Selama di pesawat menuju negara L.A. Pio tertidur, fisik nya begitu melelahkan, sudah delapan jam di habiskan nya dengan hanya tidur.
*Cantik* Batin seseorang yang dari tadi memperhatikan Pio.
Pio terbangun dari tidur nya ia melihat jam di handphone."Tersisa 16 jam lagi sampai di L.A" gumam Pio.
Pio mengeluarkan cemilan yang ada dalam tas kecil nya. Ia pun makan cemilan sambil main handphone,tidak melihat sekeliling nya ada orang yang sedang memperhatikan nya sedari tadi.
"Hmm ini sangat lucu, pasti cocok untuk Aina" Pio tersenyum kecil melihat baju yang sangat lucu untuk adik perempuan nya. Saat pulang dari negara L.A ia akan membawakan baju lucu itu untuk adik nya.
"Menarik, ternyata dia menggemaskan" gumam seseorang. Sudah dari awal saat masuk pesawat melihat Pio, ia pun memilih tempat tidak jauh dari Pio, agar leluasa melihat gadis yang membuat nya tertarik.
"Tuan? Siapa yang menarik?" tanya asisten nya.
"Kau lihat gadis yang memakai jaket kulit dan celana jeans, Seperti nya dia juga berasal dari Indonesia" Ucap Muhammad Putra Rosan.
" Benar tuan, dia sangat cantik, aku kira dia gadis jepang hahah" Sahut sang asisten nya di akhiri tawa kecil.
"Kau benar Vin, aku saja tidak menyangka kalau dia dari Indonesia juga, lihat wajah nya hampir mirip dengan anime jepang" Memang dasar Tidak bos tidak asisten sama-sama pencinta anime jepang.
"Tapi kenapa tuan bisa tau dia orang Indonesia juga seperti kita?" tanya Vino, ia penasaran tuan nya selalu bisa tau orang-orang berasal dari mana saja.
"Stupid! Kau lihat saja pakaiannya" Kesal Rosan memukul lengan Vino yang berada di samping nya.
"Maaf bos, gitu aja marah aish!" Vino jengkel bisa-bisanya dia di bilang stupid, eh tapi benar sih hahaha.
Pio mulai merasa seperti ada yang memperhatikan nya sedari tadi, ia pun melihat sekeliling, ternyata biasa saja. "Ah mungkin hanya perasaanku saja" gumam Pio, setelah menghabiskan cemilan nya ia pun tidur lagi, sambil menunggu pesawat mendarat sampai di negara L.A.
"Hampir kita ketauan! Apakah mulut mu tidak bisa di kecil kan sedikit Vin?! Selalu saja cempreng seperti ibu-ibu yang sedang marah-marah" kesal Rosan, ia seperti penjahat yang hampir tertangkap basah huhu.
"Hehe maklum bos, dulunya kan mama saya kepengen anak perempuan, eh gak tau nya saya deh yang lahir" sahut vino tertawa garing.
"CK! Pantas saja kau seperti perempuan hahah" tawa Rosan pun lepas.
"Tuan kau seperti nya senang sekali mentertawakan ku!" Vino berpura-pura merajuk.
"Stop Vin! Kau itu pria, berperilaku lah seperti pria sejati, jangan sampai otak mu bergeser ya!" tegas Rosan bergidik ngeri, ia geli melihat tingkah Vino, walau pun itu hanya berpura-pura sih.
"Apalah tuan,marah-marah terus nanti cepat tua loh, aku kan hanya bercanda, gini-gini masih suka gadis perawan loh hahaha" Sahut Vino menyunggingkan senyum. Memang asisten nya yang satu ini sedikit koplak.
"Sudahlah mending sekarang kita tidur, masih lama pesawat mendarat" Ajak Rosan
"Ayok bos, peluk aku dong" canda Vino.
"Vino!!! Stop atau gaji mu saya potong!" tegas Rosan, ia sudah sangat geli melihat tingkah Vino yang seperti itu.
"Iyah-ya tuan, maaf, gitu aja marah lagi aish, kena penyakit jantung baru tau rasa" Vino pun berhenti menjahili tuan nya.
"Lagian Kau pikir aku gay, masih normal nih kawan" sahut Rosan tersenyum miring.
"Dih ngeledek" Kesal Vino.
"Suka-suka saya dong" Ejek Rosan.
"Iya in aja deh biar senang" cibir Vino
Meraka berhenti berdebat, tidak terasa Rosan dan Vino sudah tertidur begitu nyenyak, sambil menunggu pesawat mendarat sampai tujuan.
----------------
Tidak terasa, Pio sudah sampai di negara L.A.
"Udara di sini begitu menyejukkan, aku tidak salah memilih tempat me time" Gumam Pio saat sudah sampai di negara L.A.
