masif, mereka semua datang dari Jurang, Jurang disini adalah dunia void, yang sangat berbeda sekali dengan Tanah Kelahiran, disana tekanan gravitasi sangat kuat, tidak lagi, void bisa langsung menghancurkan fisik dan jiwa, jika ada seseorang yang buka iblis, masuk kedalam Jurang.
Meskipun begitu, malaikat tidak akan terpengaruh oleh efek-efek negatif dari Jurang/void, karena mereka memiliki kekuatan cahaya yang bisa menegasi kekuatan kegelapan, pada suatu hari, Orpheus, dan Thea, ditugaskan untuk menuju ke kota: Vamhir, yang dirumorkan bahwa banyak sekali iblis disana.
Mereka berdua pun meluncur ke kota Vamhir, untuk melakukan pengecekan, dan dari pandangan pertama saja, sudah sangat terasa sekali energe kegelapan yang menyelimuti seluruh kota, Orpheus menyuruh Thea, untuk melakukan Charity, untuk memurnikan energi kegelapan itu, sedangkan Orpheus akan masuk kedalam kota.
Thea, bersembunyi menghilangkan keberadaan dia, dan mulai memurnikan energi kegelapan, secara perlahan, sedangkan Orpheus akan masuk kedalam kota. Di dalam Orpheus bisa merasakan tekanan udara yang sangat berat, sepertinya ada lebih dari 50 iblis berada di kota yang sama ini, Orpheus berjalan dengan santai, namun tidak salah lagi, dia sudah dikepung oleh—setidaknya 50 iblis, memutari Orpheus.
Orpheus tidak gentar, melainkan menganalisis, dari kemampuan para iblis itu, dan situasi—tempat ia berdiri sekarang, dan hasilnya adalah sangat bahaya, lalu secara perlahan ada muncul seorang wanita dari balik para iblis tersebut, ia memperkenalkan namanya "Alice" Dia berbeda, bukan iblis, melainkan vampir, disitu, mereka bisa sempat nya mengobrol satu sama lain, Alice ingin meyakinkan Orpheus dan ingin mencuci otaknya Orpheus, sedangkan Orpheus sendiri sedang mengulur waktu untuk Thea menyelesaikan pemurnian nya.
Dari pandangan Thea, dia perlahan merapal energi cahaya miliknya, dan mulai mengumpulkan nya pada satu titik yang padat, dia merapalkan mantra: tentang pemurnian dan para pendosa, dia siap, lalu dengan satu ucapan terakhir: "lenyaplah!" Seluruh energi kegelapan yang menyelimuti kota itu langsung menghilang murni kembali, para iblis berteriak layaknya seperti terbakar, Alice juga sama, namun ia tiba-tiba menghilang begitu saja.
Para iblis mulai lari kocar-kacir menuju ke satu arah yang sama, Orpheus yang memiliki ide kalau ia bisa menemukan markas mereka, mulai menghubungi Thea melalui Telepathy, "Thea, aku akan mengejar iblis-iblis yang berlarian." Hanya itu saja perkataannya, Thea khawatir, namun sambungan Telepathy terputus, ia juga tidak bisa membahayakan dirinya pergi sendiri, karena ia bukan tipe petarung, ia mundur kembali, dan mulai melapor, sekaligus meminta bantuan pada malaikat yang lainnya.
Di pandangan Orpheus, ia terus mengejar, hingga masuk ke hutan yang lebat, ia perlahan mulai kehilangan jejak para iblis itu, dan pada akhirnya ia tersesat disana, ia bingung harus bagaimana, namun tujuan ia sekarang masih sama, mencari iblis yang kabur.
"Kemarilah"
Suara itu muncul dari balik pikiran Orpheus secara samar-samar, itu membuatnya terkejut, dan semakin waspada, "tarik aku dari batu ini, dan raihlah kekuatan yang absolut." Suara itu terdengar kembali, namun kini mulai terdengat dari mana asal usul suara tersebut.
Orpheus mengikutinya, dan ketika ia terus nenyulusuri, ia keluar dari pepohonan dan semak-semak, dan pandangan yang ia lihat pertama kali ialah, sebuah pedang gelap menancap pada sebuah batu, "tarik." Kata-kata itu simpel, namun berat bagi Orpheus, ia merasakan bahwa otak ia seperti terkikis secara perlahan, ia tidak tahu harus bagaimana, ia mendekati pedang itu, dan menariknya keluar dari batu yang tertancap.
Pedang itu menyerap Light Ceremony, dan menjadi satu, "namaku: Pedang Meteoric" Ucap pedang itu atau Meteoric, lalu pedang itu mulai menyerap energi suci dan energi cahaya yang ada di dalam Orpheus, dan menggantikannya ke: energi kegelapan absolut, selama ia masih menjalin kontrak dengan Meteoric, Orpheus tidak akan mati, karena tidak diizinkan olehnya.
Seluruh tubuhnya terselimuti oleh energi kegelapan, zirahnya berubah dari sebelumnya, ia tampak seperti sebuah iblis kejam sekarang, meskipun hanya dari tampilannya saja, namun semua itu terlambat Thea datang bersama dengan malaikat yang lainnya, menyaksikan Orpheus yang kini sudah bukan malaikat lagi, bukan dari tampilannya saja, tapi dari energi dan aura yang Orpheus miliki.
"Kak."