Hay nama ku adalah KayRaya dila di kenal sebagai Raya siswa kelas 2 SMP 15 tahun, aku akan menceritakan sedikit cerita ku mungkin agak sedikit alay untuk kalian.
Pukul 05:44.
Ibu:Raya bangun kamu harus sekolah.
Dia ibu ku Panggil saja Ema.
Aku:bentar lagi bu,,,
Ibu:bentar lagi gimana,,, ini udah jam
segini liat tuh,,, teman mu udah kirim pesan.
Teman ku yang di maksud adalah Dewi teman yang setia teman yang selalu memberi pesan agar aku bangun pagi tapi percuma saja, aku adalah anak yang suka tidur malam dan bangun kesiangan.
Ibu:Aduh,,,, ibu cuma punya uang 15 ribu dan bensin motor kamu habis... Gimana.
Seperti yang kalian baca,dari sisi kesusahan yang baru saja ibu ku ucapan, aku adalah anak orang biasa yang hidup hanya dengan uang secukupnya untuk makan, ada nasi pun sudah Alhamdulillah.
Ibu ku terus bergumam tentang uang setiap pagi saat aku akan sekolah.
Aku:aduh buuuu,,,, ya sudah kalau gitu gak usah sekolah.
Ucap ku yang masi sembunyi di balik kehangatan selimut ku,karena aku tinggal di daerah pegunungan jadi cuaca pagi mya sangat dingin.
Ibu ku tidak menjawab ia diam dan akhir nya...
Ibu: ya sudah kamu tulis surat kalau begitu,,, biar adik mu saja yang sekolah.
Aku memiliki satu adik perempuan yang masi berusia berjarak 8 tahun dari ku.
Aku bangun dan duduk ibu ku sudah menyiapkan kan buku dan pulpen untuk menulis surat ijin ku.
Setelah semua nya selesai dan ibu ku sudah menandatangani surat yang aku tulis kini ia sedang membangun kan adik ku yang tidur di kamar sebelah.
Pukul 06:25 aku masi di kamar ku sembari memainkan kan Ponsel milik ku,surat yang tadi aku tulis sudah aku kirim kan di grup sekolah ku.
Ibu:Ray adek mu mau pinjam HP nya.
Aku:Aaaa,,,,, ni ambil sendiri.
Tentu saja dengan rasa tidak iklas aku meminjam kan nya.
Pukul 07:00 aku duduk di ruang tamu sembari memainkan ponsel ku,karenan ibu ku sudah pergi mengantar adik ku ke sekolah nya.
Aku teringat beberapa waktu lalu ibu ku berpesan agar aku memanas kan makanan yang ada di meja,jadi aku pergi ke dapur dengan dua piring di tanga ku yang masing masing berisi lauk yang berbeda.
Setelah aku memanas kan nya aku kembali lagi ke ruang tamu kembali memainkan ponsel ku.
Aku sedang membalas pesan teman ku yang berisi kemarahannya karena aku tidak masuk sekolah hari ini.
Seperti.
"Jahat kamu,,, aku sendiri lo di kelas" ya seperti itulah kira kira tidak kurang.
Tak lama kemudian aku mendengar suara deru motor milik ibu ku.
Aku membukakan pintu tapi ternyata ia tidak memasukan nya dan hanya memarkirkan nya di teras depan.
"Oh astaga juga tahu aku tidak susah susah berlari untuk membuka nya"
Ibu:sudah kamu panaskan lauk nya?
Aku:udah
Ibu:oh,,, ibu pinjam HP nya dulu mau menelpon ayah mu.
Yah,,, ayah ku tidak di rumah ia pekerja rantau demi anak istri nya.
Aku menberikan ponsel ku,karena bosan aku menunggu sembari mengemil kacang yang ada di atas meja.
Aku melihat wajah ibu ku yang sedikit kusut yah sudah aku ketahui apa penyebab nya yaitu adalah UANG ya tidak lain adalah uang.
Tuuuttt,,,,, tuuuttt,,,, tuutt,,,,
Suara dering ponsel ku terdengar menandakan ibu ku menelpon seseorang tapi sampai ke sering ke empat tidak di angkat,begitu seterusnya sampai 3 kali ibu ku menelpon orang itu.
Dan akhir nya ibu ku mengganti haluan telpon nya kali ini tak sampai dering ke dua orang seberang saja sudah mengangkat nya.
Ibu:hallo..
Orang sana:hallo ngape,,,
Ibu:Dak nelpon be,,, ngape Kate Raya kalok nak buat yasin.
(Itu adalah bahasa yang di pakai ibu ku untuk menelpon keluarga ku yang ada di seberang pulau)
Orang sana: oh iyo aku nak betanye soal tanggal kemaren itu.
Ibu:yee,,, aku juge dak tekenang dengan jelas.
Lanjut ibu ku menelpon karena bosan aku masuk ke kamar ibu dan adik ku yang tak jauh dekat dengan ruang tamu.
