---
## Dina dan Dunia Tanpa Gunting
Di sebuah kota besar yang penuh dengan hiruk-pikuk kehidupan modern, seorang perempuan bernama Dina menjalani kesehariannya dengan tekun. Ia adalah pemilik sebuah salon kecil yang terletak di sudut jalan. Meskipun salon itu tidak besar, Dina memiliki keahlian yang luar biasa dalam menata rambut. Ia bisa menciptakan potongan rambut yang indah dan rapi, membuat setiap pelanggan yang datang merasa puas.
Namun, nasib berkata lain. Salonnya tidak pernah benar-benar berkembang. Ia tidak memiliki modal besar untuk promosi, tidak seperti salon-salon besar yang menghiasi pusat kota dengan iklan mencolok. Pelanggannya tetap sedikit, dan ia harus bekerja ekstra keras hanya untuk bertahan.
Suatu malam, setelah seharian bekerja, Dina duduk di kursi salon sambil membersihkan alat-alatnya. Tangannya mulai lelah, matanya terasa berat. Saat sedang mengelap gunting kesayangannya, tanpa sengaja gunting itu terlepas dari genggamannya dan jatuh.
“Aduh!”
Terlalu cepat untuk menghindar, ujung gunting yang tajam menusuk lehernya. Seketika, rasa sakit yang menusuk menjalar ke seluruh tubuhnya. Darah mengalir deras, menghangatkan kulitnya, membuatnya panik. Ia mencoba menekan lukanya, tetapi tubuhnya semakin melemah. Dunia di sekitarnya mulai berputar, dan dalam hitungan detik, semuanya berubah menjadi gelap.
### Kehidupan Baru yang Aneh
Ketika Dina kembali sadar, ia merasakan sesuatu yang berbeda. Langit-langit di atasnya bukanlah atap salonnya yang biasa, melainkan ukiran emas yang begitu megah. Ia mengerjap, mencoba memahami apa yang terjadi.
Di sekelilingnya, beberapa orang berdiri dengan ekspresi penuh kecemasan. Mereka mengenakan pakaian yang tampak seperti bangsawan dari zaman kerajaan.
Dina mencoba bangun, tetapi kepalanya terasa pusing. Dengan suara serak, ia bertanya, “Kalian siapa?”
Mereka tampak terkejut. Salah seorang pelayan, seorang wanita setengah baya dengan gaun sederhana, segera berlutut di samping tempat tidurnya.
“Tuan putri… Anda tidak ingat kami?”
Dina mengerutkan kening. “Tuan putri?”
Wanita itu mengangguk. “Anda jatuh dari lantai atas kemarin, dan sejak itu tidak sadarkan diri. Kami semua sangat khawatir…”
Seketika, rasa sakit menusuk kepalanya. Gelombang ingatan yang bukan miliknya membanjiri pikirannya. Ia melihat kehidupan seorang perempuan bernama Ella, seorang putri kerajaan yang cantik tetapi memiliki kisah tragis.
Ella memiliki rambut yang sangat panjang, bahkan hampir menyentuh lantai. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang tahu cara memotong rambut. Mereka menganggap rambut adalah bagian dari kehormatan dan tidak pernah berpikir untuk memangkasnya.
Namun, karena rambutnya yang luar biasa panjang, orang yang ia cintai mulai menjauh darinya. Ia merasa putus asa dan akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Dan sekarang, Dina yang berada dalam tubuhnya.
### Misi Dina di Dunia Baru
Dina butuh waktu untuk menerima kenyataan. Ia telah bereinkarnasi sebagai Ella di dunia yang sangat berbeda.
Namun, yang lebih mengejutkan adalah fakta bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang tahu cara memotong rambut.
Ia mencoba bertanya kepada para pelayan, tetapi mereka hanya menatapnya dengan bingung.
“Memotong rambut, tuan putri? Apa maksud Anda?”
Dina menghela napas. Ini lebih parah dari yang ia bayangkan.
Tidak hanya mereka tidak tahu bagaimana cara memotong rambut—mereka bahkan tidak tahu alat apa yang digunakan untuk melakukannya.
Jika tidak ada yang bisa melakukannya, maka ia yang harus melakukannya.
Ia mulai mencari alat yang bisa digunakan untuk memangkas rambutnya. Namun, satu-satunya benda tajam yang ia temukan hanyalah belati dan pedang. Jelas, itu bukan pilihan yang baik.
