Jelang hari kelahiranku, orangtuaku tidak punya persiapan apa-apa untuk kelahiran aku. Memang tuhan sangat adil waktu melahirkanku ibuku sedang memberi pakan untuk ayam peliharaan ibuku tanpa disadari ibuku kontraksi di kandang ayam itu dan lahirlah aku, si keriting, kulit sawomatang, barbadan bundel,berat 2kg saja, dan kecepatan yang sangat tinggi nenekku belari dari rumah mendengar teriakanku yang melengking dari dalam kandang. Lalu iya menggedongku, sedangkan ibuku di tolong warga sekitar menggotong ibuku kerumah dan di beri pewaratan dari neneku sendiri karena beliau juga seorang dukun beranak.sedangkan aku dimandikan oleh adik-adik ibuku lalu selang beberapa hari keluargaku menggelar acara tasyakuran sekaligus pemberian nama untukku, pemberian nama ini terinsipirasi dari kejadian kelahiranku dan namaku Mano zirrati. Nama yang unik tanpa ada arti yang mendalam sekali untuk namaku ini.Tumbuh kembangku dilingkupi keluarga cemara, yang di saat susah bukan menjadi masalah namun disaat senang lebih mendamaikan. Entah kenapa disaat ibuku dan bapaku menyekolahkanku, waktu sd, nuansa lingkupan sekolah menyenangkan, tetapi ada saja kejadian yang mengahancurkan jiwaku dari pelecehan yang di lakukan saudara sepupuku, dan kejadian berulang saat aku sedang bermain- main dengan teman-teman laki-laki dan perempuan gabung sedang asyik bermain air di sungai kecil ada satu teman laki- laki melecehkanku lagi di saat sd begitu melihat mereka rasa trauma itu hadir saja sering menghindar itulah caraku agar diriku tenang.Dalam perjalanan sekolah di sd sering terjadi hal-hal yang mematahkan semangatku buat sekolah, potensi akademik yang tidak bagus dimata orang tua beserta guru2 yang terkadang memojokanku,seakan-akan suatu hari tidak akan bersinar dan selalu redup dimata mereka.Jelang memasuki sekolah smp, barulah cerita suram kembali hadir. Ibu meninggikan suaranya diwaktu pagi( Mano... mano...ayo bangun!). Dengan setengah sadar aku menjawab teriakan ibu. ( iya ibu) lalu dengan sigap aku menuju ke kamar mandi dan segera bersiap- siap langsung kesekolah tanpa sarapan pagi seperti biasanya.Dalam perjalanan berjalan kaki ke sekolah bertemu teman dekatku, kami saling menunggu biar menuju ke sekolah barengan karena jarak tempuh ke sekolah kami harus melewati dua kampung. Sekolah ini sekolah swasta dengan jumlah murid hanya 112 orang saja dan juga sekolah gratis uang sekolah hanya uang baju, fotokopi buku, serta perlengkapan buku, pulpen di beli sendiri dari orang tua kami, dan nama sekolahnya MTS s. Muhammadyah pu'u karara. Sesampainya kami semua di sekolah aku bersama teman- taman saling berbagi tugas yang terkadang tidak sempat di kerjakan dirumah, saling berbagi pulpen jika tidak punya pulpen, tapi begitulah aku si paling tidak bisa bergaul dengan situasi yang terkadang berpura- pura menjadi orang lain agar diakui keberadaannya biar jadi teman akrab yang sering dibedakan sendiri terkadang.bermula saat temanku tampo mengajak baradu kejailan denganku sampai tangan gempalnya memukul pegelanganku, dengan sigapnya aku menarik rambutnya menepis dia di tembok sampai anaknya dari kejadian itu tidak pernah betegur sapa terhadapku.Jelang nuasa ujian sekolah kebiasaan disekolah selalu mengacak murid kelas 7, 8, 9, gabung dalam satu ruangan. Nah jiwa- jiwa ingin terlihat cantik di depan kakak kelas meronta-ronta . Ada dari segelintir teman akrabku sudah berpacaran dengan kakak kelas, ada yang sesama teman kelas,dan aku ini bernama mao malah mengagumi tanpa harus memiliki.. (hhhhhh nama crusnya caca handika) artis dangdut paling ganteng era 90an nah si orangnya ini hitam manis, tinggi, orangnya tidak juara kelas juga, cuman suka dengan gayanya saja. Lambat laun crusku lulus nah aku mulai mencari crus baru ini saat kelas 2 MTs. Urusan akademik sama kayak sebelumnya ada sedikit kemajuan namun tidak sampai juara satu umum. Suatu kebanggaan keluargaku tentang ini, namun tidak menjadi keunggulan yang berarti bagi mereka karena hal seperti ini. Semua bidang olahraga tidak dikuasi oleh diriku, apalagi urusan matematika paling lemah dan sering kena hukuman karena ketidaktahuanku tentang ini.terlebih lagi waktu mengcruskan kakak kelas lagi sampai dengan gilanya aku memanggil temanku satu kelas, bernama marisa mencaritau tentangnya, dan sering saya selalu sampaikan salam buat si crus ini berulang kali.Tiba masanya dimana saya mengirim surat kepada si crus ini. Dia tidak juara kelas, tidak tinggi sperti crus sebelumnya, tapi dia hitam manis, dan ternyata lebih adek dari aku. Nah sampai pada akhirnya saya menerima bukan surat melainkan pesan dari temannya, bahwa jangan berharap lebih kepadanya, dan kata teman sekelasku dia sudah punya pasangan yang di jodohkan orang tuanya.( mendengar itu dalam hatiku wahhhh tega ya kamu ... sambil menahan tangisan seakan-akan seperti guntur menggelegar di telingaku). Sejak hari itu aku mulai fokus dengan belajar , tetapi ada saja kejadian yang menggetarkan jiwa membuat pribadiku seakan tak kuat menahan sakit yang di lakukan kakak kandungku, dia benama Muhammad zamanti. Dia sangat di sayangi ibuku dan bapaku, selalu dinomor satukan sampai-sampai apa yang tidak bisa mereka lakukakan tetap di usahakan demi anak pertama laki-laki dan semata wayang mereka. Sedangkan aku dan kedua adikku yang bernama miska dan adik angkatku hiko seperti dinomor sekian tapi mereka berusaha peduli. Di waktu malam suasana tahun 2013 lagi heboh-hebohnya dangdut akademi, kami sekeluarga menonton acara ini dengan suka cita, tanpa disadari abang aku ini memang jiwanya sudah tidak bersahabat semenjak kecil sampai besekolah di beda pula lalu balik lagi dan besekolah di kampung sendiri tetap dengan watak yang harus mengikuti kemauan dia tanpa peduli orangtua punya kemampuan untuk hal yang dia mau apa tidak. Nah datang dengan ganasnya menampar pipiku sekerasnya dan dia tiba-tiba mengambil parang yang tajam ingin membunuhku.