Kehidupan sehari hari kuli kuli yang berkeringat dan berdaki demi mencari uang untuk anak dan istri.
Terik panas mentari menyinari gedung gedung menjulang setinggi langit,kekasi ku yang berada di sana mengatakan kota kota akan menjadi senja yang indah.
Ia menuliskan di sebuah surat di selembar kertas,aku baca dengan hati yang gembira rasa kangen dan cinta ku sudah menggebu gebu ingin bertemu.
Aku seperti mimpi kala itu, bulan putih di lautan awan sumber yang murni terpendam senantiasa di selimuti langit yang keabuan,dan tangan gemetar napas tertahan seperti jiwa ku tak ada saja di saat itu.
Aku tak tahu apa yang sedang kau lakukan di sana Aku tak tahu apa kah kau benar benar merindukan ku,terapi nyanyian nyanyian burung di pagi hari dan tiupan angin di malam hari Aku merasakan kau adalah kekasi yang setia hati.
Kau menceritakan semua yang terjadi di selebar kertas ini hingga tak muat lagi,kau menceritakan nya mulai dari matahari yang terbit lagi dan kuli kuli yang kembali lagi bekerja untuk anak dan istri.
Anak anak yang bermain di taman dengan tawa tak berdosa,di bawah terik nya matahari mereka bermain lari larian ke sana ke sini.
Jika bayang telah pudar dan elang laut pulang ke sarang.
Tiang tiang akan kering dan nahkoda sudah tahu pedoman maka boleh lah engkau datang ke pada ku?
Oh pujaan kapan kau akan kembali tak sabar hati ingin memandang wajah mu,tak sabar mendengar canda tawa mu.
Pulang lah,,,, pulang lah,,,,