Siang itu, di kediaman rumah keluarga Arin Wijaya. Seorang asisten rumah tangga, Ayu, masuk ke kamar kecilnya yang ada di dekat dapur setelah melaksanakan rutinitas. Ayu berdiri di depan cermin kecil di sudut kamar, memerhatikan mata bulatnya yang lelah, dan bibir tipis yang selalu terkunci rapat, menahan segala rasa sakit yang terpendam.
Ayu membuka lemari dan mengambil surat dari pihak rumah sakit. Surat itu menyatakan bahwa Ayu memiliki penyakit Menopause yang menyebabkan ketidakmampuan untuk memiliki keturunan. Ayu menutup mata, berusaha menahan air mata yang hampir menetes.
Arka, anak tunggal keluarga Arin Wijaya, mengintip dan mendengarkan semuanya. Arka sebenarnya diam-diam menyukai Ayu, semenjak kedatangan gadis itu bekerja di rumah orang tuanya. Arka melangkah masuk ke kamar Ayu dengan tidak sopan.
"Ayu!" seru Arka, memanggil namanya. Ayu terkejut, menoleh ke belakang, seolah baru menyadari kehadiran Arka. Arka memerintahkan Ayu untuk menjaga rumah karena orang tuanya masih di luar kota.
Ayu terdiam dan mengangguk. Arka tidak langsung pergi dari kamarnya. Dia terus menatap dingin ke arah Ayu, karena tatapan dingin seperti itu membuat Ayu sedikit risih. Arka meraih surat milik Ayu dan membacanya. Setelah membaca, Arka terkejut dan merasa iba pada Ayu.
Malam itu, Arka pergi ke Clubbing dan melakukan party dengan teman-temannya. Namun, Arka tidak bisa melupakan Ayu dan surat dokter miliknya. Dia merasa iba pada Ayu dan ingin membantunya.
Keesokan harinya, Arka kembali ke rumah dan menemukan Ayu sedang menangis di ruang tamu. Arka merasa terkejut dan khawatir, lalu segera mendekati Ayu dan bertanya apa yang terjadi. Ayu berbohong pada Arka bahwa dia hanya sedang menangis karena film yang dia tonton.
Arka tidak percaya pada Ayu, tapi dia tidak memaksa Ayu untuk memberitahu apa yang sebenarnya terjadi. Arka hanya duduk di sebelah Ayu, menatap ke arah TV yang masih menyala. Malam itu, Arka dan Ayu menghabiskan waktu bersama, saling menatap dan merasa lebih baik.
Beberapa hari kemudian, Arka memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya pada Ayu. "Ayu, aku menyukaimu. Aku menyukaimu sejak pertama kali aku melihatmu," kata Arka dengan suara yang lembut. Ayu terkejut, tapi dia juga merasa bahagia. "Aku juga menyukaimu, Tuan Arka," jawab Ayu dengan suara yang lembut.
Arka tersenyum dan mengambil tangan Ayu. "Aku senang sekali mendengar itu, Ayu," kata Arka dengan suara yang lembut. "Aku akan selalu ada di sini untukmu, dan aku akan selalu menyukaimu." Ayu merasa bahagia dan merasa bahwa dia telah menemukan cinta sejati.