Di sudut kelas aku duduk dengan tangan menyanggah pipi.menatap wajah yang ku rindukan setiap hari.
Wajah tampan tengil yang menyebalkan.si playboy kelas akut yang selalu menerjang mangsanya dengan ganas.Fero prasetya namanya. Tetangga sekaligus teman kecilku.Dan namaku adalah azwa nasila.
Cup...!!
Si tampan tengil menikmati kecupan paksaannya.Pada si gadis yang tadinya menolak kini terbawa suasana gairah kecupan yang lihai.pendaratan tepat pada sasaran bibir saling bertautan.kecupan dan hisapan lembut saling berkolaborasi.lidah saling beradu. desahan kecil keluar dengan sendirinya.kecupan semakin menuntut hingga nafas keduanya tersengal.
mereka berdua sangat tidak tau malu.berciuman di depan rumah tepat di hadapanku.nyesek rasanya melihat kejadian yang miris ini.Ingin rasanya aku pukul mereka pakai sapu,seperti halnya mengusir ayam .tapi apalah daya itulah sifat si fero setiap melihat gadis yang baru dan cantik.
Tak butuh lama bagi Fero menakhlukkan gadis gadis itu hanya dalam dua hari dia bisa mendapatkan ciuman panasnya.ya hanya sampai ke ciuman panas.tidak sampai meniduri si gadis.muaknya Fero slalu memamerkan ciuman itu di hadapanku
Aneh tapi nyata.kenapa aku mencintainya.apa yang aku sukai darinya aku pun tak tau.padahal di pikir pikir tak ada yang spesial darinya selain wajah tampannya itu.
Dengan bibir jontor khas bekas ciuman si Fero menghampiriku.
"Bagaimana? Hebatkan aku?" Tanya Ucapnya padaku setelah puas.dan gadis itu pun sudah pulang.
"Apanya yang hebat? Menjijikan." Sahutku dingin dan ketus saking jengkelnya.
"Kamu bicara begitu karna belum pernah merasakan ciumanku.sini aku cium." ucapnya rese mendekatkan wajah.
Aku yang kala itu sedang memotong cabai pun spontan memasukkan cabai ke mulutnya." Dasar stres!" Pekik ku sakit hati.
Aku kecewa padanya karna ia berfikir aku akan sama dengan wanita wanita yang ia goda.aku memang mencintainya.tapi aku ingin hatinya bukan jadi mainannya.
Fero pun jelalatan dengan tangan yang melempar lempar kuat si cabe yang menyumpal mulutnya itu. " Dasar loh..! Awas loh yah.!" Pekik ancamnya setelah menuntaskan aksi buang membuang itu.
Aku pun hanya bisa meledeknya dan membawa sapu untuk mengancamnya agar dia cepat pergi pulang. Panas perih rasanya hatiku seperti terhantam bola boling.
Fero pun lari tunggang langgang ketakutan melihat aku yang mengacungkan sapu dengan wajah iblisku yang siap menghajar.
Ke esokan harinya aku kembali di buat kesal. Tapi bukan karna si Fero kali ini oleh si mama ku sendiri. Bagaimana tidak? Kamar mandi tiba tiba hilang tak berbentuk.semuanya di bongkar entah harta karun apa yang mama cari. Yang ternyata harta karun itu adalah cincin pernikahan kakak ku yang masuk dalam toilet.
Aku yang sudah hampir terlambat sekolah terpaksa harus mandi di rumah tante Ambar mama si fero tengik itu.
Tante Ambar menyambutku dengan baik.karna dia memang baik dan mendamba anak perempuan.karna dia tidak ada anak cewe. 3 Semua anaknya cowo. Dan itu juga yang membuatku risih untung menumpang mandi.
Bayangakan saja kamar mandi tante Ambar tak ada kunci atau engsel di pintunya hingga aku kebingungan bagaimana caranya agar tak terbuka saat ada yang mau masuk.
Baru saja mencoba untuk mengikat gagang pintu itu ke paku yang agak jauh dari pintu.menggunakan celana panjang yang aku kenakan.tiba tiba....
Brag...!!
Ha.......!!!
Fero...!!!
Brengsekkkk!!
Fero tengik membuka pintu tiba tiba dengan kuat pintu kamar mandi.mana celana dalamku juga nyantol di celana panjangku lagi.ya ... taulah hasinya seperti apa.Aku cepat cepat menarik baju bawahku untuk menutupi bagian itu dengan cepat.
Yang menjengkel kanya bukannya langsung di tutup si Fero malah terdiam melotot dulu. Baru setelah aku teriak dia bergegas menutup pintu.
"Hwaaa... hik hik" Dasar cowo kurang ajar!" Pekik ku kesel sedikit terisak.
BRAG!!
"Maaf ... aku nggak sengaja.aku nggak tau.aku nggak lihat sumpah.!" Ucapnya mencoba menenangkan ku dengan suaranya yang bergetar dan terbata bata.
"Orang tadi kamu lihat .melotot dulu bukannya langsung di tutup!hiks" Omelku padanya.
"Ya lihat sih ... sedikit ... tapi kamu nggak usah hawatir.punya kamu bagus kok." Cetusnya yang membuatku semakin ingin menjambak rambuatnya hingga tak tersisa.
Aku pun melanjutkan aksi mandiku.dan Fero tentu saja dia masih di depan pintu.dia menghalau siapa saja yang akan masuk sebagai tanda rasa bersalahnya.
