Lesa pun berdiri dari duduknya
"Oke baiklah aku ada urusan penting, Sampai jumpa Leo, aku ingin melanjutkan misi ku, semoga hari mu menyenangkan" Lesa ingin pergi, tetapi tangan nya di tarik oleh Leo, Lesa pun terjatuh di pangkuan Leo.
"Kenapa begitu terburu-buru baby? Tidak ingin bermain lebih lama dengan ku hm? " bisik Leo ia sengaja menggoda Lesa, menggigit kecil telinga Lesa."
Raut wajah Lesa berubah merah seperti tomat
"Jangan Mencoba menggoda ku Leo, aku bukan perempuan yang bisa kamu goda seperti itu" bisik Lesa.
*oh shit! Mengapa kamu begitu manis Baby* Batin Leo, niat ingin menggoda Lesa tapi malah dia yang kena batu nya.
Lesa langsung berdiri dari pangkuan Leo.
"Byee honey, nanti aku akan hubungi kamu" ucap Lesa mencium sekilas bibir Leo.
Lesa pun keluar dari ruangan itu.
'Oh no baby, kamu menggoda ku' gumam Leo, dia suka gaya Lesa yang nakal, hanya kepada nya, ingat! Hanya kepada Leo.
Sedangkan di tempat lain Lesa dan Ronal sedang dalam perjalanan menuju ketempat mangsanya.
Lesa membuka obrolan.
"Ronal, apakah satu mangsa sudah kau dapatkan ?" tanya Lesa dia sudah tidak sabar untuk menyiksa mangsa nya.
"Sudah nona, meraka ada di ruang bawah tanah"
jawab Ronal, terus melajukan mobil menuju ruang bawah tanah.
Ruang bawah tanah itu seperti goa yang bisa di masuki oleh kendaraan seperti mobil, ruangan itu di buat khusus oleh Daddy Lesa, tidak ada satu pun yang tau ruang bawah tanah, selain Lesa dan parah bawahan Daddy nya.
Di goa itu juga menyimpan semua senjata api, senjata tajam, dan lain-lainnya.
Sesampainya di ruangan khusus untuk para mangsa, Lesa langsung masuk di ikuti oleh Ronal dan parah anak buah lainnya'
"Welcome to the hell world" bisik Lesa tepat di telinga sang mangsa.
"Siapa Anda! Mau apa anda hah, jangan berani bermain-main dengan ku!" teriak Kalvin Karan Kroos.
"Shuttth mengapa berteriak Karan? Aku tidak suka mulut mu yang tidak sopan begitu hm". Ucap Lesa tersenyum manis, wajah manis tapi tidak dengan aura mematikan.
"Pertama 'Bima Black Toni Kroos', Kedua 'Andre Bantara Kroos', Ketiga 'Granger Prix Kroos', keempat 'X-ray Adit Kroos', dan kau yang ke Lima Kalvin Karan Kroos, bukan kah itu nama-nama anggota kalian hm?" tanya Lesa dengan wajah tegas nya.
"What the F*CK! Mengapa kau bisa tau?, siapa kau! Apa maksud semua ini?" tanya Karan.
"Aku gadis kecil yang selama ini kalian cari dan yang ingin kalian lenyapkan!, coba lihat wajah ku? kamu tidak mengenali ku Karan?" Bukanya menjawab, Lesa malah balik bertanya.
Suara Lesa begitu lembut, tetapi aura Mafia nya begitu kental, Karan sampai gemetar di buat nya.
"Oh ternyata kau anak wanita jal*Ng itu, cih kau sama seperti Mommy mu, tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik" Karan menatap Lesa dengan tatapan nafsu.
Lesa mendekatkan wajah nya di depan Karan.
"Mulut mu begitu lancang Karan" Lesa menarik rambut Karan lalu membenturkan nya ke lantai sampai darah bercucuran di dahi Karan, setelah itu tidak menunggu waktu lama lagi Lesa Langsung mengambil belati kesayangan nya dari semasa Lesa masih bersama sang Daddy.
Tanpa belas kasihan Lesa mencengkram rahang Karan, sampai mulut nya terbuka, lalu langsung merobek Mulut Karan dengan belati nya.
Karan meringis perih. "F*CK You!! Damn!! Kau memang wanita baj*Ng*n" teriak Karan.
"Ah i'm sorry, apakah begitu menyakitkan Karan? Aku hanya memberi sedikit hukuman karena mulut mu begitu lancang menyebut mommy ku jal*Ng, tidak salah kan apabila aku membalas hm?" Lesa tampak seringai tipis di sudut bibir nya
"Kau dan mommy mu pantas mendapatkan julukan jal*Ng!" teriak Karan, walau mulut nya sudah robek tetapi ia masih mempunyai kekuatan untuk memaki-maki Lesa.
"Oh no, ternyata kamu masih bisa berteriak Karan" Lesa mengambil kembali Belati nya, Lesa menjilati belati bersimpuh darah Karan.
"CK! Begitu pahit, semasa hidup kau memakan apa Karan? Darah mu saja begitu tidak enak" tanya Lesa dengan wajah seperti iblis kecil yang sedang kelaparan.
Karan yang melihat itu pun merinding
*Sebenarnya dia wanita atau iblis!* batin Karan.
