Stasiun saat ini masih terasa hening, tidak ada tanda-tanda seseorang yang bekerja ataupun beraktivitas. aku bertanya-tanya jam berapa ini?
Kini aku duduk dibangku kosong yang ada di sana, melamun sambil melihat kearah rell kosong diDepan ku. Aku heran dengan tempat ini, mengapa rasanya sepi sekali padahal ini masih siang.Rasanya seperti hidup di kota mati.
Beberapa jam kemudian dan tampa ku duga tiba-tiba suara gerbong kereta mulai mendekat dan disana aku mulai melihat asap nya yang berterbangan di atas langit, sama seperti ciri khas kereta klasik yang sering ku lihat di buku-buku novel yang pernah ku baca.
Saat kereta itu berhenti didepan ku, pintu nya mulai terbuka dan aku memutuskan untuk masuk, tidak peduli kemana arah kereta ini akan membawa ku pergi. Tujuan ku hanya ingin pergi dari tempat ini secepatnya.
Aku duduk sendirian disana, sambil melihat keluar jendela dan melihat spot tempat yang awal nya terasa familiar sampai akhirnya aku di bawa ketempat asing yang bahkan belum pernah aku lihat.
"dimana ini?" pertanyaan terbesar yang kutanyakan dibenak ku saat ini.
Saat kereta itu berhenti di stasiun yang terlihat tua dan bahkan terlihat seperti tak terawat, aku memutuskan untuk keluar dan melihat area itu dengan lebih jelas. tapi Yang ku lihat hanya area seperti perkotaan kuno yang sudah berumur lebih dari ribuan tahun dengan kebun dan peternakan yang setidaknya masih dijaga dan dirawat, dan beberapa mobil klasik yang terlihat masih layak untuk digunakan.
"dimana perkotaan yang ku tinggal tadi?" tanya ku saat aku melihat kebelakang dan tidak melihat tanda-tanda kota dari kejauhan tempat aku berdiri saat ini.
Beberapa menit kemudian tiba-tiba aku merasakan tepukan tangan dipundak ku, dan seketika aku melihat kebelakang, dan menemukan seorang gadis yang membawa keranjang serta tas kulit berwarna coklat di Samping nya. Rambut nya yang pendek dan pakaian nya terlihat seperti orang-orang pada abad ke-19 membuat dia terlihat benar-benar berbeda dengan kebanyakan orang yang pernah ku temui sebelumnya. Beberapa saat kemudian. tiba-tiba,
"Hwæt eart þu?" ucap gadis itu dengan bahasa asing yang samasekali belum pernah ku dengar, sambil menatap ku dengan tatapan curiga dan sedikit ketertarikan disana.
Apa yang dia bicarakan?
"uhh... apa. yang. kau. bicarakan?" aku bertanya dengan menggunakan bahasa seadanya dengan gerak tubuh dan bahasa ku, kuharap dia mengerti.
beberapa menit kemudian setelah suasana yang cukup hening dan gugup itu, akhirnya gadis itu berbicara kembali dengan bahasa nya dan ia berkata "ic þē gelȳfe" sambil menarik tangan ku mengisyaratkan ku untuk mengikutinya,lalu aku dengan terpaksa mengikuti langkah nya, dan dengan perlahan mulai pergi menjauh dari stasiun dan pergi ke arah perkotaan kuno itu.