Jika teringat dimasa itu rasa nya sakit sekali, bahkan menangis pun tidak ada gunanya. Seandainya kamu menerimaku, aku pasti akan bahagia bisa memilikimu dengan tulus
Aku tau kamu menolakku bukan karena tidak menerima, melainkan kamu membenciku ya kan seniorku Firlan
Awal kisahku seperti ini. Namaku Adinda, aku adalah alumni universitas bangsa. Dan orang yang ku suka adalah orang yang satu kampus denganku yang bernama Firlan
Aku menyukai Firlan karena dia ramah kepadaku, kadang perhatian bahkan dia suka khawatir dengan kondisiku bila aku sakit. Seiring nya waktu berjalan kita semakin dekat, disuatu saat dia mendekatiku layaknya seorang pacar bahkan kemana2 dia selalu mengajaku. Akan tetapi aku seperti tidak merasakan ikatan special di dalam hati ini.
"Hai cewe manis yang ngeselin, apakah kamu ada waktu hari ini?" Ucap Firlan
"Apaan sih ngeselin darimana coba, gini-gini aku tuh ngangenin tau" Ucap Andini sambil ngomel-ngomel
"Ya deh yang ngangenin tapi ga ada dua nya. Mau ikut gak? Kita jalan-jalan sambil nyari makan" Ucap Firlan yang makin jahil
"Oke deh, tunggu ya aku siap-siap dulu" Ucap Andini
Lalu setelah sekian menit kemudian mereka pergi dan tiba dilokasi.
Banyak orang yg melirik kita berdua, layak nya seperti pasangan yang romantis. Sampai pada akhirnya aku malu dan tersandung karena salting
"Kamu tidak apa-apa kan? Oh batu apakah kamu sakit ditendang Andini?" Ucap Firlan yang mencoba melawak
"Kamu apaan sih kenapa tanya batu? Orang yang jatuh kan aku. Huuh dasar Firlan nyebelin" Ucap Andini yang kesal tapi malu
Setelah dari situ banyak momen dan kenangan yang dilewati
Pada suatu hari aku baru menyadari selama ini Firlan begitu perhatian dan selalu ada untuk aku, apakah Firlan menyukai ku? Apakah Firlan akan menyatakan cintanya padaku? Tapi kapan semua itu akan diucapkan. Lebih baik aku dulu yang akan menyatakan perasaaku padanya.
Kemudian aku mencoba memberanikan diri untuk menyatakan perasaan ini, walau aku tidak tahu jawaban apa yang akan katakan Firlan
"Anu Firlan, aku mau bicara sama kamu. Ada yang mau aku sampaikan" Ucap Andini dengan perasaan gugup dan takut
"Iya kenapa kah? Ada hal penting yang mau kamu sampaikan?" Ucap Firlan dengan sikap yang dingin
"Sebetulnya aku baru sadar, aku mencoba berpikir untuk selama ini apakah perasaanku ini bisa disampaikan" Ucap Andini
"Maksudnya gimana Andini?" Ucap Firlan sambil kebingungan
"Jadi aku mau menyampaikan sesuatu sama kamu, bahwa aku suka sama kamu. Maukah kamu jadi pasanganku" Ucap Andini sambil menundukan kepala karena malu
"Oh soal itu maaf ya, selama ini aku perhatian sama kamu hanya untuk main-main saja. Bahkan aku ga ada perasaan sama kamu, kamu itu udah aku anggap seperti adik sendiri. Jadi kamu jangan beranggap yang lain" Ucap Firlan
"Jadi selama ini aku hanya dibuat main-main? Dan kamu ga ada perasaan untuk aku? Jadi selama ini kita apa Firlan?" Ucap Andini sambil nangis dan teriak
"Maaf ya aku ga ada niat buat mempermainkan kamu, selama ini aku hanya ingin bersenang-senang dan kamu adalah orang yang membuat aku senang" Ucap Firlan
"Ok baik jika itu mau kamu, aku ga peduli kamu mau gimana sama aku. Tapi aku menyatakan ini dengan tulus, bahwa aku benar-benar ingin bersama dengan kamu. Tapi apa yang aku harapkan? Malah aku dibuat kecewa" Ucap andini
"Sekali lagi maafin aku ya, aku ga ada maksud. Lebih baik kamu cari yang lain saja, karena aku sudah punya pasangan dan kita baru jadian 2hari yang lalu" Ucap Firlan yang merasa bersalah dan bingung
"Jadi alasan kamu ga nerima aku adalah karena kamu udah jadian dengan cewe lain. Ok fine, jika itu mau mu terserah. Dan ini aku ucapakan sekali lagi perasaan ku ditolak oleh orang yang baru dikenal oleh mu" Ucap Andini sambil nangis tersendu sendu
Setelah semua itu selesai akhirnya kini Andini sadar, bahwa perasaannya yang awal mula akan bahagia malah kandas karena ditolak oleh Firlan
Seiring berjalannya waktu, Andini mulai perlahan-lahan melupakan kejadian itu dan memulai dengan lembaran baru
~TAMAT~