Pio merentangkan tangannya lebar menghirup udara segar yang sangat menyejukkan, ia pun melangkah ke luar bandara
Piolet berjalan sendirian, kaca mata hitam dan jaket kulit beserta celana jeans nya, sambil menyeret koper.
sesampainya di luar bandara, Pio menyetop taxsi yang lewat.
"Are there any apartments near here? (apakah ada apartemen di dekat sini?)" tanya Pio pada sopir taxsi
"Yes, non, I will take you to a famous apartment in this country (iya nona, saya akan mengantarkan ke apartemen terkenal di negara ini)" jawab sang sopir taxsi.
"Terimakasih" balas Pio menggunakan bahasa Inggris.
"Apakah nona berasal dari Jepang?" tanya sang sopir, ia melihat wajah Pio seperti gadis berasal dari Jepang.
"Tidak pak, saya berasal dari Indonesia" jawab Pio.
"Owh orang Indonesia, lagi liburan ya nona di sini" tanya sang sopir.
"Hm" Jawab Pio.
*Dingin sekali, ternyata nona ini sedikit cuek* batin sang sopir, ia pun berhenti bertanya.
Sedangkan di tempat lain, Rosan dan Vino saking pulas nya tertidur sampai di bangunkan oleh pramugari.
"Tuan-tuan bangun" Pramugari cantik itu sedikit menggoyangkan lengan Rosan dan Vino.
Rosan dan asisten nya pun terbangun.
Pramugari itu hampir tertawa karena melihat gaya tidur Rosan dan asisten nya.
*Ah mungkin saja mereka gay, ganteng-ganteng kok gay sih, pupus deh harapan dedek hahah* batin pramugari itu tertawa cekikikan.
Saat mendengar suara cekikikan pramugari Rosan langsung melihat sekeliling dan juga baru sadar kalau ia dengan Vino sedang berpelukan.
Rosan langsung menendang tubuh Vino sampai terjatuh.
"Bos apaan sih!! Sakit loh bisa encok nih pinggang saya" kesal Vino.
"Kau ngapain peluk-peluk! Dasar asisten tidak tau malu" Jawab Rosan ikut kesal juga.
"Dih siapa juga yang meluk bos, bos kali yang peluk saya duluan,Karena sudah lama ngejomblo" sahut Vino.
"Diam! Atau gaji mu saya potong!" ancam Rosan.
"Cih! Apa-apa mengancam, Iyah deh iya maaf" kesal Vino. Rosan selalu mengancam akan memotong gaji nya, udah tau dia perlu uang, kan gak bisa beli koin untuk nonton anime kalau sampai gaji nya di potong.Emang dasar Wibu kocak hahah.
Pramugari itu sampai melongo melihat perdebatan dua pria yang di cap nya sebagai gay itu. *Yaelahhh sok-sok pada gak mau, bilang aja takut reputasi nya rusak karena ketahuan gay hahah* batin pramugari itu.
"Anda lihat apa hah! Cepat pergi!" usir Rosan tegas kepada pramugari itu.
"Maaf tuan, saya permisi" Pramugari itu langsung membungkuk lalu meninggal Rosan dan Vino yang tersisa di dalam pesawat.
Rosan tersadar di mana gadis yang membuat nya tertarik. "Vino, di mana gadis itu" tanya Rosan, melihat sekeliling yang sudah sepi hanya dia dan Vino saja.
"Yaa,, kita kehilangan jejak gadis jepang itu bos" sahut Vino, harapan nya mendapatkan nomor WhatsApp gagal deh huhuh.
"Kau cari data tentang gadis itu, dalam 24 jam harus sudah dapat, aku tidak mau menerima alasan apapun" Tegas Rosan.
"Yaelah bos nambah lagi dong tugas saya hadeh" sahut Vino lesu.
"Tenang, kamu akan mendapatkan bonus kalau sudah ketemu informasi tentang gadis itu" Ucap Rosan.
"Wow gitu dong, kalau gini kan jadi semangat lagi hahah" Vino tertawa kesenangan.
"Cih dasar mata duitan" decak Rosan.
"Ya dong Tuan, lumayan buat nonton anime" ucap Vino bangga.
"Emang nya Meraka sudah update ya? Bukan nya sudah dua hari ini tidak ada update?" tanya Rosan.
"Dih bos ketinggalan nih, orang udah update tadi pagi, tapi ya gitu saya belum bisa nonton, karena koin habis" jawab vino.
"Bilang dong dari tadi, ayok ke apartment, aku mau segera nonton" Ajak Rosan.
"Ikut nonton ya tuan" Mohon vino, mata nya di buat berbinar.
"Ogah! Kau dapat kan dulu data gadis itu" Rosan pun meninggal Vino sendirian di dalam pesawat.
"Dasarr pelit! Semoga saja jomblo seumur hidup!" teriak Vino.