Hari itu, seorang remaja bernama Fikri yang berumur 19 tahun sedang bermain game online bersama dengan seorang gadis yang bernama Amara berusia 26 tahun. Mereka selalu bermain bersama, bahkan setiap malam mereka berdua sering sleep call.
Selama itu juga Fikri merasakan ada perasaan suka yang mendalam, bahkan jika Amara mengatakan kepadanya kalau dia ingin mencari teman sleep call ataupun bermain bareng dengan cowok lpin.
Fikri akan merasa cemburu, hingga suatu hari. Saat Fikri sedang mandi-mandi bersama sepupunya, dia mengatakan kepada Amara lewat WA kalau dia ingin menjadi pasangannya. Hanya saja ditolak mentah-mentah oleh Amara karena umur Fikri yang berbeda begitu jauh darinya.
Hal itu membuat Fikri menjadi tidak semangat menjalani hari, namun dia tetap sering bermain bersama dan sleep call dengan Amara. Perasaan sukanya semakin lama semakin besar terhadap Amara. Hanya saja dia tahu bahwa Amara tidak akan mau menerimanya.
Saat malam hari, Fikri tidur dengan pulas, dan bangun dengan tubuh yang segar di pagi hari. Dia membuka hpnya, melihat ada notif WA dari Amara.
"Jangan baca chat di gc kak yanie! "
Itulah yang tertera di notif chat Amara, Fikri tersenyum lalu membalas.
"Larangan adalah perintah! "
Fikri masuk kesebuah aplikasi, dia membuka grup kak yanie yang biasanya dipanggil oleh Fikri dengan sebutan bunda.
Setelah membaca semua chat itu, Fikri merasa bahwa dia masih memiliki kesempatan. Dia kembali chatingan dengan Amara seperti biasa. Hingga suatu hari dihari minggu, disaat Fikri sedang panen cabe. Amara tiba-tiba saja mengirim sebuah fotonya, membuat Fikri kebingungan.
"Tidak biasanya Amara mengirim foto-fotonya seperti ini! " Tutur Fikri penasaran.
Kembali, notif chat Amara masuk di hpnya.
"Yang mana yang bagus untuk sw ku? " kata Amara bertanya.
"Yang ini, lebih cantik! " Fikri membalas.
"Ok, apa kata-kata yang bagus ya? " Amara kembali bertanya.
Fikri kebingungan, kata-kata bagus? Apa maksudnya itu?
"Caption maksudnya? " Tanya Fikri.
"Nah iya 🤣🤣🤣! "
"Astaga! " Fikri tertawa kecil.
"Gimana kalau Sudah ada yang punya! " Balas Fikri.
"Tapi aku kan jomblo! " Amara membalas.
Fikri menjadi sedih, dia terdiam sesaat sebelum akhirnya membalas.
"Kalau gitu,sedang mencari pasangan! " kata Fikri cemberut.
"Tuh kan gak peka! " Amara membalas dengan perasaan kesal.
Fikri termenung, kebingungan, apa maksudnya gak peka? Fikri berfikir sejenak, hingga akhirnya dia paham apa yang dimaksud oleh Amara. Dengan pd dan bangganya, Fikri membalas.
"Kan ada aku! " kata Fikri.
"Telat! " jawab Amara.
Hari itu, Fikri dan Amara pun resmi jadian. Mereka berdua terus menjalani hati dengan bahagia. Keduanya saling mengerti satu sama lain.
Amara bahkan banyak melarang Fikri melakukan hal-hal yang berkaitan dengan gadis lain. Dia menyuruh Fikri agar tetap stay cool. Fikri selalu menerima ego dari Amara tanpa paksaan.
Hari demi hari mereka lalui dengan bermain game bersama, setiap malam mereka selalu sleep call bareng. Mereka berdua terlihat sangat bahagia. Hingga suatu hari Amara mengatakan kepada Fikri bahwa dia sakit. Dan akan dirawat beberapa hari tanpa boleh memegang HP.
Amara bahkan menyuruh Fikri untuk mencari gadis lain yang lebih baik darinya.
"Ayy, carilah yang lebih baik dari ku! " kata Amara
Hal itu membuat Fikri merasa sangat terpukul, Fikri bahkan menangis dengan keras saat itu.
"Aku akan menunggumu! " kata Fikri menolak permintaan Amara.
Tentu saja Fikri menolak, dia begitu sayang dan cinta sama Amara. Dia bahkan ingin melanjutkan hubungan mereka hingga ke atas pelaminan.
"Aku tidak bisa melawan keluarga! " kata Amara membalas. "Usiamu terlalu muda untuk ku! " kata Amara.
"Baiklah, aku akan menerimanya! " kata Fikri pasrah.
"Mari kita putus! " kata Fikri.
Semenjak hari itu, Fikri tak pernah lagi menunjukkan wajah semangat. Senyumannya bahkan selalu palsu, dia sering memaksa untuk senyum didepan semua orang.
Hari-hari nya menjadi kelam, semangat hidupnya benar-benar hilang. Dia bahkan tidak tahu harus melakukan apa lagi agar hidupnya kembali lagi dengan semangat.
