“Tringggg”
bel sekolah mulai berbunyi menandakan jam pembelajaran akan segera dimulai. terlihat seorang gadis yang merasa kebingungan di depan aula sekolah. gadis tersebut bernama kanaya atau kerap di panggil aya, ia adalah siswi pindahan dari SMA Negeri 1 Bina Kasih.
“Aduh gimana ini” gumam kanaya
“Kenapa kamu tidak masuk kelas?” tanya dita
“saya murid pindahan kak” jawab aya
“kamu tidak tau jalan ke ruang guru?” tanya dita memastikan
“iya kak” jawab aya malu-malu
“Sini saya antar” ajak dita
di perjalanan menuju ke ruang guru, mereka terus berbincang mengenai alasan mengapa naya memutuskan untuk pindah ke sekolah ini. karena terlalu asik berbincang tanpa sadar mereka sudah sampai di depan ruang guru
“Kak terima kasih sudah mengantar saya” ucap aya
“Sama-sama, kalau begitu saya ke kelas ya” jawab dita
Setelah kepergian dita, aya segera masuk ke ruang guru untuk menemui bu lilik wali kelasnya, setelah selesai menyelesaikan berkas’ pemindahannya, kayana diantar ibuk lilik ke kelas barunya
“Hallo semua aku kayana kerap di panggil aya, aku pindahan dari SMA Negeri 1 Bina Kasih, semoga kita bisa berteman dengan baik” ucap aya
Hari pertama di sekolah barunya berjalan dengan sangat baik, kanaya berkenalan dengan banyak teman dan sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan yang baru
Keesokan harinya kanaya berjalan di depan pintu gerbang dan ia merasa sangat heran karena pintu gerbang sudah tertutup
“Kamu baru masuk 1 hari sudah terlambat” ucap dita
”Terlambat?, bukannya ini baru jam 07.15” tanya aya heran
“Peraturan di sekolah ini jm 06.50 gerbang sekolah sudah ditutup” jawab dita
“Jam 06.50!!” jawab aya Shock
“Kamu tidak tahu peraturan di sekolah ini?” tanya dita heran
“Tidak kak” jawab aya lemas
“Karena kamu belum tahu peraturan kamu cuman saya kasih peringatan, tapi besok-besok jangan di ulang lagi” ucap dita tegas
“Baik kak” jawab aya
Saat sampai di dalam kelas semua teman-teman naya menyambut naya dengan gembira
“ay gw kira lo ga sekolah anjir” ucap laurenza
“Betul-betul-betul” timpal keisya
“Gw telat bjir, gw kira gerbang sekolah tutup jm 07.30 makanya tadi gw santai” Jawab aya
“Lah terus kenapa lo di kelas, bukannya harusnya lo di lapangan ya?” tanya keisya heran
“Jangan-jangan lo kabur lagi?!, ihh awas lo ketahuan kak dita” ucap laurenza ngegas
“Kak dita siapa?” tanya aya
“Lah Lo ga tau?, itu lo komandan PKS di sekolah kita” ucap laurenza sambil memperlihatkan foto dita
*Ohh jadi dia namanya dita* batin naya
“Tdi dia yang ngasi gw ke kelas, katanya karna gw belum tahu aturan di sekolah ini makanya gw cuman di kasih peringatan” ucap aya
“Uhhh, untung cuman di kasih peringatan, kalau ga udah jadi babi panggang lo di tengah lapangan”
setelah usai percakapan yang panjang mengai dita, tak terasa jam terus berjalan dan waktu istirahat tiba. semua murid berlarian ke kantin agar makanan mereka tidak diambil oleh orang lain. saat salah satu siswa berlarian ia tanpa sengaja mengenai bahu kanaya yang mengakibatkan kanaya kehilangan keseimbangan dan hampir jatuh. untung saja saat itu dita datang dan dengan sigap menangkap badan kanaya
“Terima kasih kak” ucap aya malu-malu
“Iya lain kali hati-hati ya. Ohh ya nama kamu siapa?” tanya dita penasaran
“Nama aku kanaya kak, tapi biasanya teman-teman manggil aku aya” jawab kanaya
“Aya-ng” ucap dita sambil ketawa
jantung aya benderak sangat cepat dan pipinya berwarna merah tomat, ia tidak bisa berkata apa-apa dan memutuskan untuk segera pergi
“Kak kalau tidak ada apa-apa aya pergu dulu ya, sekali lagi terima kasih” ucap aya
“Tunggu, kakak minta no wa kamu boleh gak?” tanya dita
“Boleh kak” jawab aya malu-malu
setelah percakapan itu kanaya dan dita menjadi semakin dekat, mereka selalu pulang dan pergi ke sekolah bersama, makan di kantin bersama, dan belajar bersama.
pada tanggal 10 januari dita mengajak kanaya untuk bertemu di sebuah cafe. saat sampai di sana kanaya merasa sangat heran karena dita tidak ada di cafe tersebut. kanaya terus-menerus menelfon dita tpi dita tidak menggangkat telfon. karena dita tidak ada disana kanaya memutuskan untuk pulang dan saat ia membalikkan badan, ia merasa terkejut karena dita berada di belakangnya membawa buket bunga yang besar.
“Kanaya, aku udah lama suka sama kamu, kamu mau ga jadi pacar aku?” ucap dita dengan malu-malu
“Mauuu!!” jawab kanaya dengan bersemangat
Mereka akhirnya resmi pacaran, dan mereka merayakan hari itu dengan penuh kebahagiaan dan janji untuk bersama-sama menghadapi segala hal ke depannya.