"Bukan untuk ku tapi untuk Jeno dia sepertinya nyaman dengan Layna."jawab Jaemin dengan tersenyum
"Kau ..ku kira kau yang suka ,syukurlah cinta yang mungkin terbalas karena Layna memang Fans kak Jeno.Layna ada yang sedang ia suka tentang berapa usianya sekarang ia kelas 2 smp,dan aku mau ke atas dulu ," jelas Xiyi
"ehhh tunggu katamu kau tidak akan melepaskan ku kenapa sudah mau pergi?" Tanya Jaemin yang heran terhadap Xiyi
" ha? ohh itu anggaplah angin lalu saya mau ke atas badan ku sudah capek,sampai jumpa." dengan wajah yang panik dan langsung lari dan lari.
"Perempuan yang satu ini menarik tuan dan nyonya Na pasti sangat suka"gumam jaemin yang tersenyum.
Disisi lain Xiyi langsung kekamar mandi untuk berendam dan tiba-tiba ada seseorang yang mengetok kamarnya dan berkata "bolehkah aku masuk?"karena itu bisa terdengar sampai kamar mandi.
Xiyi langsung berkata" masuklah! tapi tunggu sebentar" dengan cepat menyelesaikan mandinya.Xiyi langsung membuka pintu kamar mandi dan berkata" Siapa? dan ada apa?"tanyanya.
"Bisakah kau sedikit waspada bila ada yang mengetuk pintu dan meminta masuk pada saat kau mandi?"Jaemin yang datang dan juga membawakan beberapa makanan untuk Xiyi.
"Apakah aku tidak mengenali kakak?Bila kau orang jahat bukan kah aku sudah waspada pada saat pertama kali kita bertemu?"Saut Xiyi yang sedang menyisir rambutnya di meja riasnya yang berada di sebelah kulkas kecil yang berisi perawatan badan dan muka Xiyi.
Pada saat Xiyi ingin mengambil masker Jaemin berkata"Apakah aku terlihat seperti orang yang baik?" Xiyi yang mendengar itu langsung terhenti dan langsung berbalik badan ke hadapan Jaemin yang pada saat itu ia sedang duduk di sofa kamar Xiyi.
"Bila kau jahat kau tidak akan menolongku pada saat itu dan lagi aku bukan orang yang mudah di tipu aku bisa mengetahui orang yang jahat ataupun baik dengan tatapan matanya dan kau masih bertanya.hemm" Xiyi yang langsung membalikkan badannya kembali ke kaca dan mengambil kembali masker di kulkas dalam keadaan kesal,Jaemin mulai mendekati sambil membawakan beberapa buah buahan.
"Suadahlah jangan marah, aku hanya ingin memberikan ini saja sama di sana ada corndog sosis supaya kau makan ,karena kau tadi sepertinya hanya makan sedikit tadi aku mendegar perut mu sudah berbunyi."sambil menahan tawa dan khawatir karena Xiyi marah.Xiyi yang melihat itu ia langsung meraih buah tersebut dan ia langsung berjalan untuk mengambil makanan itu"hem enak terimakasih,ada yang lain ?"tanya Xiyi.
"ya ada kau ada masalah?kau tadi lari begitu kencang." mendengar pertanyaan itu Xiyi hanya bisa berkata"iya ada hal yang serius tapi saya bisa mengatasi."
"ohh seperti itu ,apakah kau besok ada waktu senggang?" Xiyi menjawab dengan keadaan makan"Hem besok ya ada memang ada apa?"
"Besok kami akan kembali untuk tour jadi mungkin besok akan tidak bisa bertemu"ucap Jaemin
"ohh seperti itu,kalau begitu mungkin tidak akan bertemu denganmu lagi."Jawab Xiyi
"Tidak juga, kami akan kembali jam 7 pagi,bisa kah kau mengantar kami karena ...." Jaemin belum selesai Xiyi di telpon ayahnya"wah ayah ku sangat tidak tahu waktu ,aku jawab dulu" minta ijin Jaemin pada saat yang bersamaan pada saat Xiyi menjawab telpon Jaemin langsung meninggalkan kamar Xiyi
"Semoga kita bertemu lagi Xiyi."Ucap lirih Jaemin.
