Di SMA Nusantara, nama Raka Pratama tiba-tiba menjadi perbincangan hangat. Bukan karena prestasi akademik atau kenakalannya, tapi karena sebuah "bakat" yang ia sendiri tidak pernah klaim kemampuannya dalam meramal masa depan.
Padahal, semua itu hanya kebetulan semata.
Awalnya, itu terjadi begitu saja. Saat jam istirahat, Raka sedang berbincang dengan teman-temannya di kantin. Ia menatap Rian, sahabatnya yang sedang sibuk membuka bungkus roti.
"Hati-hati, Yan. Bisa aja rotinya jatuh sebelum kamu makan," celetuk Raka asal.
Satu detik kemudian, roti itu benar-benar jatuh ke lantai.
Teman-temannya langsung menoleh ke arah Raka dengan mata terbelalak.
"Anjir, Raka! Kok lo tahu?" seru Rian panik.
"Ya... kan cuma asal ngomong," jawab Raka santai, mengangkat bahu.
Tapi sejak saat itu, semua orang mulai menganggapnya punya kemampuan meramal.
Hari-hari berikutnya, kejadian serupa terus berulang. Saat guru Matematika mereka, Pak Bram, memasuki kelas dengan wajah kusut, Raka bergumam, "Kayaknya hari ini bakal ada ulangan mendadak."
Dan benar saja, Pak Bram mengumumkan ulangan dadakan!
Seluruh kelas langsung menoleh ke Raka dengan tatapan penuh kekaguman (dan kebencian karena mereka belum belajar).
"Raka, lo beneran peramal?" bisik Dinda, teman sekelasnya.
"Bukan. Gue cuma nebak," jawab Raka jujur.
Tapi siapa yang percaya?
Puncaknya, di suatu hari Raka asal nyeletuk ke Indah, gadis populer di sekolah, "Kamu hati-hati ya, hari ini feeling-ku nggak enak."
Indah tertawa kecil. "Ah, sok peramal! Kenapa emangnya?"
Raka mengangkat bahu. "Gatau, asal ngomong aja."
Beberapa jam kemudian, di lapangan basket, Indah terpeleset dan jatuh saat sedang berjalan.
Seketika berita itu menyebar, dan julukan "Raka Sang Peramal" semakin melekat. Orang-orang mulai bertanya soal keberuntungan, nilai ujian, bahkan percintaan mereka.
Raka pusing.
Kenapa kebetulan terus kejadian sih?!
Suatu hari, Raka berniat membuktikan bahwa semua ini hanya kebetulan belaka.
Di kantin, saat semua orang menunggu ramalan darinya, ia menghela napas dan berkata, "Gue ramal... Hari ini kita semua bakal kedatangan artis terkenal di sekolah ini.
Mereka menunggu.
Menunggu.
Menunggu...
Tidak ada yang datang.
Siswa mulai ragu. Beberapa mulai meragukan julukan "peramal" yang melekat padanya.
Namun, tepat 15 menit sebelum bel pulang, seorang alumni yang menjadi influencer terkenal, Kak Randy, tiba-tiba datang ke sekolah untuk bertemu kepala sekolah.
Seluruh siswa menoleh ke arah Raka dengan ekspresi tak percaya.
"RAKA, LO PERAMAL BENERAN!"
Raka ingin menangis.
Kenapa sih, kebetulan nggak pernah berpihak padanya untuk membuktikan dirinya cuma manusia biasa?!
Akhirnya, Raka pasrah. Ia tidak lagi membantah atau menjelaskan. Kalau orang-orang ingin menganggapnya peramal, biarlah.
Yang penting, ia tetap bisa hidup dengan tenang... atau setidaknya, mencoba.