Di atas langit yang tak terhingga, terdapat sebuah dunia yang tidak pernah dijelajahi oleh manusia biasa. Dunia ini dikenal sebagai Aetheria, tempat di mana awan berwarna-warni membentuk pulau-pulau terapung dan makhluk-makhluk fantastis berkeliaran bebas. Di sinilah kisah Ethan dan Emily dimulai, dua sahabat yang terjebak dalam petualangan luar biasa.
Ethan adalah seorang pemuda dengan semangat petualang yang tinggi. Ia memiliki rambut cokelat gelap dan mata biru cerah yang selalu bersinar penuh rasa ingin tahu. Sementara itu, Emily adalah gadis cerdas dengan rambut pirang panjang dan senyuman menawan. Mereka berdua telah bersahabat sejak kecil, tetapi hari itu akan mengubah segalanya.
Suatu sore, saat mereka sedang bermain di tepi jurang di pinggiran hutan, Ethan menemukan sebuah batu aneh yang bersinar lembut. Saat ia menyentuhnya, cahaya itu memancar dan menciptakan portal besar di depan mereka. Tanpa berpikir panjang, keduanya melangkah masuk ke dalam portal tersebut.
Mereka tiba di Aetheria, terpesona oleh pemandangan menakjubkan: pulau-pulau awan berkilauan, burung-burung raksasa yang terbang rendah, dan bunga-bunga bercahaya yang tumbuh subur di mana-mana. Namun, mereka segera menyadari bahwa dunia ini tidak sepenuhnya aman.
Di tengah perjalanan mereka menjelajahi Aetheria, Ethan dan Emily bertemu dengan makhluk bernama Zephyr, penjaga angin yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan cuaca. Zephyr memberitahu mereka bahwa dunia ini sedang dalam bahaya karena seorang penyihir jahat bernama Malakar berusaha mengambil alih Aetheria dengan kekuatan kegelapan.
Ethan dan Emily merasa terpanggil untuk membantu Zephyr melawan Malakar. Mereka harus mencari tiga artefak kuno yang tersebar di pulau-pulau berbeda: Cincin Cahaya dari Pulau Aurora, Pedang Angin dari Pulau Galea, dan Jantung Bintang dari Pulau Celestia.
Setiap pulau memiliki tantangan tersendiri. Di Pulau Aurora, mereka harus melewati labirin cahaya yang terus berubah; di Pulau Galea, mereka menghadapi badai hebat yang diciptakan oleh Malakar; dan di Pulau Celestia, mereka harus berhadapan dengan bayangan diri mereka sendiri.
Dengan keberanian dan kecerdasan masing-masing, Ethan menggunakan keterampilan bertarungnya sementara Emily memecahkan teka-teki untuk mendapatkan artefak tersebut. Setiap artefak membawa kekuatan baru bagi mereka untuk melawan Malakar.
Setelah berhasil mengumpulkan semua artefak, Ethan dan Emily kembali ke tempat Zephyr menunggu. Bersama-sama mereka menghadapi Malakar dalam pertarungan epik di puncak Gunung Angin. Dengan kombinasi kekuatan artefak dan kerja sama tim yang solid antara Ethan dan Emily serta bantuan Zephyr, akhirnya mereka berhasil mengalahkan Malakar.
Dengan kembalinya kedamaian ke Aetheria, Ethan dan Emily dipuji sebagai pahlawan. Namun saat portal terbuka kembali untuk membawa mereka pulang ke dunia nyata, keduanya saling berpandangan dengan rasa haru sekaligus kebahagiaan. Mereka tahu bahwa meskipun petualangan ini telah berakhir, ikatan persahabatan mereka akan selamanya terikat oleh pengalaman luar biasa ini.
Saat langkah terakhir menuju portal dilakukan, Ethan berbisik kepada Emily bahwa suatu hari nanti mereka akan kembali lagi ke dunia awan ini, tempat di mana mimpi menjadi kenyataan.
—Selesai.
[ Cerpen 2 ]