Di sebuah kerajaan tersembunyi di antara hutan-hutan berkilauan, terdapat sebuah legenda tentang Bangsawan Kupu-Kupu, makhluk istimewa yang memiliki sayap bercahaya dan kekuatan untuk menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan dunia sihir. Tak banyak yang tahu bahwa keturunan terakhir dari garis bangsawan itu masih hidup—seorang gadis bernama Feni.
Feni bukan gadis biasa. Sejak kecil, ia selalu merasa berbeda. Ia bisa memahami bisikan angin, mendengar suara bunga yang sedang mekar, dan merasakan cahaya bulan seolah berbisik kepadanya. Namun, di desa tempat ia dibesarkan, semua orang menganggapnya aneh. Satu-satunya yang selalu percaya padanya adalah Nenek Lirana, seorang tabib tua yang telah merawatnya sejak bayi.
Namun, di usianya yang ke-18, segalanya berubah.
Pada malam bulan purnama, saat Feni sedang mengisi kendi air di sungai, tiba-tiba cahaya biru keperakan menyelimuti tubuhnya. Ia merasakan panas di punggungnya, lalu dari sana muncul sepasang sayap kupu-kupu yang bercahaya.
Ketakutan, Feni berlari pulang ke rumah Nenek Lirana. Tapi di sana, ia justru menemukan seorang pria asing yang sudah menunggunya—**Pangeran Eldric**, seorang ksatria dari Kerajaan Lumeria.
“Kau akhirnya terbangun, Putri Feni,” ucap Eldric.
Feni kebingungan. “Apa maksudmu?”
Nenek Lirana menghela napas berat. “Sudah waktunya kau mengetahui kebenaran.”
Dulu, Kerajaan Lumeria diperintah oleh Ratu Elara, seorang bangsawan kupu-kupu terakhir yang memiliki kekuatan cahaya suci. Namun, ketika kerajaan diserang oleh penyihir jahat bernama Lord Veyron, Ratu Elara mengorbankan nyawanya untuk melindungi putrinya yang masih bayi—Feni. Dengan sihir kuno, ia mengirim Feni ke desa dan mempercayakannya pada Lirana.
“Dan sekarang, Lord Veyron kembali,” lanjut Eldric. “Kerajaan membutuhkan penerus takhtanya. Kau adalah satu-satunya harapan kami.”
Awalnya, Feni menolak. Ia bukan putri, bukan pejuang. Namun, ketika Lord Veyron mengirim pasukan kegelapan untuk menghancurkan desa tempatnya tinggal, Feni tak punya pilihan selain pergi bersama Eldric.
Di perjalanan, ia bertemu dengan tiga sekutu yang akan membantunya dalam pertempuran:
Kael, seorang pemanah dari Suku Angin yang memiliki kecepatan luar biasa.
Lyra, penyihir muda yang memiliki darah keturunan naga.
Orion, seorang pendekar pedang misterius yang memiliki dendam pada Lord Veyron.
Bersama-sama, mereka melakukan perjalanan menuju Menara Kegelapan, tempat Lord Veyron bersembunyi.
Saat tiba di menara, Feni mulai mengingat masa kecilnya—kilasan tentang ibunya, tentang bagaimana ia dilatih untuk menggunakan kekuatan bangsawan kupu-kupu. Ia menyadari bahwa dirinya tidak lemah. Cahaya yang ada dalam dirinya adalah kekuatan yang diwarisi dari Ratu Elara.
Lord Veyron menertawakan mereka. “Kau pikir seorang gadis kecil bisa menghentikanku?”
Tapi Feni tidak takut lagi. Dengan kekuatan penuh, ia membentangkan sayapnya dan memanggil Cahaya Kupu-Kupu, sihir kuno yang mampu memurnikan kegelapan.
Dalam pertarungan dahsyat, Feni dan teman-temannya bertarung habis-habisan melawan pasukan bayangan Veyron. Eldric dan Orion menahan serangan langsung dari Lord Veyron, sementara Lyra dan Kael melawan pasukan bawahannya.
Di saat kritis, Feni akhirnya melancarkan serangan terakhirnya—Nyanyian Cahaya Abadi. Cahaya keemasan menyelimuti tubuhnya, menembus kegelapan, dan menghancurkan Lord Veyron selamanya.
Dengan tumbangnya Lord Veyron, dunia kembali damai. Feni kembali ke Kerajaan Lumeria dan dinobatkan sebagai Ratu Kupu-Kupu. Eldric tetap di sisinya sebagai pelindung kerajaan, sementara Kael, Lyra, dan Orion memilih untuk melanjutkan petualangan mereka.
Kini, Feni tidak lagi meragukan dirinya. Ia bukan sekadar gadis desa biasa—ia adalah keturunan terakhir Bangsawan Kupu-Kupu, penjaga cahaya, dan harapan dunia.
**TAMAT**