Suara ibu ku menelpon terdengar aku tahu ponsel ku tidak akan di berikan dalam waktu dekat karena ibu ku belum menelpon ayah ku.
Di kamar aku menatap langit langit kamar milik ibu ku, yang hanya terlihat hanya genteng dan palang kayu.
Tak nyangka aku malah tertidur lelap.
Dan suara memanggil nama ku membuat ku terbangun,ternyata itu adalah ibu ku.
Ibu:Raya,,, HP nya ibu bawa dulu ya,,,, ibu masi mau nelpon ayah kamu,ibu mau kumpulan dulu ya.
Aku:hem...
Di hari tertentu ibu ku akan kumpulan dengan beberapa orang,yah enak bilang nya,beberapa ibu ibu desa mengutang dengan pinjaman keliling yang ada di sini,jadi ibu ku termasuk dalam kumpulan itu.
Itu semua di lakukan karena perlu UANG.
Selama aku tidur aku tak tahu apa yang terjadi karena aku terlalu nyaman di alam mimpi ku.
Hingga aku terbangun dengan suara tetangga ku.
Entah lah suara nya terlalu samar untuk aku yang baru bangkit dari alam mimpi tapi saat aku mendengar nama EMA yang mereka ucap kan membuat mataku langsung membuka lepar.
Entah kenapa secara tiba-tiba buliran air mata mengalir begitu saja.
Aku bangun dari tidur ku dan duduk di ruang tamu, saat aku dengar kan lagi itu adalah suara nenek dari ayah ku dan adik ayah ku yang sedang menggibah di rumah tetangga di sebelah rumah ku.
Air mata ku makin mengalir deras disana sedu sedu tangis ku aku tahan dengan tangan ku,ternyata mereka sedang menceritakan ibu ku.
" ohhh,,, dia nangis biar lah ndak papa dia nangis,,, aku lo ndak pernah minta tolong sama dia kok dia malah nyusahin sini"
Deg,,,
Tidak bisa di pungkiri saat suara itu menyebut nama ibu ku dan dengan kata menangis,tangisan ku semakin parah hati ku semakin panas,entah lah aku tidak bisa menyatakan nya di sini.
Untung nya saat itu di rumah tidak ada orang dan aku bisa menangis tapi tetap saja aku tak bisa menangis dengan suara terbuka.
Singkat cerita saat ibu ku pulang ke rumah dengan alasan menghindari nya aku pergi ke kamar mandi untuk mandi, dan kala itu suara ibu ku memanggil nama ku.
Ibu:Raya,,, hp kamu ibu pinjam dulu ya nak...
Deg,,,,,
Dengan cucuran air aku menyamarkan suara sedu sedan tangis ku,aku mendengar suara ibu ku dengan desak tangis walaupun aku tak melihat wajah nya tapi aku tahu,,, aku tahu ia sedang menangis aku tahu itu.
Setelah suara ibu ku menjauh dan aku menyelesaikan mandi ku ternyata ibu ku ada di kamar nya.
Kamar ku yang tak jauh dari kamar ibu ku membuat suara sedu tangis terdengar jelas yang berasal dari kamar ibu ku.
Oohhh astga semua perasaan tercampur aduk saat itu,aku tahu semua ini berasal dari masalah UANG dan saat ibu ku bilang ponsel ku di pinjam,itu bukan di pinjam tapi di,,,,
Aku mendengar langkah kaki ibu ku mendekat ke arah kamar ku,aku langsung menghapus air mata ku tak berani aku menatap wajahnya tapi saat aku melihat mata nya yang suah merah dan sembah karena menangis membuat ku rasanya ingin marah tapi tak bisa.
Ibu:Ray,,, Arisan ibu,,,, ibu jual kan saja ha nak!
Aku tahu jika arisan itu di jual maka aku tak bisa ikut study sekolah tapi jika itu tidak di jual maka entah apa yang akan terjadi.
Aku:terserah ibu saja,,,,
Aku menjawab dengan suara hampir tak terdengar, aku tak bisa mengucapkan kata TIDAK karena aku tahu saat ini keluarga ku sedang tidak baik baik saja.
Singkat cerita ibu ku berhasil menjual arisan nya dan syukur lah keadaan sedikit membaik.
Catatan ku:
Aku tahu aku anak pendosa,,, tapi aku mohon jangan biar kan ibu ku menjatuhkan air mata nya dengan keadaan tangis sedih.
Aku tahu aku anak tak berguna tapi aku mohon berikan keluarga ku seutas kebahagian sampai aku kehilangan detak jantung dan nafas ku.
Ibu:mereka tertawa di atas penderitaan kita nak,tapi jangan biarkan mereka melihat sisi kita yang lemah nak.
Aku tahu dengan tangisan tidak akan menyelesaikan semua nya tapi setidak nya reda kan rasa sakit ini.
MAKASI UDAH MAU BACA.
SEE YOUUU