Lesa mengambil Alkohol, lalu ia tuang kan ke wajah karan. "Aaaaaa perih! Kau wanita iblis!" teriak karan, luka yang masih bersimpuh darah di siram oleh alkohol, begitu perih sangat menyakitkan.
"Oh My Good kamu benar karan aku wanita iblis yang akan perlahan menyiksa mu lalu mencabut nyawamu, aku suka melihat wajah mu yang begitu kesakitan karan,, apakah kau tidak ingat saat kalian menyiksa keluarga ku?" Tanya Lesa.
"Ampun,, maafkan aku, ku mohon ampuni aku, tolong lepaskan aku!" Mohon karan begitu menyedihkan.
"Wow secepat itu kamu menyerah karan? Tidak ku sangka anggota Kroos ternyata begitu lemah!"
"Kau memang wanita iblis, kau menurun sifat Daddy mu, tidak ku sangka, kalau tau dari dulu aku sudah mencari mu dan melenyapkan nyawa mu, Kalian Keluarga Fibri memang biadab!!" teriak karan, ia sungguh menyesal, Kenapa tidak dari dulu melenyapkan gadis kecil yang di anggap nya lemah.
"Terimakasih atas pujiannya, Itu kesalahan kalian karena menganggap ku gadis kecil yang lemah! Aku memang wanita iblis Karan, aku menjadi seperti ini semua karena kalian! Dulu aku hanya gadis kecil yang tidak ingin terjun terlalu dalam di dunia bawah, tetapi karena dendam ku yang membuat tekat ku berubah, Aku Lesa bersumpah membalas kematian keluarga ku!" Lesa menatap Karan dingin dengan mata memerah.
Karan di buat gemetaran di tempat nya, dia tidak menyangka aura Lesa lebih mencengkram dari Daddy nya.
Lesa berjalan mendekati Karan,dia membungkuk wajahnya di buat sejajar dengan Karan.
"Karan ayok Kita bermain, dulu aku selalu bermain dengan Daddy ku, berhubung Daddy sudah tidak ada, kamu yang menggantikan nya" Ajak Lesa.
"Bermain apa?" tanya Karan gugup.
"Jangan gugup seperti itu Karan, selama kamu menang dalam permainan ini, maka kamu tidak akan aku sakiti, Tapi apabila kamu kalah, Bom! kamu kena hukuman karan" seringai Lesa.
"Ronal ambil permainan nya, dan kamu Gio lepas kan ikatan rantai di tangan karan" Perintah Lesa.
"Te-tapi nona..." belum sempat Gio melanjutkan perkataan nya, sudah di potong oleh Lesa.
"It's ok, I can handle it" Potong Lesa tegas.
Gio pun melepaskan rantai yang mengikat tangan Karan.
"Tetap lah tenang Karan, jangan mencoba berbuat hall yang bisa membuat diri mu langsung mati konyol!" tegas Lesa, ia tau isi pikiran karan dan gerak-geriknya.
*Oh damn! Dia ternyata lebih pintar dari yang ku pikirkan* batin Karan, ia tidak ingin mati konyol.
Ronal pun datang membawa permainan
ular tangga, permainan ular tangga biasanya di mainkan Lesa dengan sang Daddy.
Pfhhh!...
Karan hampir ketawa, ia pikir permainan seperti apa, ia sampai tegang *Cih ternyata benar dia begitu masih polos* batin Karan.
"Come on Karan" ajak Lesa, Ronal sudah menyiapkan tempat untuk mereka bermain.
"Kocok dadu lalu lempar, apabila kau menang sampai di final,aku akan melepaskan mu, tapi apabila aku yang menang, kau akan jadi tahanan ku sampai mati! You understand?" Lesa menjelaskan aturan main nya.
"i'm understand" jawab Karan.
"Baiklah, let's get start" Lesa memberi dadu kepada Karan.
Selang tiga puluh menit babak terakhir di mainkan oleh Lesa.
Lesa melempar dadu, mendapatkan dadu nomor dua, tepat sekali! Permainan di menang kan oleh Lesa.
"Aku menang Karan? kau tahanan ku sekarang" ucap Lesa tegas dengan senyum manis nya.
"Tidak! Ini tidak adil! Kau curang Lesa!" bentak Karan, ia mencoba memberontak tetapi Gio dan Ronal lebih dulu menangkap lalu mengikat kembali Karan.
"Aku curang? Kau yang terlalu bodoh Karan! Sekarang kau mendapatkan hukuman, kau ingin yang mana? benda tajam ini? Atau senjata api? atau minuman ini hm?" tanya Lesa, ia memainkan belati di tangan nya.
"Tidak!" tolak Karan keras.
"Oke baiklah aku yang akan memilih, hm seperti nya aku masih ingin bermain dengan belati ku" Lesa menusuk Belati tepat di dahi Karan, ia terus melukis karya nya di dahi Karan menggunakan belati.
"Aakkk Tolong berhenti, ini sangat menyakitkan Lesa!!" Teriak Karan, ia begitu tersiksa.
"Teruslah berteriak Karan,aku suka melihat mu berteriak meminta ampun kepada ku hahahahah" Lesa tertawa menyeramkan ia sudah menjadi iblis kecil yang siap kapan saja memakan mangsanya.
Ronal dan Gio beserta yang lain sudah terbiasa melihat Nona nya menyiksa para penghianat, jadi tidak heran apabila Lesa menyiksa Karan begitu sadis.
Author:(Mau tau kelanjutannya,ayok cek profil ku.)