Di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh pegunungan, hiduplah seorang remaja bernama Orion. Dia adalah seorang pemuda berusia 17 tahun yang cerdas dan penuh rasa ingin tahu. Setiap hari, dia menghabiskan waktu di perpustakaan tua yang terletak di pusat kota, tempat di mana dia menemukan buku-buku tentang sejarah dan mitologi. Suatu hari, saat menjelajahi rak-rak buku, dia menemukan sebuah buku tua yang berjudul “Reinkarnasi: Kisah Cinta Abadi”. Buku itu menarik perhatian Orion karena ia merasa ada sesuatu yang istimewa tentangnya.
Di sisi lain kota, Aria, seorang gadis berusia 16 tahun dengan jiwa seni yang bebas, sedang mencari inspirasi untuk lukisan terbarunya. Dia sering menghabiskan waktu di taman kota, menggambar pemandangan alam dan orang-orang di sekitarnya. Suatu sore, saat Aria sedang melukis, matanya tertuju pada sosok pemuda yang sedang membaca di bangku taman. Tanpa disadari, itu adalah Orion.
Pada pertemuan pertama, Orion merasakan tatapan Aria dan menoleh ke arahnya. Mereka saling bertukar senyum, dan dalam sekejap mata, keduanya merasakan ikatan yang kuat meskipun baru pertama kali bertemu. Setelah beberapa kali bertemu secara kebetulan di taman dan perpustakaan, mereka mulai berbicara lebih banyak satu sama lain. Orion menceritakan tentang minatnya pada buku-buku sejarah dan reinkarnasi, sementara Aria berbagi kecintaannya pada seni.
Suatu malam, saat mereka berjalan pulang bersama setelah menghadiri festival seni lokal, Orion memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya kepada Aria. “Aku merasa kita memiliki koneksi yang lebih dari sekadar teman,” katanya dengan suara pelan namun tegas. Aria tersenyum lebar dan menjawab, “Aku juga merasakannya.”
Seiring berjalannya waktu, hubungan mereka semakin dekat. Namun, Orion mulai mengalami mimpi aneh tentang kehidupan masa lalu. Sebuah kehidupan di mana dia adalah seorang pangeran dan Aria adalah putri dari kerajaan tetangga. Dalam mimpi-mimpinya itu, mereka terlibat dalam kisah cinta terlarang akibat perang antara dua kerajaan.
Orion merasa bahwa mimpi-mimpi ini bukan sekadar imajinasi belaka, ada sesuatu yang lebih dalam yang menghubungkannya dengan Aria. Dia memutuskan untuk membagikan pengalamannya kepada Aria. Ketika mendengar cerita tersebut, wajah Aria berubah serius. “Aku juga pernah bermimpi tentang hal-hal aneh,” katanya sambil menggenggam tangan Orion.
Namun kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama ketika muncul konflik dari lingkungan sekitar. Teman-teman mereka mulai meragukan hubungan mereka karena perbedaan latar belakang sosial. Tekanan dari teman-teman membuat mereka ragu akan cinta mereka sendiri.
Suatu malam ketika bulan purnama bersinar terang, Orion membawa Aria ke tempat favorit mereka yaitu sebuah tebing dengan pemandangan indah ke arah lembah. Di sana dia berkata dengan penuh keyakinan “Cinta kita lebih kuat daripada semua rintangan ini. Kita harus percaya pada apa yang kita rasakan.” Dengan air mata bahagia mengalir di pipinya, Aria setuju.
Mereka memutuskan untuk bersama melawan semua rintangan dan mempercayai ikatan reinkarnasi yang telah menyatukan mereka kembali dalam kehidupan ini. Dengan tekad baru dalam hati mereka, Orion dan Aria melanjutkan perjalanan cinta mereka sambil terus mengeksplorasi misteri reinkarnasi yang menyatukan jiwa-jiwa mereka sepanjang waktu. Mereka belajar bahwa cinta sejati tidak mengenal batasan waktu atau ruang, itu adalah kekuatan abadi yang akan selalu membawa mereka kembali satu sama lain.
—Selesai.