[BAB 1]
Matahari pagi terbit di atas desa Aethel, mewarnai langit dengan warna jingga dan emas. Udara segar pagi menyerbu hidung Kieran, seorang petani muda yang sedang mengerjakan ladangnya. Tangannya yang keras bekerja mencungkil tanah, menyemai benih yang akan tumbuh menjadi makanan bagi desanya.
Kieran mencintai kehidupannya yang sederhana ini. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk berkarya dan menikmati keindahan alam sekitarnya. Desanya adalah rumah bagi orang-orang yang baik hati dan jujur, semua bersatu di tengah kesederhanaan hidup mereka.
Namun, sebuah bayangan gelap mengerasi kehidupan yang tenang ini. Desas-desus tentang seorang penyihir yang jahat bernama Malachi telah menyerbu desa-desa di sekitar Aethel. Malachi, katanya, berkuasa atas sihir yang mematikan dan mendambakan untuk menaklukkan dunia dengan kekuasaannya.
Kieran tidak pernah benar-benar mempercayai cerita ini, memandangnya sebagai legenda yang dibuat untuk menakut-nakuti anak-anak. Namun, belakangan ini, desas-desus itu mulai bergema di hatinya dengan semakin keras. Sebuah ketakutan yang baru dirasakannya menyerbu jiwanya.
Dia mendengar cerita tentang desa-desa lain yang dihancurkan oleh Malachi, terkena kutukan yang menyeramkan dan makhluk-makhluk jahat yang dilepaskan dari dunia bawah. Kejahatan Malachi semakin dekat, dan Kieran tahu bahwa desanya tidak akan selamanya aman.
Suatu sore yang cerah, saat Kieran sedang bekerja di ladang, dia mendengar suara teriakan. Dia mendongak dan melihat seorang penunggang kuda berlari tergesa-gesa mendekati desanya. Wajah penunggang kuda itu pucat ketakutan, dan matanya berbinar-binar.
"Malachi! Dia ada di sini!" teriak penunggang kuda itu, suaranya bergetar. "Dia sedang mendekat ke Aethel! Dia akan menghancurkan kita!"
Kieran terkejut. Dia tidak percaya telinganya. Malachi, penyihir yang jahat, sedang mendekati desanya? Bagaimana mungkin?
Kieran melihat ketakutan di wajah para penduduk desa lain yang mulai berkumpul di sekitar penunggang kuda. Mereka semuanya tahu cerita-cerita horor tentang kekejaman Malachi.
"Dia menyebarkan kutukan," ucap seorang wanita tua dengan suara gemetar. "Dia menghancurkan semuanya yang ada di jalannya."
Kieran merasa sebuah gelombang ketakutan menyebar di dalamnya. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Dia hanya seorang petani, seorang yang biasa mengolah tanah. Bagaimana dia bisa berhadapan dengan kekuatan jahat seperti Malachi?
Tapi kemudian, dia melihat ketakutan di mata anak-anaknya dan rasa cinta di mata istrinya. Dia tidak bisa membiarkan mereka terluka. Dia harus berbuat sesuatu.
"Kita harus melindungi diri kita," ucap Kieran dengan suara tegas. "Kita tidak akan biarkan Malachi menghancurkan desanya."
Kieran melangkah maju, hati yang pernah damai sekarang berapi-api dengan tekad.