"Ada apa pa?" tanya Xiyi
"Begini besok bisakah kau mengantar kakak mu dan temannya ke bandara? karena ayah pak lee dan Xian ikut ayah ke Italia maaf ya anakku." Pinta tuan Lacky Stars kepada Xiyi
"ohhh jadi gitu, oke jadi supirku bahkan juga harus ikut, wahh bagus sekali wah boleh saja tapi aku akan di Indonesia untuk beberapa bulan ini."pinta Xiyi
"Ok" jawab ayahnya tanpa ada hal yang tdak bisa katakan lagi" sudah malam"
" selamat malam ayah dan ibu ke 2" ucap Xiyi
Sementara itu setelah selesai Xiyi ingin mendatangi Jaemin dia sudah keburu kembali ke kamarnya."Sudahlah besok juga akan bertemu."Ke esok kan harinya Xiyi sudah berada di mobil dan kemudian mereka semua sudah berada di depan untuk menaikkan barang mereka ke mobil ,mereka tidak sadar bila yang menyetir itu Xiyi ,Xiyi melihat semua orang sudah masuk kecuali 1 orang yaitu Jaemin yang terus melihat ke lantai 3 yang dimana itu kamar Xiyi berada di lantai tersebut Xiyi melihat hal tersebut pun langsung membuka kaca mobil kan berkata.
"Kak kau sedang menunggu apa?" Mendengar ada suara Xiyi jaemin langsung berkata"tidak papa"setelah itu ia masuk dengan wajah yang tersenyum.Sementara itu menegernya berbicara kepada Xiyi"Nona terimakasih karena anda mau mengantarkan kami ke bandara."
"iya ,lagian ayahku aneh kanapa pesawatku pun ia bawa jadi kalian tidak bisa ke sana dengan cepat hanya bisa memakai pesawat umum,tolong jaga kakakku dia paling kecil di grupnya."ucap Xiyi
"tenang saja dia akan baik baik saja." Setelah sampai di bandara begitu banyak orang yang berdatangan hanya untuk melihat grup tersebut aku hanya bisa melihat mereka dari kejauhan dan pada saat sudah masuk semuanya aku langsung pergi menuju kerumah dan mengantarkan Layna jalan jalan karena kemarin tidak jadi jalan karena Revn tiba-tiba menelpon jadi hari ini kita main ke mall dan layna belum tahu bila Kak Jeno suka dia bila di pikir-pikir boleh juga tapi agama mereka berbeda takutnya nanti bila jadi akan jadi bubur oleh ibu.
"Aku mau makan itu ayoo" Layna menarikku dan kami makan berdua ,kemudian aku bertemu saudara ku yang kebetulan ia sedang berada di rumah kakek ku.
"Dias ,Layna hayo beli apa iku kok ra ajak-ajak?" tanya kakak perempuanku.
"Eh weh kok neng kene bukan e katane nggak rene?" tanya ku.
"Lagi mambengi lho tekan iki rep ngolek barang."kata kakak laki-laki ku .
"Oh gitu maem sek ae dino iki aku seng bayar rung tahu kan,itung itung bayar budi yokan." aku yang menuruh kakak sepupuku untuk memilih makanan."Ok "ucapnya serempak.
Setelah semua selesai mencari barang juga sudah selesai kami bergegas untuk kembali, jujur saja jekuarga ku yang tahu ini semua hanya keluarga kecilku tidak untuk keluarga besar.
"Kita pulang bersama saja " ucap kakak laki-laki dan ku jawab"Aku bawa mobil akan ku ikuti dari belakang." mendengar itu kakakku hanya bisa mengatakan.
"Sejak kapan Dias? Kamu bisa nyetir dan itu mobil siapa?"
"Wes lho ayo"ucapku