Maka, ia pergi ke bengkel pandai besi kerajaan.
Seorang pria kekar dengan lengan berotot menyambutnya dengan curiga. “Apa yang bisa saya bantu, tuan putri?”
Dina mengambil sepotong arang dan mulai menggambar sesuatu di atas meja kayu. “Bisakah kau membuat benda seperti ini?”
Pandai besi itu memperhatikan sketsa yang ia buat—sebuah gunting sederhana.
“Ini… alat apa?”
Dina tersenyum. “Aku akan menunjukkan padamu setelah kau membuatnya.”
### Revolusi Kecil Dimulai
Beberapa hari kemudian, pandai besi itu menyerahkan sebuah gunting yang masih kasar buatannya. Dina memeriksanya, merasakan bobotnya di tangan.
“Sempurna,” gumamnya.
Ia kembali ke kamarnya dan berdiri di depan cermin. Dengan hati-hati, ia mulai memotong rambutnya sendiri. Helai-helai rambut jatuh ke lantai, membuat para pelayan yang melihatnya menjerit ketakutan.
“Tuan putri! Apa yang Anda lakukan?”
Dina hanya tersenyum. Ketika ia selesai, rambutnya kini hanya sebatas bahu. Ia tampak lebih segar dan jauh lebih ringan.
Tak lama, desas-desus mulai menyebar. Para bangsawan dan pelayan mulai memperhatikan perubahan pada diri sang putri. Bahkan sang pangeran, yang selama ini mengabaikannya, kini mulai tertarik.
"Apa yang terjadi pada rambutmu?" tanya sang pangeran dengan penuh penasaran.
"Aku hanya merapikannya," jawab Dina santai.
### Dampak Besar dari Sebuah Gunting
Awalnya, orang-orang skeptis. Mereka menganggap memotong rambut adalah tindakan yang aneh. Namun, ketika mereka melihat betapa segarnya tampilan Dina, rasa penasaran mereka mulai tumbuh.
Seorang pelayan pria yang memiliki janggut panjang akhirnya memberanikan diri mendekatinya. “Tuan putri… bisakah Anda membantu saya?”
Dina tersenyum. “Duduklah.”
Dengan hati-hati, ia mulai memangkas janggutnya hingga rapi. Ketika pelayan itu melihat bayangannya di cermin, matanya membesar.
“Saya… terlihat lebih muda!”
Tidak butuh waktu lama sebelum tren ini mulai menyebar ke seluruh kerajaan.
Para pria mulai memangkas janggut mereka, para wanita mulai merapikan rambut mereka. Bahkan raja sendiri akhirnya meminta Dina untuk memotong rambutnya.
Dalam hitungan bulan, Dina yang dulu hanya seorang penata rambut kecil di kota besar—menjadi pelopor revolusi kebersihan dan mode di dunia ini.
Dan semua itu berawal dari sebuah gunting.
### Menghadapi Tantangan Baru
Namun, perubahan besar selalu membawa tantangannya sendiri. Banyak orang yang menentang kebiasaan baru ini, terutama dari kalangan konservatif yang merasa bahwa memotong rambut adalah sebuah penghinaan terhadap tradisi mereka. Beberapa bangsawan yang merasa terancam dengan perubahan ini mencoba menghentikan Dina dengan berbagai cara. Namun, ia tidak gentar. Ia tahu bahwa dengan keterampilan dan pengetahuannya, ia bisa membawa perubahan yang lebih baik.
Satu per satu, tantangan demi tantangan ia hadapi. Setiap kali ada orang yang menentangnya, ia lebih bertekad untuk membuktikan bahwa perubahan adalah kunci untuk kemajuan. Dina terus menyebarkan ide-idenya, mengajarkan kepada orang-orang bagaimana rambut yang rapi dan sehat bisa memberikan kebanggaan yang lebih besar.
Kini, tak hanya para bangsawan yang percaya padanya, tetapi rakyat jelata juga mulai mendukung perubahan tersebut. Salon kecil yang dulu tak pernah diperhatikan kini menjadi pusat inovasi baru, dengan orang-orang datang dari seluruh kerajaan untuk belajar tentang perawatan diri yang lebih modern.
Tamat.
---
JUMKAT :1010 KATA
KOMBINASI 3 GENRE:
1.Fantasi Isekai
2.Petualangan
3.Komedi
~CERPEN INI SAYA BUAT UNTUK EVENT GC FUKANO WITH FRIENDS~---