Hai.. Namaku Alea Adzania, aku akan menceritakan kisah hidupku.
Ini persi cerpen ya..
Aku terlahir di keluarga kaya raya, papaku adalah seorang pengusaha yang sukses di konta ini. Dari dulu hidupku serba berkecukupan, aku adalah 4 bersaudara (2 kakak dan 1 adik).
Berawal dari aku masuk SMA,semuanya berubah drastis. Mulai dari ekonomi, kehidupan, yaa bisnis papaku bangkrut seketika. Kami terpaksa harus pindah ke rumah yang lebih kecil, papaku beralih profesi sebagai petani. Ibu ku bekerja sebagai asisten rumah tangga, kedua kakakku sudah menikah dan mempunyai keluarga masung-masing. Kini di rumah hanya ada papa, mama, aku, dan adik. Kita hidup serba kekurangan, karena masalah ekonomi yang semakin hari semakin buruk, aku terpaksa harus putus sekolah dan harus bekerja untuk membantu perekonomian keluarga ini .
"Aku akan pergi ke jakarta, aku akan bekerja disana" ucapku kepada kedua orang tuaku
"Kamu yakin, nak? Maafkan papa mu ini, semua gara-gara papa, kamu harus putus sekolah." Ucap papaku lesu
"Mama sama papa hanya bisa mendoakanmu,Nak. Semoga kamu sukses disana, semoga rezekimu mengalir deras seperti air hujan, nak." Ucap mama sambil menangis memelukku
Akhirnya hari ini aku memutuskan untuk mengadu nasib ke jakarta, aku diantar papaku ke terminal.
Disana aku mulai mencari pekerjaan, melamar kesana kemari namun tak ada yang mau menerimaku. Tapi aku tetap konsisten dan terus berusaha, hingga aku bertemu dengan seseorang disana dia menawarkan pekerjaan untukku. Aku sangat senang dan aku pun langsung setuju .
Hari ini adalah hari pertama aku bekerja di salah satu restoran yang ada di kota jakarta, posisiku sebagai kasir, dengan gaji yang tidak terlalu besar. Tak terasa sudah setengah tahun aku bekerja.
Pada suatu hari aku dipertemukan dengan seseorang. Dia adalah Reino, yaa dia adalah suamiku sekarang.
Ini adalah awal mula kami bertemu.
Setelah kurang lebih 6 bulan aku bekerja, Reino tiba-tiba bekerja juga di tempat kerjaku saat ini. Posisi dia sebagai Kepala koki, dia pandai sekali memasak dan mengolah makanan.
.
Aku merasa heran belakangan ini dia selalu memperhatikanku, tapi aku menganggap itu hal yang wajar. 2 bulan berlalu dia begitu baik padaku, aku terus bertanya-tanya, kenapa dia hanya baik kepadaku? Ke rekan kerja yang lain dia biasa aja bahkan sangat cuek.
Hari ini adalah tanggal merah, dia mengajakku berkencan. Akupun menyetujuinya, di kencan pertama ini dia menyatakan perasaannya padaku.
"Alea.. aku mau bicara serius sama kamu." ucapnya
"Iya Reino , apa yang inhin kamu katakan??" Jawabku penasaran
"Jujur dari awal kita bertemu, aku selalu memperhatikanmu. Aku kagum melihatmu, kamu cantik, kamu baik, kamu pekerja keras. Dari situ aku mulai menaruh perasaan sama kamu, aku suka sama kamu." Jelas Reino
Aku sangat terkejut mendengar pernyataan Reino tersebut, kalo boleh jujur juga dari awal aku sudah menyukai nya. Namun enggan mengungkapkan
"Benarkah itu Reino? Dari awal aku juga jayuh cinta melihatmu. Tapi aku malu mengatakannya." ucapku dengan mata berkaca-kaca dalam hati ku lega sekali telah mengungkapkan perasaanku
"Kamu mau jadi pacarku?" Tanya Reino sambil menggenggam tanganku
Deg.. aku bahagia sekali mendengarnya
"Aku mau, Reino" ucapku dengan senyuman manis di wajahku
"Kalau begitu pakai ini yaa." Ucapnya sambil mengeluarkan sebuah kotak merah yang berisikan cincin lalu memasukannya ke jari manisku.
Aku sangat bahagiaa sekali, namun dalam bekerja kita harus profesional. Kita sepakat untuk merahasiakan ini
Tahun demi tahun telah berlalu, dan aku sudah tidak bekerja di sana lagi. Aku dan Reino terhalang oleh jarak yang tidaklah dekat , Aku sempat berfikir apakah huhungan ini akan berakhir? Aku sayang sama Reino, gamau kehilangan dia.
Tapi Reino menguatkanku, dia berjanji akan melamar dan menikahi ku. Aku hanya bisa mejunggu hal itu terjadi, hingga pada suatu hari dia menepati janjinya, dia datang ke rumahku bersama kedua orang tuanya dan berniat akan melamarku. Hari itu aku sangat bahagia sekali, aku menerima lamaran dari Reino. Kami pun merencanakan pernikahan, pernikahan kami diselenggarakan 5 bulan setelah lamaran.
5 bulan berlalu, hari ini adalah hari pernikahan ku dengan Reino, acara sakral ini berjalan dengan lancar . Setelah menikah aku dibawa Reino untuk tinggal bersamanya.
Jarak rumah Reino dan rumah orang tuanya tidak begitu jauh, setiap Reino berangkat kerja , mertuaku selalu datang ke rumahku. Memastikan kalo aku baik-baik aja, dia sangat menyayangiku. Beruntung sekali aku punya mertua sebaik ini.
"Sayang, kamu sudah makan nak?" Tanya mertuaku
"Belum ma, mama sudah makan? Tadi aku masak loh ma.. mama harus coba mama pasti suka, kita makan bareng ya ma." Ucapku sambil menarik mama ke ruang makan dan meminta mama untuk mencicipi masakanku
"Pandai sekali kamu masak ya, nak. Ini enak sekali" ucap mama memuji masakanku
"Terimakasih, ma." Ucapku
Setelah selesai makan, mama memintaku untuk shopping ke salah satu mall yang ada disana.
"Temani mama belanja ya." Ajak mama mertuaku
"Iya maa." Ucapku
Aku merasa jadi orang yang paling beruntung bisa mendapatkan suami dan mertua yang baik, Mereka begitu menyayangiku, tidak pernah sekalipun merendahkanku. Selalu bersyukur atas apa yang aku dapatkan saat ini.
Kini Hidup Bahagia bersama Suamiku.
Sekian,-
.
Hai teman-teman bantu support aku yaaa
Salam, lyndesie