Setelah selesai mandi aku membuka pintu.Fero memperlihatkan wajah penyesalannya.sedangkan aku membuang muka dengan kuat dan berlalu begitu saja dengan marah.
Sampai di sekolah
Aku berjalan menuju kelas. Wajahku sangat malu dan lesu.bagiku ini sangat memalukan dan pengalaman yang sangat menjengkelkan.entah bagi si feroaku tidak tau.
Selama pelajaran pun aku tak fokus.otakku penuh dengan bayangan si fero yang lagi melotot itu. "Aish....!!"
Aku sangat frustasi mengacak acak rambutku sendiri.
Istirahat sekolah aku berjalan menuju kantin.belum sampai di kantin.langkah ku tercekat oleh tangan yang menggenggam tanganku dan menariknya di ruangan kelas yang kosong. Siapa lagi yang seberani itu kalau bukan si Fero.
"Apa apa an sih kamu? Belum puas kamu bikin aku malu? Mau aku di gosipin mesum sama kamu juga di sekolah?" Kata ku dengan bisikan suara dalam tatapan tajam menusuk.
"Maaf." Ucapnya menundukkan wajah penuh penyesalan.aku menatap wajahnya melemah kali ini.karna baru kali ini aku melihatnya gemetar dengan wajah sedih dan penuh penyesalan setelah melakukan kesalahan.
"Aku akan bertanggung jawab." Lanjutnya yang membuatku sekarang me loading.
"Tanggung jawab apa? Nggak usah ngelantur deh.udah lupain aja jangan di inget inget.Aku malu tau." Cetusku meradang dengan nada ketus namun setengah berbisik.
"Tapi aku nggak bisa lupa.karna hal itu aku jadi nggak selera melihat cewe lain.sudah aku putuskan kamu yang akan jadi satu satunya." Ucap si Fero menatap mataku lekat. Sedangkan aku sama sekali tidak paham apa maksudnya jadi satu satunya.
"Maksud kamu gimana sih?" Tanya ku ingin di perjelas kata kata itu.
"Ya ... kamu jadi pacar aku.dan aku akan jaga kamu sampai kita nikah." Jelas si Fero.
Entah kenapa walaupun aku senang dengan pernyataan kata itu.tapi aku juga merasa nyesek mendengarnya.
"Siapa juga yang mau pacaran sampai nikah sama kamu? Cowo playboy yang suka pamerin ciumannya di depan aku.nanti kalau kamu selingkuh bagaimana?ngak ngak enggak!" Tolakku padanya.
"Kamu jangan hawatir.aku janji nggak akan ada yang lain.hanya ada kamu.aku nggak main main ko.sumpah!" Ucap janji serapahnya padaku.
"Apa buktinya?" Tanyaku dengan wajah menantang.
" Aku bakal buktiin sama kamu.?" Ucap kesungguhan Fero.
Bel sekolah pun kemudian masuk.
Aku meragukan kata kata fero.aku pun tidak ambil pusing dengan kata katanya.karna aku tidak mau memperparah hatiku.Tapi anehnya sejak kejadian itu dia memang benar benar tidak berhubungan dengan wanita manapun.fero selalu mengikuti langkahku. Bahkan dia selalu ada di setiap aku dalam masalah.
Aku pun menyadari sesuatu.ya... inilah yang aku suka darinya.dari dulu dia memang selalu ada untukku hanya saja dia suka main cewe.Tapi sekarang dia tidak mengincar gadis lain lagi. Itu membuatku bertanya tanya lagi padanya.
" Kenapa kamu melakukan ini?" Tanyaku padanya.
"Sebenarnya sedari dulu aku sudah menyukaimu Azwa.aku mencium wanita wanita itu di depanmu karna aku ingin melihat reaksi cemburumu.aku ingin memastikan perasaanmu padaku.karna kau selalu menghindariku." Ucap fero.
Aku tersentak mendengar pengakuannya."Bukankah banyak cara lain untuk memastikan cinta.caramu ini menyakitiku fero." Cetus ku yang kali ini menyadarkan fero kalau aku juga punya rasa padanya.
"Jadi... maaf kan aku Azwa. Aku sadar sekarang.membuatmu cemburu tidak akan membuat cintamu padaku bertambah.sejak kejadian kamar mandi itu aku semakin takut kau akan menjauhiku.apalagi saat kau menghindariku beberapa bulan ini ada Atala yang mendekatimu.aku semakin takut dan frustasi.jadi sayang... tolong beri aku kesempatan.aku akan buktikan kalau ini bukan hanya sekedar kata janji." Cetus fero lagi panjang lebar.
"Hmm.. baiklah.." jawabku yang memang tertalu dalam mencintainya.
"Yeey oke bagus! Kalau begitu cium dong." Ucap fero yang kini bergelayut di lengan ku manja.
"Siapa yang mau cium kamu.bibir kamu udah nggak orisinil.Dasar mesum!" Pekik ku sambil berlari.
" Azwa...! Ayolah sayang kasihani lah aku. Aku sudah berpuasa hampir 2 bulan kasihanilah aku....!ucap Fero yang kini terus merengek mengejarku.
Entah apa kelanjutan kisah kami kedepannya.tapi dari sikap fero dia jauh lebih baik sekarang.dia tidak pernah memaksaku dia lebih suka menggodaku ketimbang memaksaku.dia juga selalu menepati janjinya.entah jodoh atau bukan yang aku tau dialah cintaku.kebodohanku.dan penyemangatku.