Namun, secara tidak sadar dia tiba-tiba saja teringat akan akan perkataan Amara yang selalu mengatakan semangat kepadanya. Semangat mencari pekerjaan, semangat ayy. Hal itu membuat semangat Fikri kembali hidup.
"Aku akan terus berjuang! Ara, tunggu aku! " Fikri berkata dekat penuh tekad.
Dimulai bekerja, apapun pekerjaannya akan terus dia lakukan. 4 bulan bekerja, Fikri mengumpulkan uang sebanyak 10 juta rupiah. Dia mulai membuat sebuah bisnis, dimulai dari menjual pakaian. Hanya saja usahanya itu tidak berhasil.
Fikri tidak patah semangat, dia mencoba hal lain dengan menjual makanan. Dan ternyata itu laku keras. 2 tahun kemudian bisnisnya mulai membesar hingga ke ujung pulau Sumatera. Dimulai dari jual kecil-kecilan sekarang sudah menjadi pengusaha sukses.
Suatu hari, Fikri melakukan perjalanan ke ujung pulau Sumatera. Dia teringat akan tempat dimana Amara menyebutkan rumahnya.
Jantung Fikri seakan-akan meledak, detaknya bahkan begitu kencang. Kenangannya dengan Amara yang hanya berjalan selama 2 minggu tapi serasa 2 tahun kembali teringat oleh Fikri.
"2 tahun sudah berlalu, ternyata rasa yang selama ini ingin ku hilangkan tak pernah bisa hilang. Karena sekarang aku sudah sukses, maka aku akan menjemputmu! Ara! Aku harap Ara sudah sembuh sekarang!" Kata Fikri.
Fikri pergi ke toko perhiasan, dia membeli sebuah cincin berlian yang begitu indah. Setelah itu Fikri pergi ketempat dimana ara mengatakan rumahnya berada.
Fikri pun bertanya kepada penduduk sekitar dimana rumah Amara berada. 2 jam bertanya, akhirnya seorang warga mengatakan kapada Fikri lokasi spesifik rumah Amara. Karena sebelumnya ara hanya mengatakan nama daerahnya.
"Terimakasih pak! " Kata Fikri menangkupkan kedua tangannya tanda berterima kasih juga.
Tok tok tok
"Iya, siapa? "
Seorang wanita cantik yang memakai jilbab membuka pintu. Keduanya saling bertatap muka, waktu seakan-akan berhenti sejenak. Keduanya saling memandang, perasaan Fikri menggebu-gebu.
Begitupun dengan Amara.
"Ara? "
"Fikri? "
"Kau benar-benar Amara! Apakah kau baik-baik saja sekarang? " Fikri bertanya dengan antusias.
"Ya, aku baik-baik saja. Tapi kenapa kau datang kemari? Dilihat dari pakaianmu, sepertinya kau sudah sukses sekarang! Selamat ya! " Ucap Amara memberikan selamat.
"Aku memang datang untuk menemuimu! Apakah kau masih belum punya pasangan? " kata Fikri kembali bertanya.
"Belum! Bagaimana denganmu? Dimana pasanganmu? Apakah kau tidak membawanya? " ucap Amara bertanya.
Fikri menggaruk kepalanya dengan wajah tersenyum.
"Apakah kau lupa? Dulu aku bilang bahwa aku akan menunggumu. Dan sekarang... Aku sudah berada didepanmu. Bisakah aku melamarmu sekarang? " Fikri berkata sambil mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya.
Dia menurunkan satu kakinya, membungkuk didepan Amara lalu membuka kotak tersebut. Sebuah cincin berlian yang indah tampak jelas dimata Amara.
Mata Amara sedikit berkaca-kaca, dia ingin mengambilnya. Namun dia tidak tahu seperti apa lagi perasaannya kepada Fikri.
Fikri berdiri, dia mengambil cincin itu lalu membuang kotaknya. Mengambil tangan kanan Amara lalu memasukkan cincin itu kedalam jari manis Amara.
Amara terkejut, pikirannya melayang entah kemana. Perasaannya bercampur aduk, tidak tahu harus berkata apa.
Didalam rumah, ibu Amara telah memperhatikan semenjak Amara membuka pintu. Melihat putri tercintanya yang dilamar oleh seorang laki-laki membuat hati menjadi senang.
"Apakah kau mau, menjadi istriku? Amara? "
"Mau, tentu saja aku mau! " kata Amara sambil mengipas wajahnya dengan tangannya.
Kisah pun berakhir dengan Fikri yang akhirnya menikahi Amara. Meskipun Fikri sudah sukses, namun pernikahan yang dia adakan tetap sederhana.
Apa yang dapat kalian ambil dari sini adalah! Jangan pernah patah semangat hanya karena putus cinta! Cinta itu butuh perjuangan! Bukan perkataan! Jika kau hanya berkata-kata saja namun tidak ada perjuangan, itu namanya bukan cinta tapi kemunafikan! Perjuangkan jika benar-benar cinta! "Maka kau adalah laki-laki sejati"