Hujan di Musim Salju
Saga berdiri di depan jendela, memandang ke luar saat hujan turun dengan derasnya. Ia tidak percaya bahwa hujan bisa turun di musim salju seperti ini. Biasanya, salju yang turun dengan lembut dan tenang, bukan hujan yang deras dan berisik.
Saat ia memandang ke luar, ia melihat seorang gadis berlari di bawah hujan. Gadis itu tidak menggunakan payung atau jaket, hanya sebuah sweater tipis yang basah kuyup. Saga merasa terkejut dan penasaran, siapa gadis itu dan apa yang ia lakukan di luar pada hari hujan seperti ini.
Gadis itu berlari sampai di depan rumah saga , lalu berhenti dan memandang ke atas. Saga merasa terkejut saat gadis itu melihatnya dan tersenyum. Ia merasa seperti terkena petir, hatinya berdegup kencang dan ia tidak bisa bergerak.
Gadis itu memasuki rumah saga , basah kuyup dan berlumpur. Saga masih berdiri di depan jendela, tidak bisa bergerak. Gadis itu mendekatinya dan berkata, "Maaf, saya basah kuyup. Boleh saya berlindung di sini?"
Saga masih terkejut, tapi ia berhasil mengangguk. Gadis itu tersenyum dan memasuki rumah saga. Saga masih berdiri di depan jendela, memandang ke luar saat hujan turun dengan derasnya. Ia merasa seperti sedang bermimpi, tidak percaya bahwa gadis itu benar-benar ada di depannya.
Saat gadis itu berlindung di rumah saga, mereka berdua mulai berbicara. Saga belajar bahwa gadis itu bernama Yuna, dan ia sedang berlari untuk menghindari kesedihan. Yuna kehilangan orang yang dicintainya beberapa hari yang lalu, dan ia masih berduka.
Saga mendengarkan Yuna dengan sabar dan perhatian. Ia merasa tergerak oleh kesedihan Yuna, dan ia ingin membantunya. Saat mereka berdua berbicara, saga merasa seperti menemukan sesuatu yang hilang. Ia merasa seperti menemukan seorang teman, atau bahkan lebih dari itu.
Saat hujan berhenti, Yuna memutuskan untuk pergi. Saga merasa sedih, tidak ingin Yuna pergi. Tapi ia juga merasa lega, karena ia tahu bahwa Yuna masih memiliki perjalanan yang panjang untuk mengatasi kesedihannya.
Sebelum Yuna pergi, saga memberinya sebuah payung. Yuna tersenyum dan berkata, "Terima kasih, saga. Saya akan selalu mengingatmu."
Saga tersenyum dan berkata, "Saya juga akan selalu mengingatmu, Yuna. Semoga kita bisa bertemu lagi suatu hari nanti."
Yuna pergi, dan saga masih berdiri di depan jendela, memandang ke luar. Ia merasa seperti sedang bermimpi, tidak percaya bahwa Yuna benar-benar ada di depannya. Tapi ia juga merasa lega, karena ia tahu bahwa ia telah menemukan sesuatu yang spesial.