Sarah, seorang asisten pelukis terkenal, yaitu Tom. Ibu Sarah sakit, oleh karena itu, ia bekerja menjadi asisten Tom. Tom merupakan seorang pelukis yang dikenal luas oleh masyarakat, karena karya-karyanya yang tidak pernah gagal. Dibalik semua itu, sebenarnya sifat Tom tidak terlalu baik. Tom kerap memaki Sarah bahkan jika ia hanya membuat kesalahan kecil. Meski begitu, Sarah tidak pernah menganggap kata-kata itu sebagai rintangan. Karena bagi Sarah, hanya dengan melihat Ibunya mendapat kesembuhan dapat membuatnya merasa bahagia.
Siang hari itu terasa panjang bagi Sarah, karena tiba-tiba saja salah satu lukisan Tom yang akan dipajang di pameran malam nanti, ternyata rusak. Lukisan itu tertutupi oleh cat merah. Seketika Tom marah, Ia menyalahkan Sarah atas kejadian ini. Tom langsung menunjuk Sarah, ia menuduh bahwa Sarah merupakan orang yang menyiram cat merah pada lukisannya. Sarah tentu mengelak, ia mengatakan bahwa ia meninggalkan ruangan selama 1 jam untuk mencari makan dan makan siang bersama teman-temannya. Teman-teman Sarah membelanya, menyatakan bahwa Sarah memang bersama mereka saat itu.
Mata Tom memerah karena marah, bagaimana bisa Sarah meninggalkan ruangannya. Tom membentaknya dan mengatakan bahwa ini semua salah Sarah yang meninggalkan tempat hanya untuk makan. Sarah hanya bisa meminta maaf, namun ia menerima perkataan itu dengan lapang dada. Ia tahu itu merupakan kesalahannya.
Sarah seketika memikirkan sesuatu saat melihat cctv yang tergantung di sudut-sudut ruangan, harusnya itu merekam siapa pelakunya. Sarah segera memberi tahu Tom tentang itu. Tom memang masih marah pada Sarah, tapi iya setuju dengannya. Mereka pergi mengecek cctv. Tak disangka, pelakunya ialah adik Tom, yaitu Thomas.
Tom sangat terkejut, ia dengan sigap menemui adiknya. Ia menamparnya dengan keras sembari bertanya mengapa ia menyiram cat merah pada lukisan yang harus terpajang malam itu. Thomas segera meminta maaf, ia menangis dan memohon. Thomas mengakui bahwa ia sangat iri dengan kakaknya yang selalu dibanding-bandingkan dengan dirinya.
Tom tak menyangka bahwa adiknya selalu merasa seperti itu, ia meminta maaf karena telah menamparnya. Tom dan Thomas segera berbaikan. Tom berterima kasih sekaligus meminta maaf pada Sarah yang selama ini setia menjadi asistennya meski ia sangat kasar. Sarah terharu melihatnya, akhirnya pria ini mengalami perkembangan terhadap kepribadiannya.
Sarah dan Tom berniat mengerjakan lukisan untuk dipajang nanti. Thomas yang telah meminta maaf, kini diajak untuk bergabung. Mereka dengan cepat membuat lukisan lagi untuk dipajang malam itu. Beruntung, keberuntungan berpihak pada mereka. Lukisan itu jadi tepat waktu dan dapat dipajangkan.
Akhirnya semua berakhir dengan baik tanpa adanya perpecahan. Tom dan Sarah kini benar-benar saling menghargai. Kesehatan Ibu Sarah perlahan meningkat, menambah rasa bahagia Sarah. Sedangkan Thomas sekarang tak lagi iri pada kakaknya yang berbakat, sebaliknya, ia selalu dibimbing kakaknya dengan baik.